Kaskus

Story

gemakhumainiAvatar border
TS
gemakhumaini
Saya, Asmara, dan Rahwana
Saya, Asmara, dan Rahwana     

Malam itu seperti biasa untuk meromantisasi rasa patah hati akibat kalah dalam sebuah kontestasi asmara saya datang ke salah satu warung kopi langganan di sudut kota Surabaya. Memesan secangkir kopi susu kemudian meminumya di salah satu bangku dekat tembok sisi kanan warkop. Sembari membaca buku yang belum lama ini saya beli.

 

Tak seperti biasanya, malam itu disertai gerimis tipis terasa lebih magis dan sepi ketimbang biasanya. Meskipun sang owner warkop masih setia memutar lagu-lagu koplo jawa favoritnya. Saya hanya merasakan seolah sunyi saat itu.

 

Sekira lima belas menit tiba-tiba seseorang menepuk pundak saya dari belakang. Saya sempat tersentak, "Boleh saya duduk?" Tanya orang itu. Tentu saya persilakan.

 

Jika diperhatikan orang tersebut memiliki postur badan tinggi kekar, gagah, dan besar. Rambutnya sedikit ikal panjang terurai dengan bola matanya yang agak membelalak. Meski terkesan angker dapat saya rasakan aura kebangsawanan terpancar dalam diri orang tersebut. "Sepertinya saya pernah melihat orang ini" batin saya. Tanpa perkenalan yang lengkap dirinya bercerita bahwa dia baru saja menelan kekalahan dari seorang lelaki titisan dewa ketika mengikuti sebuah sayembara memperebutkan gadis jelita.

 

Terus terang saya tak terlalu mengerti maksudnya, akan tetapi saya rasa ada semacam keterkaitan cerita dengan apa yang saya alami. Maka dari itu setiap perkataannya masih saya dengarkan dengan seksama sembari meminum sisa kopi dihadapan, menyulut sebatang rokok, dan mencari posisi duduk paling nyaman.

 

Berdasar tuturannya sedari awal dia menyadari bahwa kemenangan agaknya memang tak ditakdirkan untuknya. Dan benar dirinya pada akhirnya dipercundangkan keadaan. Namun dengan ketabahan, di akhir perjuangannya dia merelakan kekalahan tersebut. Dengan kesadaran penuh direlakannya harapan dan mimpinya dalam sayembara tersebut. Ia memegang teguh dharma seorang ksatria diakui kekalahannya, dirinya terpenggal di medan laga asmara.

 

Saya mulai terhanyut dengan kisahnya, namun begitu kata terakhir dari kisah tersebut khatam diucapkan, orang itu pun juga sudah tak terlihat dihadapan.  Tersisa hanya bangku kosong sepi pengunjung, sebuah warkop yang tengah memutar lagu anoman obong, dan buku yang tengah saya baca yang mengisahkan tentang megah cinta seorang Rahwana.


Gema R.K
Diubah oleh gemakhumaini 17-01-2025 12:29
namakuveAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan namakuve memberi reputasi
2
174
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan