- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tandingi Jokowi "Effect" pada Pilkada Jakarta, Megawati Harus Turun Gunung?


TS
salabint
Tandingi Jokowi "Effect" pada Pilkada Jakarta, Megawati Harus Turun Gunung?

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor 3, Pramono Anung-Rano Karno, musti melibatkan tokoh penting untuk mengimbangi dukungan yang diberikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kepada lawannya yakni Ridwan Kamil-Suswono.
Diketahui, terbaru Jokowi secara resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
"Keduanya mesti mereplikasi dengan melibatkan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri), Anies Baswedan, Ahok, Ganjar dan lain-lain untuk juga turun gunung mengimbangi Jokowi effect, Prabowo effect, atau effect yang lain yang mungkin saja mengemuka dari Istana,” kata Agung melalui pesan singkat, Selasa (19/11/2024).
Menurut Agung, berdasarkan survei Litbang Kompas, pengaruh Jokowi atau Jokowi effect pada Pilkada Jakarta masih cukup tinggi.
Oleh karenanya, pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno memerlukan tokoh yang juga memiliki pengaruh untuk mengimbangi Jokowi bahkan Presiden Prabowo Subianto.
“Bila basisnya Survei Litbang Kompas, besaran pengaruh Jokowi signifikan direntang 43-46 persen yang berarti di tengah pilkada yang kompetitif menjadi menentukan,” ujar Agung.
Diketahui, pasangan Pramono Anung-Rano Karno diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Sehingga, Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri hingga eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diharapkan turun membantu dalam menggaet suara rakyat Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyatakan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Jokowi, rekam jejak Ridwan sudah terbukti sejak dia menjabat sebagai Walikota Bandung.
“Kenapa saya Ridwan kamil, karena rekam jejak,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pertemuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). Selain itu, pengalaman Ridwan sebagai Gubernur Jawa Barat juga disebut menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pemimpin.
Jokowi menilai, latar belakang pendidikan Ridwan dari teknik arsitektur dan tata kota menjadi alasan agar warga Jakarta memilih Ridwan.
“Artinya, secara rekam jejak punya, secara ilmu punya.
Kurang apa lagi? mau pilih yang mana lagi,” tegas Jokowi lagi.
Litbang Kompas Sementara itu, berdasarkan survei Litbang Kompas periode Juni 2024, terdapat lima sosok yang menjadi pertimbangan responden dalam memilih calon pada Pilkada Jakarta.
Kelima sosok tersebut adalah Prabowo, mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Anies Baswedan, Presiden Joko Widodo, dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
"Pertimbangan responden dalam memilih kepala daerah juga dipengaruhi sosok-sosok kuat yang akan mendukung calon," tulis peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko, dikutip dari Kompas.id pada 16 Juli 2024).
Berdasarkan temuan penelitian ini, 66,5 persen responden akan memilih calon yang didukung oleh Prabowo.
Hanya sekitar 23,3 persen yang tidak mempertimbangkan faktor Prabowo dan 10,2 persen responden menyatakan tidak tahu.
Selanjutnya, 65 persen responden akan memilih calon yang didukung Ahok. Sekitar 22,8 persen tidak mempertimbangkan faktor dukungan Ahok dan 12,2 persen tidak tahu.
Kemudian, 63,5 persen responden akan menentukan pilihannya dengan mempertimbangkan arah dukungan Anies.
Sebanyak 25 persen tak mempertimbangkan dan 11,5 persen responden menyatakan tidak tahu.
Faktor Jokowi juga masih berlaku pada Pilkada Jakarta 2024. Sebanyak 61 persen responden akan memilih calon yang didukung Jokowi.
Hanya 28,5 persen yang tidak mempertimbangkan faktor Jokowi dan 10,5 persen responden menjawab tidak tahu.
Terakhir, pertimbangan faktor Megawati. Sekitar 43,5 persen responden akan memilih sosok yang didukung Megawati.
Sebanyak 43,3 persen tak mempertimbangkan faktor dukungan Megawati dan 13,2 persen responden menyatakan tidak tahu.
Survei Litbang Kompas berlangsung pada 15-20 Juni 2024.
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka ini melibatkan 400 responden. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian lebih kurang 4,9 persen.
Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Sementara itu, berdasarkan hasil Litbang Kompas periode Oktober 2024, 49,7 persen responden menjawab bahwa calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang didukung Prabowo Subianto paling memengaruhi pilihan di Pilkada Jakarta. Selain itu, sebanyak 46,6 persen responden menjawab, cagub-cawagub yang didukung Jokowi juga paling memengaruhi pilihannya.
Urutan ketiga dan keempat adalah cagub cawagub yang didukung Anies Baswedan dipilih 44,2 persen responden dan cagub cawagub yang didukung Basuki Tjahaja Purnama dipilih 39,9 persen responden. Namun, temuan lain dalam survei yang sama menunjukkan bahwa responden cukup independen dalam memilih.
Sebab, ada pertanyaan, dalam menentukan cagub cawagub, siapakah pihak yang paling memengaruhi pilihan anda? Mayoritas responden atau 59,3 persen menjawab tidak ada.
Hanya 20,5 persen responden yang menjawab keluargalah yang paling memengaruhi pilihan.
Sisanya ada tokoh masyarakat dipilih 6 persen, dan teman kantor dan tetangga dipilih 5,8 persen.
Survei Litbang Kompas terbaru digelar dari tanggal 20-25 Oktober 2024, dengan menggunakan metode wawancara tatap muka.
Adapun jumlah responden yakni 800 orang yang dipilih acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Dengan metode itu, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Survei ini juga dibiayai sepenuhnya oleh PT Kompas Media Nusantara.
Sumber


kakekane.cell memberi reputasi
1
339
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan