Warganet Sebut Indonesia Negara Polisi Gegara Parcok Menang di Jawa Tengah: Kucuran Bansos


Tudingan parcok ikut cawe-cawe bersama Jokowi di Pilkada Jateng terus berhembus kencang.

Selain oleh sejumlah politisi PDIP, isu tersebut kini juga berkembang di media sosial, salah satunya platform x.

Kini, warganet pun menilai Indonesia sebagai negara polisi, gara-gara parcok atau Partai Cokelat menang di Jawa Tengah. Seperti apa?

Untuk diketahui, salah satu akun X, @hnirankara, menyebut Indonesia sebagai negara polisi.
Hal tersebut tak lepas dari kemenangan Parcok di Jawa Tengah.

Menurutnya, selain itu ada kucuran bansos yang menjadi pengaruh signifikan kemenangan di Jateng.

"Kemenangan “Partai Coklat” di Jawa Tengah membuat publik heran dan bertanya, kok bisa Jawa Tengah memilih Paslon yang sehari sebelum pencoblosan, anggotanya melakukan pembunuhan terhadap siswa SMA?

Beragam spekulasi, opini, hingga caci maki pun dialamatkan ke warga Jawa tengah.

Mungkin memang benar, bahwa kucuran bansos menjadi salah satu pengaruh signifikan atas menangnya Partai Coklat.

Namun, ada hal lain yang lebih mengkhawatirkan.

Selain adanya dugaan intimidasi yang dilakukan oleh Kepala Desa, ada sesuatu yang tumbuh selama kepemimpinan Jokowi.

Pada masa kepemimpinan Jokowi, instansi kepolisian makin terlihat hancur, korup, bahkan dengan terang-terangan menjadi beking para oligarki dalam merampas tanah rakyat." cuit akun tersebut.

Ia juga membuat thread terkait Indonesia yang kini menjadi negara polisi karena berbagai sebab.

Adapun, untuk diketahui, di Pilkada Jateng, pasangan Andika-Hendi yang diusung PDIP kalah, melawan Luthfi-Yasin yang diusung KIM plus.

Ahmad Luthfi adalah mantan Kapolda Jateng yang kini memenangi kontestasi Pilkada Jateng 2024.


Sumber: ayoindonesia.com