Kaskus

News

CupeakeAvatar border
TS
Cupeake
Angka Golput di Jakarta Tinggi, Endorsement Prabowo-Jokowi hingga Anies Dipertanyakan

Angka Golput di Jakarta Tinggi, Endorsement Prabowo-Jokowi hingga Anies Dipertanyakan

Angka Golput di Jakarta Tinggi, Endorsement Prabowo-Jokowi hingga Anies Dipertanyakan



JAKARTA, KOMPAS.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 diwarnai tingginya angka golongan putih (golput), meski para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) didukung oleh tokoh-tokoh besar. 
Golput adalah istilah untuk menyebut kelompok orang yang memilih untuk tidak memilih. 
Golput dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari persoalan teknis yang membuat enggan mengunjungi tempat pemungutan suara (TPS), hingga alasan ideologis seperti menilai tak ada kandidat yang cocok untuk diberi mandat menjadi pemimpin. 
Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) secara terang-terangan mendukung pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono. 

Sementara itu, dua mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendukung pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, yang diusung PDI-P. 
Peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, sebelumnya menegaskan bahwa Prabowo, Jokowi, dan Anies tetap berpengaruh terhadap calon pemilih pasangan cagub-cawagub. 
Artinya, tokoh Jokowi dan Presiden Prabowo serta Anies Baswedan masih berpengaruh dalam menentukan pilihan warga Jakarta,” ujarnya, Selasa (5/11/2024). 

Meski demikian, endorsement para tokoh itu dinilai belum sepenuhnya mampu memobilisasi pemilih. 
Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat partisipasi pemilih di Jakarta mencapai 69,57 persen. 
Data hasil hitung cepat ini diperoleh dari 99,50 persen yang telah masuk dan tervalidasi pada Rabu (2711/2024), pukul 18:19 WIB. 

Dengan demikian, persentase masyarakat yang tidak berpartisipasi atau golput diperkirakan sekitar 30 persen. 
Tingginya angka golput menimbulkan pertanyaan terkait efektivitas endorsement tersebut. Pengaruh endorsement tergantung wilayah Peneliti Senior Indikator, Hendro Prasetyo, menjelaskan bahwa efektivitas endorsement sangat bergantung pada wilayah dan tingkat pengaruh tokoh yang memberikan dukungan. 

"Pak Jokowi itu memiliki kekuatan yang besar di Jawa Tengah. 
Ingat Pileg dan Pilpres kemarin. 
Salah satu temuan solid kami adalah Pak Prabowo mendapatkan dukungan besar karena didukung Pak Jokowi," ujar Hendro dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (27/11/2024). 
Namun, Hendro menekankan, pengaruh Jokowi di Jakarta berbeda dari wilayah-wilayah lainnya seperti Jawa Tengah, bahkan Banten.  
"Ketika Pak Jokowi melakukan hal yang sama di Jakarta, efeknya berbeda. Memang wilayahnya bukan di Jakarta," tambahnya.




Sebaliknya, Prabowo memiliki pengaruh lebih kuat di wilayah seperti Banten, di mana Jokowi tidak pernah menang. 
Sembako dan bazar, strategi kolektif yang efektif Hendro juga mengungkapkan, strategi lain, seperti pemberian sembako, memiliki daya tarik besar bagi pemilih, meski tindakan itu dilarang. 
“Kalau ditanya souvenir atau hadiah yang paling disukai, jawabannya sembako. 
Itu paling disukai di mana-mana,” ujarnya. 
Selain itu, bazar sembako murah menjadi kegiatan kolektif yang paling diminati pemilih. 
Tingginya angka golput di Jakarta menunjukkan bahwa endorsement tidak cukup tanpa strategi yang lebih personal dan lokal. 
Dengan berbagai tantangan ini, Pilkada Jakarta 2024 memberikan pelajaran penting bahwa kepercayaan pemilih membutuhkan pendekatan yang lebih dari sekadar dukungan simbolis. 

Pramono-Rano belum unggul di atas 50 persen 
Berdasarkan quick count Litbang Kompas, pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, unggul dari dua pasangan pesaingnya, yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. 
Pramono-Rano meraih 49,49 persen dalam hitung cepat Litbang Kompas dengan data masuk mencapai 100 persen, Rabu (27/11/2024). 
Data akhir quick count Litbang Kompas itu dirilis pada pukul 18.18 WIB. 
Sementara itu, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan-Suswono, memperoleh 40,02 persen suara. 
Kemudian, pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma-Kun, memperoleh 10,49 persen suara. 
Perolehan suara tersebut diperoleh dari penghitungan yang masuk dari total 400 TPS sampel di Jakarta. 
Quick count Litbang Kompas dalam Pilkada Jakarta menggunakan metode systematic random sampling dan memiliki margin of error sebesar ±1 persen. 
Quick count ini sepenuhnya dibiayai oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara). 
Hasil quick count bukanlah hasil resmi. 
Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang mulai Kamis (28/11/2024) hingga Senin (16/12/2024).






Sumber
mnotorious19150Avatar border
tritomchanAvatar border
tritomchan dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
364
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan