Kaskus

News

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Pondok Pesantren Nurul Furqon 2 Akui Ada Penganiayaan di Lingkungan Ponpes
Pondok Pesantren Nurul Furqon 2 Akui Ada Penganiayaan di Lingkungan Ponpes


Tangerangupdate.com – Pondok Pesantren Nurul Furqon 2 buka suara usai ramai pemberitaan terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang santri hingga mengalami trauma berat.

Pimpinan Harian Pondok Pesantren Nurul Furqon 2, Ustadz Hidayat juga turut membenarkan dugaan penganiayaan tersebut. Ia menyebut jika peristiwa penganiayaan terjadi di lingkungan pesantren dan diduga dilakukan oleh 10 orang santri.

Meski demikian, Hidayat mengatakan jika perkara penganiayaan itu telah ditangani oleh pihaknya. Saat ini kata dia, para terduga pelaku telah mengaku dan menandatangani surat pernyataan akan mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.

“Sudah ada tanda tangan di atas materai, dan beberapa (terduga) pelaku tanda pernyataan soal mempertanggungjawabkan,” katanya saat ditemui di Pondok Pesantren Nurul Furqon 2, Senin 18 November 2024.

Berita Terkait
Logo Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Multatuli. (Dok Istimewa)
LBH Multatuli Resmi Dikenalkan, Ini Visi dan Misinya
30/07/2024
Gagal Berangkat, Belasan Jamaah Umroh Diduga Jadi Korban GHP Travel
07/11/2023

“Walaupun bagaimana ini sudah terjadi, harapan kita selesai kekeluargaan. Mudah-mudah kedua belah pihak bisa memaklumi,” imbuhnya.

Hidayat mengaku jika awalnya pihaknya tidak mengetahui adanya insiden penganiayaan tersebut. Peristiwa katanya, baru diketahui setelah korban hendak dibawa ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan gigi.

“Nggak ada sama sekali kecurigaan adanya pemukulan. Ga ada sama sekali. Korban emang sempat ke UKS, dan ngaku sakit ke petugas yang jaga, dan itu memang kita tidak curiga,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus penganiayaan di dunia pendidikan kembali terjadi. Peristiwa memilukan itu, kali ini terjadi di sebuah Pondok Pesantren Nurul Furqon 2, di Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Orang tua korban, Asep Kamaludin menuturkan jika penganiayaan terjadi selama 5 hari. Anaknya kata Asep, disekap dan dipukul oleh 10 orang pelaku. Tidak hanya itu, korban juga mengaku pernah disetrum oleh seorang pengajar di pesantren tersebut.

“Kejadian pengeroyokan pada malam Selasa (tanggal 4 November) dan korban disekap selama 5 hari di ruang isolasi sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit pada hari Sabtu,” katanya, kepada Tangerangupdate.com, Minggu 17 November 2024.

Ia menjelaskan, peristiwa penganiayaan ini terungkap setelah korban dibawa ke rumah sakit. Di sana, Asep mendapat keterangan dari dokter jika kondisi anaknya itu diakibatkan oleh pukulan, bukan jatuh sebagaimana keterangan pihak pesantren.

Merasa terkejut, Asep lalu memberanikan diri untuk mengkonfirmasi pernyataan dokter ke anaknya. Akhirnya, korban mengaku dan menjelaskan peristiwa yang dialaminya itu.

“Dokter bilang kepada orang tua korban bahwa sepertinya korban bukan jatuh dari tangga melainkan dikeroyok, dilihat dari luka dan banyaknya bekas telapak tangan di tubuh korban,” jelasnya.

Nikmat Mengeroyok Berjamaah Di Pesantren
kakekane.cellAvatar border
servesiwiAvatar border
servesiwi dan kakekane.cell memberi reputasi
2
156
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan