Kaskus

News

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Muiz Rawat 7 Adiknya Bak Tulang Punggung, Jadi Pemulung dan Jualan Sambil Sekolah
Muiz Rawat 7 Adiknya Bak Tulang Punggung, Jadi Pemulung dan Jualan Sambil Sekolah

TRIBUNJATIM.COM - Sosok bocah 12 tahun di Garut, Jawa Barat rela merawat 7 adiknya dan bantu ibu mencari nafkah.

Bocah itu bernama Muiz.

Kini kisahnya viral di media sosial dan menjadi sorotan.

Usianya belum dewasa, namun Muiz sudah berjuang bak kepala rumah tangga.

Ia seolah dipaksa keadaan hingga menjelma menjadi anak mandiri.

Bahkan tak hanya itu, Muiz juga menjelma bak menggantikan peran ayahnya di rumahnya.

Lalu, seperti apa sosok Muiz bocah 12 tahun di Garut yang rela merawat 7 adiknya tersebut?

Muiz adalah seorang bocah berusia 12 tahun.

Ia adalah anak paling besar dari 8 bersaudara.

Demikian, Muiz tinggal di gubuk bersama ibunya dan 7 adik-adiknya di sektar wilayah Garut, Jawa Barat.
 
Saat ini Muiz dan adik pertamanya bahkan sama-sama duduk di bangku kelas 6 SD.

Meski masih cukup belia, Muiz rela membantu ibunya mencari nafkah dengan mencari rongsokan.

Bahkan tak jarang Muiz mencari rongsokan itu bak sambil bermain membawa adik-adiknya.

Muiz mengaku usaha yang dilakukan membantu ibunya mencari nafkah itu inistiatif dirinya.

Dengan polos, Muiz mengaku ingin membantu ibunya mencari nafkah karena juga ingin punya uang jajan.

“Karena ingin jajan, kemauan sendiri (gak ada yang nyuruh, red),” ungkap Muiz.

Dari penghasilannya mengumpulkan rongsokan, Muiz hanya mendapat upah hanya Rp 2000 - Rp 3000 per hari.

Mulianya Muiz, uang hasil rongsokan itu juga dia kumpulkan untuk adik-adiknya jajan.

Muiz mengaku sudah mencari rongsokan sejak 2 tahun lalu dari kelas 4 SD.

Namun, baru-baru ini Muiz juga mulai berjualan keliling di desanya.

Bahkan Muiz sendiri yang membuat dagangannya cakue di rumahnya.

Biasanya bocah 12 tahun itu berjualan sore hari dan saat sekolah.

Muiz akan membuat adonan di sore hari untuk dagang sore dan pagi hari.

Diketahui ayah Muiz merantau bekerja sebagai ABK di laut Bangka.

Sang ayah pulang ke rumahnya di Garut setiap 4 bulan sekali.

Selama merantau, ayahnya pun kadang membawa uang, kadang tidak.

Demi membantu kedua orangtuanya,  Muiz rela turut merawat adik-adiknya tersebut.

Bahkan Muiz juga membantu ibunya mencari nafkah dengan mencari rongsok hingga berjualan keliling di desanya.

Tak hanya itu, Muiz juga mencari air bersih untuk keluarganya.

Ia rela bolak-balik membawa air dari sebuah sumur di tengah hutan dengan berjalan kaki dan mengangkat dirigen.

Bahkan Muiz mulai mengambil air tersebut sejak pukul 5 dini hari bersama ibunya.

Meski dengan katerbatasan ekonomi,  Muiz masih punya cita-cita yang ingin digapai.

Ia mengaku ingin menjadi seorang penggambar atau pelukis.

tribunnews.com
revadhanaAvatar border
acoreAvatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan 11 lainnya memberi reputasi
12
627
75
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan