Kaskus

Story

AfriansariAvatar border
TS
Afriansari
Istri Kedua Pilihan Mertua (2)
Istri Kedua Pilihan Mertua (2)

TAK TAHAN MELIHAT SUAMIKU BERSANDING DENGAN WANITA LAIN, AKU PUN KABUR DARI ACARA PERNIKAHAN KEDUANYA
______

Suara rintik hujan serta udara yang dingin membuatku enggan beranjak dari ka surku. Riuh terdengar suara dibalik pintu, tak menyurutkan niatku untuk tetap berbaring.

Mataku kembali tertutup saat mendengar suara seseorang membuka pintu. Perlahan aku merasa ka surku sedikit bergerak, tanda jika seseorang menaiki ranjngku.

"Sayang."

Mendengar suara suamiku hatiku berdsir. Kenapa dia bisa ada di sini, bukannya seharusnya dia tetap di Bandung bersama istri barunya?

Aku pun berbalik lalu berucap, "Kapan Mas datang?"

"Tadi pagi jam tiga Mas sampai di rumah, tapi kamu enggak ada. Kenapa kamu pulang duluan, bahkan kamu nggak membalas pesan dan mengangkat telepon dari Mas?"

"Aku nggak mau mengganggu pengantin baru. Lagian untuk apa Mas repot-repot pulang bukannya di sana juga ada istri Mas."

Tu buhku terhuyung ke belakang saat Mas Dewa memlukku dari belakang. "Maafin Mas," ucapnya.

"Kita pulang, yuk!" ajaknya.

Sejujurnya untuk saat ini rumah orang tuaku adalah tempat ternyaman bagiku. Jika kembali ke rumah kami, aku yakin mertuaku akan datang mungkin dengan membawa serta istri baru suamiku.

"Di mana istri Mas?"

"Dia ada di Bandung," jawabnya masih meme lukku.

"Kenapa dia nggak ikut Mas, bukannya seorang istri harusnya ikut sama suaminya?"

Bukannya menjawab, Mas Dewa malah mengeratkan pelkannya seolah tak ingin membahas wanita itu lagi.

"Kamu tahu, saat Mas tak melihat kamu ada di acara itu Mas langsung meninggalkan mereka dan memilih kembali ke Jakarta malam itu juga. Mas sampai nyuruh Darto untuk mengantar Mas ke terminal, naik Bus terakhir agar bisa cepat-cepat bertemu sama kamu."

Aku pun berbalik ingin melihat wajahnya lebih dekat. "Apa orang-orang di sana nggak sadar kalau Mas pergi?"

Mas Dewa memejamkan matanya saat tanganku mengu sap lembut wajahnya. Meski hatiku remuk ketika melihatnya menikahi wanita lain, namun aku benar-benar terenyuh saat dia datang menemuiku dan meninggalkan orang tua serta istri barunya.

"Kita pulang, yuk," ajak Mas Dewa menatap wajahku.

"Sebentar lagi Mas, aku masih ingin memluk Mas."

Ditengah keromantisan, terdengar dering ponsel Mas Dewa. Aku pun menggeser tu buhku agar suamiku bisa mengangkat pangilan tersebut. “Kenapa nggak di angkat?”

Dia hanya mengedikkan kedua bahunya, seolah enggan mengangkat panggilan tersebut. “Mas lapar.”

Aku pun sedikit bergeser— melepaskan tanganku dari pinggangnya. “Aku buatkan nasi goreng spesial cuma sepuluh menit saja. Mau pesan yang lain?"

“Kopi hitam tanpa gula pakai susu.”

Aku hanya bergumam lalu menutup pintu kamar. Tanpa dia sadari aku sengaja berdiri di depan pintu  untuk menguping pembicaraan suamiku dan mertuaku. Aku tau dia tak ingin aku mendengar percakapan mereka yang mungkin menya kiti perasaanku.

“Aku di Jakarta.”

“ … ”

“Hah, yang benar saja. Mana mungkin aku membawa Intan tinggal di rumah kami, apa kata mertua dan tetanggaku!”

Mendengar hal itu aku yakin jika saat ini mertuaku tengan memksa suamiku agar mau membawa istri barunya.

“Sa, kamu lagi apa?”

“Suuutttt!"

Perlahan aku membawa Ibu menjauh dari kamarku. “Ibu, ngagetin aja.”

“Lagian kamu ngapain berdiri di belakang pintu!”

Aku tak mungkin memberi tahu Ibu kalau aku sedang menguping pembicaraan suamiku dan ibunya. “Aku mau bikin nasi goreng, Ibu mau?”

“Enggak usah, Ibu sama Ayah udah makan.” Aku pun bernapas lega karena sudah berhasil mengalihkan pembicaraan.

“Calisa, apa kalian sedang ada masalah?”
eryonsu022Avatar border
silohAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
434
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan