- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Koruptor Keluar Penjara Malah Disambut bak Pahlawan Bikin Heran Anggota DPR RI


TS
dragonroar
Koruptor Keluar Penjara Malah Disambut bak Pahlawan Bikin Heran Anggota DPR RI
Koruptor Keluar Penjara Malah Disambut bak Pahlawan Bikin Heran Anggota DPR RI
Tayang: Selasa, 19 November 2024 11:04 WIB
Uji kelayakan dan kepatutan pemilihan dan penetapan calon pimpinan KPK masa jabatan tahun 2024-2029, di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/11/2024)/ Danang Triatmojo
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem, Rudianto Lallo bertanya kepada Calon Pimpinan KPK periode 2024-2029, Setyo Budiyanto apakah berani mengungkap target kapan Indonesia bisa bebas dari korupsi.
Sebab selama 22 tahun KPK berdiri, semangat kehadiran komisi antirasuah dalam pemberantasan korupsi tak kunjung selesai hingga hari ini.
Hal ini disampaikan Rudianto dalam uji kelayakan dan kepatutan pemilihan dan penetapan calon pimpinan KPK masa jabatan tahun 2024-2029, di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/11/2024).
“Harusnya ada target sampai kapan Indonesia bebas korupsi, ini yang jadi ekspektasi publik, KPK hadir memberantas korupsi, tapi sampai hari ini korupsi tidak selesai - selesai,” kata Rudianto.
Bahkan belakangan, terjadi fenomena para koruptor yang ketika menyudahi masa hukumannya dari penjara, mereka disambut bagai pahlawan.
Padahal para terpidana korupsi tersebut semestinya mendapat sanksi sosial karena perbuatannya sudah merugikan negara dan rakyat.
Sehingga Rudianto bertanya kepada Setyo Budiyanto, apakah fenomena tersebut tercipta imbas dari proses penanganan kasus yang tendensius karena menargetkan orang tertentu atau lebih politis.
“Malah yang keluar dari Sukamiskin, disambut bak pahlawan, harusnya terpidana korupsi disanksi sosial malah jadi pahlawan."
"Banyak yang pulang kampung disambut ribuan orang. Apakah ini proses penanganannya tendensius karena menargetkan politis dan sebagainya, Wallahualam,” ucapnya.
Politikus Partai Nasdem ini juga bertanya kepada Setyo Budiyanto jika terpilih menjadi pimpinan KPK, mana yang akan didahulukan, ranah pencegahan atau penindakan.
“Tapi yang saya katakan, tadi pak Setyo menggambarkan pencegahan dan pemberantasan."
"Pertanyaan saya ketika pak Setyo menjadi pimpinan KPK, mana yang bapak lebih utamakan, pencegahan atau penindakan,” kata dia.
“Karena 22 tahun ini penindakan orang diborgol pakai rompi rupanya tidak selesai - selesai korupsi, masih pendekatan represif sensasional, korupsinya diusut tapi yang ditonjolkan cek - cek, yang tidak ada hubungannya dengan korupsi misalkan,” pungkas Rudianto.
https://jabar.tribunnews.com/2024/11...anggota-dpr-ri
Tayang: Selasa, 19 November 2024 11:04 WIB

Uji kelayakan dan kepatutan pemilihan dan penetapan calon pimpinan KPK masa jabatan tahun 2024-2029, di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/11/2024)/ Danang Triatmojo
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem, Rudianto Lallo bertanya kepada Calon Pimpinan KPK periode 2024-2029, Setyo Budiyanto apakah berani mengungkap target kapan Indonesia bisa bebas dari korupsi.
Sebab selama 22 tahun KPK berdiri, semangat kehadiran komisi antirasuah dalam pemberantasan korupsi tak kunjung selesai hingga hari ini.
Hal ini disampaikan Rudianto dalam uji kelayakan dan kepatutan pemilihan dan penetapan calon pimpinan KPK masa jabatan tahun 2024-2029, di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/11/2024).
“Harusnya ada target sampai kapan Indonesia bebas korupsi, ini yang jadi ekspektasi publik, KPK hadir memberantas korupsi, tapi sampai hari ini korupsi tidak selesai - selesai,” kata Rudianto.
Bahkan belakangan, terjadi fenomena para koruptor yang ketika menyudahi masa hukumannya dari penjara, mereka disambut bagai pahlawan.
Padahal para terpidana korupsi tersebut semestinya mendapat sanksi sosial karena perbuatannya sudah merugikan negara dan rakyat.
Sehingga Rudianto bertanya kepada Setyo Budiyanto, apakah fenomena tersebut tercipta imbas dari proses penanganan kasus yang tendensius karena menargetkan orang tertentu atau lebih politis.
“Malah yang keluar dari Sukamiskin, disambut bak pahlawan, harusnya terpidana korupsi disanksi sosial malah jadi pahlawan."
"Banyak yang pulang kampung disambut ribuan orang. Apakah ini proses penanganannya tendensius karena menargetkan politis dan sebagainya, Wallahualam,” ucapnya.
Politikus Partai Nasdem ini juga bertanya kepada Setyo Budiyanto jika terpilih menjadi pimpinan KPK, mana yang akan didahulukan, ranah pencegahan atau penindakan.
“Tapi yang saya katakan, tadi pak Setyo menggambarkan pencegahan dan pemberantasan."
"Pertanyaan saya ketika pak Setyo menjadi pimpinan KPK, mana yang bapak lebih utamakan, pencegahan atau penindakan,” kata dia.
“Karena 22 tahun ini penindakan orang diborgol pakai rompi rupanya tidak selesai - selesai korupsi, masih pendekatan represif sensasional, korupsinya diusut tapi yang ditonjolkan cek - cek, yang tidak ada hubungannya dengan korupsi misalkan,” pungkas Rudianto.
https://jabar.tribunnews.com/2024/11...anggota-dpr-ri


mnotorious19150 memberi reputasi
1
367
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan