Soal Waria Umrah Pakai Hijab, MUI: Tidak Dibenarkan dalam Islam

Selasa, 19 Nov 2024 21:13 WIB


Ilustrasi waria pergi umrah (Foto: Arabian Business)

Jakarta - Baru-baru ini ramai diperbincangkan mengenai seorang waria yang mengenakan hijab saat umrah. Kegiatan yang ia unggah melalui Instagram pribadinya itu menuai berbagai tanggapan di jagad maya, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Terlebih, umrah dengan mengenakan hijab yang dilakukan selebgram bernama Isa Zega itu bukan untuk pertama kalinya. Pada 2023 lalu, ia sempat berangkat ke Tanah Suci dengan mengenakan hijab, cadar serta gamis panjang ketika melaksanakan ibadah di tanah suci.

Sekretari Komisi Fatwa MUI Sulsel DR KH Syamsul Bahri Abd Hamid mengatakan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam. Sebab, seorang muslim harus berpenampilan sesuai kodratnya.

"Jika ia seorang laki-laki maka harus berpenampilan ke kodratnya sebagai seorang lelaki," katanya dilansir dari laman resmi MUI, Selasa (19/11/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Islam mengenal istilah khuntsa, mukhannats dan mutarajjilah. Mukhannats adalah laki-laki yang berpenampilan seperti perempuan, padahal fisiknya seperti laki-laki pada umumnya.

Sementara itu, mutarajjilah adalah perempuan yang menyerupai laki-laki namun fisiknya masih perempuan asli. Adapun, khuntsa merupakan orang yang memiliki dua alat kelamin sekaligus sejak lahir dan biasanya kasus ini ditangani medis agar bisa menemukan kecenderungan, entah itu sebagai laki-laki ataupun perempuan.

Berdasarkan tiga kriteria itu, mukhannats dan mutarajjilah adalah hal yang dilarang Allah SWT dan rasulnya. Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, begitu pula wanita yang menyerupai laki-laki." (HR Ahmad)

Melalui hadits di atas, KH Syamsul Bahri berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukan selebgram tersebut termasuk mukhannats. Artinya, ia merupakan seorang lelaki yang menyerupai perempuan.

"Allah akan melaknatnya selama ia terus memakai pakaian yang menyerupai perempuan," terangnya.

Selain MUI, anggota DPR RI Fraksi PDIP Mufti Anam turut memberikan tanggapan.Ia mengatakan bahwa yang dilakukan Isa Zega termasuk penistaan agama.

"Saya sangat miris sekali, hari ini saya banyak sekali mendapatkan DM, tautan dari media sosial yang bagaimana setelah saya lihat, ada seseorang namanya 'Mami Online' alias Isa Zega alias Sahrul, dia adalah seorang transgender, transwomen, waria, yang di awalnya adalah seorang laki-laki, dia melakukan ibadah umrah dengan menggunakan hijab syar'i dan ini merupakan bagian dari penistaan agama," ujar Mufti Anam dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.

Meski sudah mengubah wujud layaknya wanita, lanjut Mufti, Isa Zega tetap laki-laki secara lahiriah. Oleh sebab itu, seharusnya ia menerapkan tata cara umrah sebagai laki-laki ketika beribadah.

Mufti menilai tindakan yang dilakukan Isa Zega melanggar KUHP. Dikatakan, selebgram tersebut bisa dikenakan hukuman penjara 5 tahun.

"Tapi si Isa Zega ini berbeda, dia melakukan umrah dengan menggunakan prosesi dan cara-cara perempuan, ini adalah bagian dari penistaan agama. Bagaimana seorang penista agama sudah diatur dalam KUHP Nomor 156A dengan ancaman 5 tahun penjara," lanjut Mufti.

Ia berharap polisi segera menangkap Isa Zega atas penistaan agama yang dilakukannya. Dengan begitu, Mufti berharap kejadian tersebut tidak terulang ke depannya.

"Maka harapan kami, penegak hukum, kepolisian, dan pihak-pihak terkait untuk segera menangkap si mami online ini agar ke depan tidak ada mami-mami online lain yang melecehkan agama kita. Ingat, bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Harapan kami tidak menimbulkan kericuhan di tengah-tengah masyarakat, juga tidak menjadi contoh yang buruk," tutup Mufti.

https://www.detik.com/hikmah/khazana...an-dalam-islam