Lagi dan lagi nama Agus muncul dengan berbagai kontrversi. Tak mengenal status sosial dan pekerja, kali ini seorang personal TNI dengan jabatan Danramil 1306-02/Biromaru nekat menampar manejer spbu.

Lettu, Inf.Agus Yudoadalah pelaku penamparan tersebut. Apa yang terjadi ?

Kronologi Kejadian

Jumat (6/12/24), Asriadi yang merupakan Manejer SPBU Tavanjuka, Kota Palu, Sulawesi Tengah mengalami insiden yang sangat merugikan dirinya sebagai seorang manejer.

Kejadian bermula saat pengisian bbm. Agus hendak mengisi bbm, namun tidak memenuhi persyaratan karena tidak memiliki barcode MyPertamina, sehingga ditolak oleh petugas.



Agus yang terlihat kesel, tidak menerima penolakan tersebut, mendatangi manejer spbu yang diketahui namanya yaitu Asriadi.

Arsiadi telah berusaha untuk menjelaskan baik-baik kepada Agus, bahkan mau menolong untuk segera memiliki barcode yang dimaksud.

Sudah terbakar emosi dan merasa direndahkan, Agus menolak, diliputi amarah sampai terjadi aksi penamparan.

"Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan," katanya, Jumat, dikutip dari Tribun Palu.

Bahkan Arsiadi ditantang untuk melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya. hmmm, kacau juga, udah tua, labil

"Yang bersangkutan tidak minta maaf, dan malah menantang saya untuk melaporkan penamparan itu."

"Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun, diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan," jelas Asriadi.

baca juga : TERBARU! Lagi dan Lagi Nama Agus Terseret - Kali Ini Nekat Bakar Kantor Pajak

Akhir Yang Tidak Sesuai Harapan Netizen

Tentunya tindakan apapun yang dianggap kriminal harus ada tindak lanjut yang berujung pada putusan hukuman.

Tentu netizen sangat ingin Lettu Agus ditindak tegas dan mendapat hukuman. dengan begitu ada kepuasan yang dirasakan dan menajdi peringatan keras buat Agus-Agus lainnya.

Perkara ini akhirnya diputuskan damai setelah kedua bela pihak bertemu dalam mediasi menedatangai surat perdamaian di Ruang Serambi Kehormatan Makorem 132/Tadulako, Kota Palu.

Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Deni Gunawan, ikut hadir pada mediasi tersebut. Menurut Deni pelanggaran apapun yang indikasi kriminal tak memandang status, pangkat, jabatan, pelaku harus ditindak

"Siapapun anggota, apapun pangkatnya, akan diproses sesuai aturan atau hukum yang berlaku. Penegakan disiplin di satuan TNI adalah harga mati," kata Deni, Sabtu.

Yaaa.. sorry netizen, tidak sesuai harapan. Pengennya di apain ya, kira-kira... mudah-mudahan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Yang jelas sebagai warga negara, semua sama di depan hukum, wajib ditindak atas dugaan kriminal apapun.


sumber "kutipan langsung" : tribunnews.com