Victim Mentality dan Kebodohan yang Ditutupi Alasan Spiritual

Gua mau ngomong straight to the point aja nih. Kalau ada orang main judi online terus jadi miskin, menurut lu itu cobaan atau kebodohan? Kalau gua pribadi, ya itu murni kebodohan. Tapi, yang ngalamin biasanya bakal bilang, “Ini cobaan dari Tuhan.” Dan ya, sebagai orang yang beragama, gua ngerti sih kenapa mereka bilang gitu. Kita diajarin buat berserah sama Tuhan kalau lagi ada masalah, dan itu nggak salah.

Tapi yang sering gua lihat sekarang, banyak banget orang yang nggak bisa bedain mana masalah yang bener-bener takdir dari Tuhan dan mana masalah yang sebenernya ulah mereka sendiri. Contohnya gini, ada yang bilang, "Gua miskin karena udah takdir," padahal dia males kerja atau nggak bisa ngelola keuangan dengan bener.

Takdir vs Kebodohan Diri Sendiri

Menurut gua, penting banget buat kita paham bedanya. Gua percaya sama konsep takdir, tapi itu bukan berarti kita nyalahin Tuhan terus tiap kali ada masalah. Kadang, masalah itu datang karena kita nggak evaluasi diri. Misalnya, duit habis gara-gara salah kelola, tapi malah bilang, “Duitnya nggak berkah.” Come on, serius? Kalau duit nggak berkah bikin miskin, kenapa banyak orang yang dapet duit dari cara haram malah tetap kaya raya?

Jawabannya simpel: itu masalah skill. Keluar masuknya duit lebih banyak dipengaruhi gimana kita manage uang, bukan soal berkah doang. Bedain antara uang dan rezeki, bro. Rezeki itu pemberian Tuhan yang bikin kita merasa cukup, sementara uang itu alat tukar yang bisa didapet dari mana aja—halal atau nggak.

Victim Mentality Itu Racun

Victim mentality ini bahaya banget. Orang yang punya mentalitas ini selalu nganggap dirinya korban dari keadaan, dari takdir, dari apapun yang di luar kendalinya. Jadi, dia nggak pernah evaluasi diri atau cari solusi buat masalahnya. Akhirnya, dia stuck di situ-situ aja.

Misalnya, ada orang yang bisnisnya bangkrut, langsung bilang kena santet atau ada yang sirik. Padahal, bisa jadi bisnisnya sepi karena dia nggak ngerti marketing, produknya nggak bagus, atau lokasinya nggak strategis. Tapi dia nggak mau mikir sejauh itu, lebih gampang nyalahin hal-hal yang nggak kelihatan.

Dan yang lebih parah, mindset kayak gini tuh lumayan umum di masyarakat kita. Lo sering kan denger orang bilang, “Usaha itu rame karena dia pakai pesugihan”? Padahal mungkin dia sukses karena kerja keras atau emang pinter bikin strategi bisnis.

Kenapa Orang Suka Nyalahin Hal di Luar Kendali?

1. Hindarin Tanggung Jawab
Lebih gampang buat bilang, “Ini bukan salah gue,” daripada ngaku salah dan cari solusi. Jadi, mereka nyalahin faktor eksternal biar nggak perlu mikir panjang.


2. Kurangnya Pengetahuan
Kadang orang nggak punya cukup informasi buat ngerti kenapa sesuatu terjadi, jadi mereka pakai alasan yang gampang. Misalnya, “Gue kena apes,” atau “Tuhan nggak sayang gue.”


3. Merasa Selalu Benar
Ada tipe orang yang ngerasa dirinya selalu benar. Kalau ada masalah, itu pasti salah keadaan atau orang lain, nggak pernah salah dia.



Solusi: Jangan Cuma Nyalahin Takdir

Gua setuju kalau hidup itu kayak roda. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Tapi bukan berarti kita pasrah aja nunggu roda itu muter sendiri. Kita harus usaha buat narik roda itu supaya kita naik lagi.

Hidup itu soal evaluasi. Kalau lo bangkrut, tanya dulu: apa yang salah? Kalau lo miskin, tanya: apa yang bisa diperbaiki? Jangan langsung bilang, “Gue sial,” atau “Ini cobaan.” Karena jujur, banyak masalah yang sebenernya bisa dicegah kalau kita lebih aware dan paham sama apa yang kita lakuin.

So, menurut gua, victim mentality ini salah satu problem besar di masyarakat kita. Orang-orang lebih suka nyalahin hal-hal yang nggak jelas daripada ngelihat ke diri sendiri. Padahal, kalau kita mau evaluasi, banyak masalah yang bisa kita selesaikan atau bahkan kita cegah sebelum terjadi.

Nah, menurut lu gimana? Apakah semua masalah itu cuma soal takdir, atau ada yang bisa kita kontrol? Drop your thoughts di komen, gua pengen tahu perspektif lu!