Kaskus

News

deniswiseAvatar border
TS
deniswise
PKS Melempem pada Pilkada, Presidennya Pun Kalah, Begini Alasannya Kata Pengamat
PKS Melempem pada Pilkada, Presidennya Pun Kalah, Begini Alasannya Kata Pengamat

Pilkada 2024 menjadi catatan buruk bagi PKS Jawa Barat. Tercatat dari 27 Pilkada dan Pilgub Jabar, PKS hanya mampu menang di sembilan daerah.

Di Pilgub Jabar, Ahmad Syaikhu yang diusung PKS gagal setelah kalah jauh dari Dedi Mulyadi. Padahal, Ahmad Syaikhu merupakan Presiden PKS.

Tak cuma itu, PKS pun keok di Pilkada kabupaten/kota di Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

Di Kota Bandung, PKS mengusung Haru Suandharu.

Ketua DPW PKS Jabar itu rela turun gunung, dipasangkan dengan anak muda dari Gerindra bernama Dhani Wiranata. Sayangnya, suara Haru-Dhani masih kalah dari pasangan M Farhan-Erwin.

Pun demikian di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat. Semua calon yang diusung atau didukung PKS kalah di pertarungan.

Tak hanya di Bandung Raya, suara PKS hancur hampir di setiap kabupaten/kota.

Dari 27 Kabupaten/Kota, PKS hanya menang di sembilan daerah, yakni di Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Kuningan, dan Ciamis.


Pengamat politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Kristian Widya Wicaksono, mengatakan, menurunnya, mesin politik PKS diduga karena mulai ada pergeseran kepercayaan masyarakat terhadap PKS.

"Patut diduga penyebabnya adalah sikap PKS yang tidak tegas mengenai bergabung atau memilih di luar jalur koalisi pemerintah," ujar Kristian, Kamis (28/11/2024).

Pada periode kepresidenan Jokowi, kata dia, masyarakat melihat bahwa PKS sudah menjadi oposisi, meskipun arus politik untuk mengonsolidasikan parpol di bawah satu bendera koalisi pada saat itu begitu kuat.

"Namun, untuk saat ini masyarakat mulai ragu. Sebenarnya PKS ingin berdiri di mana? Apakah di dalam koalisi atau di luar koalisi pemerintah berkuasa," katanya.

Pada Pilpres kemarin, kata dia, PKS mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Tetapi, pada Pilkada, PKS tidak menegaskan sikap sebagai partai oposisi.

"Semestinya jika ingin menegaskan konsistensinya, maka pola koalisi dalam Pilkada mesti menegaskan bahwa PKS memiliki sikap politik yang berbeda dari partai pendukung pemerintah pusat," katanya.

Penyebab Presiden dan Ketua DPW PKS Tumbang

Tumbangnya Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar, menurut Kristian, karena startegi pemenangan yang bertahap.

"Semestinya pembacaan politik tidak bertumpu pada analisis kondisi internal saja, tetapi juga melihat pada kompetitor yang dihadapi," ujar Kristian.

Sejak awal, kata dia, survei sudah menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi sudah sangat tinggi. Idealnya, tim dari Ahmad Syaikhu melakukan upaya-upaya untuk mendekonstruksi citra politik Dedi Mulyadi dilakukan secara radikal dan militan.

"Namun yang kerja politik dilakukan oleh tim pemenangan ASIH tampak lamban dan kurang mampu menggaungkan anti-tesis terhadap figur, ide, dan program-program Dedi Mulyadi. Termasuk juga endorsement dari tokoh-tokoh nasional seperti Anies, atau tokoh-tokoh lainnya yang strategis," katanya.

Sementara kegagalan Haru Suandharu di Pilwakot Bandung, kata dia, lebih karena kemampuannya dalam mengemas citra politik.

"Kang Haru tampak kaku dan kurang luwes pada saat tampil di hadapan publik. Kebetulan kami pernah berinteraksi secara langsung dalam kegiatan Festival Pilkada di Unpar," ucapnya.

Berbeda dengan kader PKS yang diusung sebelumnya, almarhum Oded Danial yang dikenal publik sebagai figur rendah hati, mudah bergaul, dan terbuka kepada berbagai kalangan.

"Beliau dinilai mampu menanggalkan kesan eksklusivitas sehingga mampu bekerja sama dengan berbagai kalangan yang menaruh perhatian terhadap pembangunan Kota Bandung ke arah yang lebih baik," katanya.

Plt Ketua DPW PKS Jabar, Iwan Suryawan, belum berkomentar banyak soal melempemnya suara PKS di Pilkada 2024.

Iwan mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terkait hasil pasangan calon yang diusung.

"Masih proses pengumpulan data dulu," ujar Iwan. (*)

https://jabar.tribunnews.com/amp/202...-kata-pengamat

Padahal tidak mengambil langkah seperti PDIP dan ikut join kim comunity
mnotorious19150Avatar border
tritomchanAvatar border
tritomchan dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
695
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan