Luthfi mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya sedang menjalankan progrem profesi kedokterannya di RSUD Siti Fatimah. Luthfi dipercayakan mengatur jadwal praktek seluruh mahasiswa yang praktek di rumah sakit tersebut.

Apa Itu Koas ?

KOAS atau co-ass (co assistant) merupakan program profesi yang wajib di jalankan oleh mahasiswa kedokteran. Program ini menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gealr kedokteran. Program kerja ini berjalan di sebuah rumah sakit dengan durasi 1.5 tahun hingga 2 tahun.

Kenapa Sampai Luthfi Kena Bogem

Kejadian ini berawal karena persoalan pembagian jadwal jaga yang disusun oleh Luthfi.

Salah satu mahasiswi yang bernama Lady tidak menerima jika jadwalnya bertepatan dengan libur natal dan tahun baru. Hal tersebut tidak diterima pihak keluarga Lady sehingga berujung pemukulan.

Usut punya usut ternyata si Lady ini bersama keluarganya ingin liburan ke Eropa. Oh pantasan tidak terima jadwalnya.

Tapi di waktu lain, pengacara keluarga membantah alasan tersbut, dan si Lady juga memberikan alasan lain yaitu mengalami tingkat stress yang sulit dikontrol ketika harus berhadapan dengan banyak pasien.

"Tingkat stres orang tidak bisa mengukurnya, apalagi baru diterjunkan ke masyarakat. Belum siap betul. Ada sesuatu yang tidak diperlakukan dengan yang sama," kata Lady.

Kronologi Kejadian



Selesai jam jaga sekitar pukul 16.00, korban ditelepon ibu Lady, minta bertemu. Korban dan kedua temannya bergegas bertemu, dan saat itu diberi beberapa pertanyaan terkait jadwal jaga anaknya di hari natal dan tahun baru.

Korban dianggap tidak merespon dengan baik dan dirasa menyepelekan si nyonya besar yang merasa paling berkuasa.



Nah dari respon yang tidak menghiraukan itulah amarah merasuki nyonya besar dan ditransferlah amarah tersebut kepada supirnya, munculah aksi pemukulan, seperti yang bisa kalian liat videonya viralnya di tiktok.

Beruntungnya aksi tersebut direkam oleh sala satu dokter koas, walaupun disuruh hapus, yang merekam sempat kirim ke sesama dokter koas lainnya. Pinter.

Akibat pemukulan tersebut korban yang bernama lengkap Muhammad Luthfi mengalami luka lebam di pelipis dan lebam di mata.

Tanggapan Kepala Div.Humas RSUD Siti Fatimah

Yulis yang merupakan kepalda Div.Humas membenarkan bahwa kedua dokter koas yang bertingkah sedang jalankan progam di RSUD Siti Fatimah.

"Kami membenarkan kalau RSUD Siti Fatimah menjadi tempat kedua mahasiswa koas tersebut melaksanakan praktik. Tapi peristiwa yang terjadi itu di luar lingkungan rumah sakit ," kata Yulis


Pelaku Ingin Menempu Jalur Damai

Kuasa hukum pelaku, baiks Rachmawati, mengatakan keluarga siap bertanggungjawan dan menanggung semua boaya pengobatan sampai korban benar-benar pulih.

"Saya datang ke sini (Mapolda Sumsel) membawa (DT) baik-baik, memohon maaf, dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan sebijak mungkin semuanya, anak-anak kita. Dengan kondisi seperti ini, LD juga terganggu kejiwaannya dengan kondisi yang sudah dipelintir-pelintir," kata Titis di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024)

"Kita akan upayakan mediasi dan bertanggung jawab atas pembiayaan pengobatan. Kita juga akan menemui dekan dan kaprodi untuk meminimalisir masalah ini agar tidak melebar terlalu jauh," ujarnya.

Keluarga Korban Menolak Damai dan Kata Maaf

Ayah Luthfi yang bernama Wahyu Hidayat, tidak mau ambil jalur damai, serius ingin diproses secara hukum.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini pada Kepolisian dan berharap pelaku dapat diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia," ujar Wahyu, Jumat (13/12/2024), ya benar pak, harus seperti itu.

Ayah korban kaget ketika mendengar anaknya di aniaya. Lanjut ia mengatakan kalau pendidikan dokter tidaklah mudah.

"Sebagai calon dokter muda harus ditempa untuk siap dengan kondisi apapun dalam bertugas. Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini dan keadilan harus ditegakkan," jelasnya.

Ia menambahkan kalaus pelaku belum meminta maaf, meski begitu tidak akan diterima dan ingin diproses hukum.

"Belum ada yang menemui dan kami juga belum bersedia. Biarkan saja proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Kami serahkan seluruhnya ke polisi," jelasnya.

Background Keluarga Lady



Wow, kejadian ini sontak menarik perhatian detektif +62. Profile Lady terkuak kurang dari 24jam. Latar belakang kelaurganya tersorot.

Diketahu nama lengkap ladi yaitu Lady Aurellia. Nama ibunya yaitu Sri Meilliana merupakan owner brand Fashion Lady's tenun klasi dan bapaknya bernama Dedy Madrasyah memiliki jabatan penting di pemerintahan yaitu menjabat sebagai Kepala Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), prov Kalbar.

sumber "kutipan langsung" :  kompas.com
sumber gambar : tvonenews.com