Anggota OPM yang Terlibat Mengamankan Pilot Mehrtens Selama Disandera di Nduga Meninggal

ODIYAIWUU.com
18 November 2024

Prosesi pemakaman Inginggen Gwijangge, anggota TPNPB OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma dari Kompi C Batalyon Pintu yang meninggal dunia, Kamis (14/11). Foto: Istimewa
617 Total Pengunjung , 3 Pengunjung Hari Ini
WAMENA, ODIYAIWUU.com — Inginggen Gwijangge, anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma dari Kompi C Batalyon Pintu. Kamis (14/11) meninggal dunia akibat sakit.

“Pada Senin (18/11) pukul 16:00 WIT, kami menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma, Inginggen Gwijangge meninggal dunia pada Kamis, 14 November,” ujar Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (18/11).

Menurut Sebby Sambom, Gwijangge memutuskan bergabung bersama TPNPB sejak 2017 dan mulai saat itu dilatih bersama pasukan TPNPB Kodap III dari Kompi C untuk melakukan pembongkaran senjata.

“Semasa hidup Inginggen Gwijangge seorang penembak jitu selama perang antara TPNPB dengan aparat keamanan Indonesia di Nduga sejak 2019-2024. Beliau terlibat dalam pengamanan pilot asal Selandia Baru captain pilot Philips Mark Mehrtens yang disandera oleh pasukan Kodap III Ndugama Derakma sejak 2023,” kata Sebby.

Sebby menambahkan, selama berlangsung perang Gwijangge memutuskan untuk ke Wamena dalam misi intelijen. Namun, selama di Wamena ia mulai jatuh sakit sejak Oktober sebelum akhirnya meninggal Kamis (14/11). Jenazah almarhum dimakamkan secara militer sebagai pejuang kemerdekaan bangsa Papua yang gigih di medan perang.

Sementara itu, laporan pihak TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel menyebutkan, pada Kamis (14/11) Wakil Komandan Batalyon Yentalipky Yanto Upmapin meninggal dunia karena sakit. Inginggen Gwijangge dan Yanto Upmapin adalah seorang pejuang sejati.

“Atas perjuangan suci demi merebut kemerdekaan bangsa Papua secara militer, kami Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB secara resmi mengumumkan duka nasional kepada rakyat Papua dan semua pejuang sejati TPNPB yang masih menaruh nyawanya di bawah moncong senjata,” ujar Sebby.

Sebby mengatakan, tidak ada kemerdekaan yang gratis di seluruh dunia bahkan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Papua. Kemerdekaan harus dibayar dengan nyawa, air mata, dan darah. Karena itu, semua pejuang harus bersatu merebut kemerdekaan dari Indonesia. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
https://www.odiyaiwuu.com/mengamanka...era-meninggal/

sniper OPM meninggal...