- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Andai Aku Punya waktu


TS
mrfalseprophet
Andai Aku Punya waktu
Bu Laila berdiri di depan kelas, memulai pelajaran seperti biasa. Selama satu bulan terakhir, ia mengajar di kelas ini tanpa pernah melihat wajah salah satu muridnya, Andra, yang namanya selalu ada di daftar absen namun disertai keterangan "izin dokter." Tak ada penjelasan lebih lanjut dari pihak sekolah, dan Bu Laila hanya menganggapnya sebagai kasus siswa yang memiliki masalah kesehatan. Namun hari itu berbeda. Pintu kelas terbuka perlahan, dan seorang siswa laki-laki melangkah masuk dengan langkah pelan.
"Maaf, Bu. Saya terlambat," ucapnya dengan suara serak.
Bu Laila menatapnya sejenak, menyadari bahwa inilah pertama kalinya ia melihat Andra. Anak itu tampak kurus, wajahnya pucat, tetapi matanya tajam dan penuh perhatian. "Kamu Andra, kan?" tanyanya, memastikan.
Andra mengangguk sambil menuju bangku kosong di barisan belakang. Bu Laila menahan rasa ingin tahunya, tetapi rasa penasaran itu terlalu besar untuk diabaikan. Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk melibatkan Andra dalam percakapan sederhana. "Andra, selama ini saya hanya tahu namamu lewat absen. Senang akhirnya bisa bertemu langsung. Karena ini pelajaran Bahasa Inggris, bagaimana kalau kita mulai dengan pertanyaan sederhana?"
Andra mengangkat wajahnya perlahan, terlihat sedikit terkejut namun tidak menolak. "Baik, Bu," jawabnya singkat.
Bu Laila tersenyum. "Oke, coba jawab ini. Why haven’t you been coming to school until now?" tanyanya, nada suaranya ramah namun mengandung rasa ingin tahu.
Tanpa ragu sedikit pun, Andra menjawab dengan bahasa Inggris yang fasih, "I’ve been sick, Ma’am. I had to undergo some treatments." Jawabannya begitu lancar hingga membuat seluruh kelas terdiam.
Bu Laila terkejut, tidak menyangka anak ini memiliki kemampuan bahasa Inggris yang begitu baik. "Wow, your English is excellent! Did you take any special classes or live abroad?" tanyanya kagum.
Andra menggeleng pelan, "No, Ma’am. I just enjoy learning from books and movies."
Rasa penasaran Bu Laila semakin besar. "Then, can I ask, what kind of treatment are you undergoing?"
Andra menunduk sejenak, ragu untuk menjawab di depan umum. "I’d rather not talk about it here, Ma’am. But… if you want, I can tell you after class."
Bu Laila menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit prihatin. Ia mengangguk pelan, memberikan senyuman menenangkan. "Alright, Andra. I’ll wait after class."
"Maaf, Bu. Saya terlambat," ucapnya dengan suara serak.
Bu Laila menatapnya sejenak, menyadari bahwa inilah pertama kalinya ia melihat Andra. Anak itu tampak kurus, wajahnya pucat, tetapi matanya tajam dan penuh perhatian. "Kamu Andra, kan?" tanyanya, memastikan.
Andra mengangguk sambil menuju bangku kosong di barisan belakang. Bu Laila menahan rasa ingin tahunya, tetapi rasa penasaran itu terlalu besar untuk diabaikan. Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk melibatkan Andra dalam percakapan sederhana. "Andra, selama ini saya hanya tahu namamu lewat absen. Senang akhirnya bisa bertemu langsung. Karena ini pelajaran Bahasa Inggris, bagaimana kalau kita mulai dengan pertanyaan sederhana?"
Andra mengangkat wajahnya perlahan, terlihat sedikit terkejut namun tidak menolak. "Baik, Bu," jawabnya singkat.
Bu Laila tersenyum. "Oke, coba jawab ini. Why haven’t you been coming to school until now?" tanyanya, nada suaranya ramah namun mengandung rasa ingin tahu.
Tanpa ragu sedikit pun, Andra menjawab dengan bahasa Inggris yang fasih, "I’ve been sick, Ma’am. I had to undergo some treatments." Jawabannya begitu lancar hingga membuat seluruh kelas terdiam.
Bu Laila terkejut, tidak menyangka anak ini memiliki kemampuan bahasa Inggris yang begitu baik. "Wow, your English is excellent! Did you take any special classes or live abroad?" tanyanya kagum.
Andra menggeleng pelan, "No, Ma’am. I just enjoy learning from books and movies."
Rasa penasaran Bu Laila semakin besar. "Then, can I ask, what kind of treatment are you undergoing?"
Andra menunduk sejenak, ragu untuk menjawab di depan umum. "I’d rather not talk about it here, Ma’am. But… if you want, I can tell you after class."
Bu Laila menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit prihatin. Ia mengangguk pelan, memberikan senyuman menenangkan. "Alright, Andra. I’ll wait after class."
Diubah oleh mrfalseprophet 09-12-2024 16:08






andriawaan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
373
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan