Agnostik merupakan pandangan yang mengambang atau tidak mengambil sikap tegas mengenai keberadaan Tuhan. Berbeda dengan ateisme yang secara jelas menolak keberadaan Tuhan, agnostik tidak menutup kemungkinan tetapi juga tidak berkomitmen untuk mempercayainya. Istilah ini diketahui berasal dari bahasa Yunani “agnostos,” yang berarti “tidak tahu,” dan para agnostik percaya bahwa kebenaran mengenai Tuhan adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami atau dipastikan oleh manusia.

Penjelasan tentang agnostik tersebut hanya berdasarkan informasi yang saya peroleh dari berbagai sumber, karena saya sendiri tidak mengidentifikasi diri sebagai agnostik atau memiliki pengetahuan mendalam tentang pemahaman ini. Saya hanya mencoba memahami konsep ini dari sudut pandang yang ada dan tertulis di media.

Namun dari namanya, antara agnostik dengan atheis itu hampir mirip, depannya huruf A, jadi kemungkinan besar ada kesamaan diantara keduanya, dan tentu saja sangat berlainan dengan deis atau paham ketuhanan yang meyakini bahwa tuhan menciptakan alam semesta dan hukum-hukumnya.







Masalah agnostik di Indonesia sering kali dilebih-lebihkan, mungkin karena adanya pengakuan atau deklarasi dari individu tertentu. Hal ini membuat isu tersebut menjadi lebih menonjol di masyarakat, meskipun kenyataannya tidak banyak orang yang secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai agnostik.

Di Indonesia, sepertinya sangat jarang ada orang yang dengan jelas menyatakan bahwa mereka agnostik. Jika pun ada, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan agnostik masih dianggap tabu atau tidak umum di kalangan masyarakat.

Berbeda dengan atheis yang secara tegas menolak keberadaan Tuhan, agnostik memiliki pandangan yang lebih terbuka. Dalam konteks ini, negara seharusnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia, termasuk hak-hak individu yang mengidentifikasi dirinya sebagai agnostik, agar mereka dapat hidup dengan aman dan nyaman.

Bagaimana gansist, tanggapannya tentang petuah bijak dari salah satu tokoh MUI tersebut?


Sumber Tulisan dan Gambar:

Inilah

MUI