- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes


TS
mabdulkarim
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes

Suara.com - Seorang dokter di Papua diduga dipukul oleh oknum pejabat daerah setempat hingga mengalami luka-luka. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) turut berkomentar mengenai kasus tersebut dan mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap dokter Yordan Sumomba yang bertugas di RSUD Lukas Enembe, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan.
Ketua Umum PB IDI M Adib Khumaidi meminta aparat kepolisian dan aparat penegak hukum melakukan penindakan keras dan melakukan proses hukum terhadap pelaku sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.
"Kami ingin agar seluruh sejawat dokter dan tenaga kesehatan yang berada di Mamberamo Tengah, serta di seluruh wilayah Papua mendapatkan jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah tersebut," kata Adib melalui keterangan tertulisnya, Senin (11/11/2024).
Berdasarkan laporan kronologis dari IDI cabang Jayawijaya, tindak kekerasan itu terjadi pada Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 13.35 WIT.
Mulanya pelaku masuk ke ruangan apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak "We kam Kasi sa obat paracetamol ka kalian tidak tau kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3".
Lalu pelaku masuk ke ruangan dokter Yordan, kemudian mengambil kursi dan melemparkan ke arah korban.
Sempat tidak mengenai korban, kemudian pelaku mengambil kayu balok 5x5 dan memukul kearah muka dan punggung korban.
Sempat ada pasien yang sedang berobat langsung melerai pelaku. Namun pasien juga dipukul oleh pelaku.
Setelah itu pelaku keluar dan merusak pembatas ruangan yang terbuat dari kayu. Tak cukup hanya itu, pelaku juga mengambil batu untuk dilemparkan ke arah kaca jendela RSUD Lukas Enembe. Setelah itu, baru pelaku keluar dari rumah sakit dan pergi.
Akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka patah tulang di bagian pipi kanan, hidung, dan sejumlah bagian wajah, serta luka memar parah di punggung.
Korban pun sampai harus dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.
https://www.suara.com/news/2024/11/1...keamanan-nakes
Oknum Pejabat Penganiaya Sadis Dokter RSUD Mamberamo Tengah Ditangkap!
Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Senin, 11 Nov 2024 13:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/uzhursky
Mamberamo Tengah - Polisi menangkap YY (50), oknum pejabat yang menganiaya dokter berinisial YS (30) di RSUD Lukas Enembe, Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan. Polisi juga mengamankan barang bukti penganiayaan.
"Saat ini pelaku beserta barang bukti kini telah diamankan di Polres Mamberamo Tengah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).
Benny juga menjelaskan duduk perkara penganiayaan tersebut. Menurutnya, pelaku awalnya datang ke RSUD Lukas Enembe dan berteriak meminta obat pada Selasa (5/11) sekitar pukul 13.35 WIT.
"Oknum pejabat tersebut masuk ke ruangan apotek rumah sakit sembari berteriak 'We kam kasih sa obat paracetamol ka, kalian tidak tahu kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3'," ujar Benny.
Lebih lanjut pelaku memasuki ruang pemeriksaan kemudian melempar korban menggunakan kursi namun tidak kena. Akibatnya, pelaku memukul wajah dan punggung korban menggunakan balok kayu.
"Kejadian ini membuat korban mengalami luka di pipi kanan, luka lecet di punggung dan keluar darah dari hidung," jelasnya.
"Selain memukul tenaga kesehatan, oknum ASN ini juga melakukan perusakan terhadap pembatas ruangan yang terbuat dari kayu dan melempar kaca jendela rumah sakit," sambungnya.
Korban sendiri telah dirujuk ke Makassar, akibat luka parah yang dideritanya. Korban tepatnya dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar pada Rabu (6/11) atau satu hari setelah penganiayaan.
"Ada 3 patahan di tulang pipi, tulang hidung sama tulang di bawah kelopak mata. Kalau (luka) punggung memar saja, paling parah itu di mukanya," ujar Direktur RSUD Lukas Enembe, Semuel Tandisala kepada detikcom, Senin (11/11).
https://www.detik.com/sulsel/hukum-d...gah-ditangkap.
nanti jikalau banyak kasus kayak gini, dokter dari luar Papua banyak yang nggak mau ke Papua loh

Suara.com - Seorang dokter di Papua diduga dipukul oleh oknum pejabat daerah setempat hingga mengalami luka-luka. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) turut berkomentar mengenai kasus tersebut dan mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap dokter Yordan Sumomba yang bertugas di RSUD Lukas Enembe, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan.
Ketua Umum PB IDI M Adib Khumaidi meminta aparat kepolisian dan aparat penegak hukum melakukan penindakan keras dan melakukan proses hukum terhadap pelaku sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.
"Kami ingin agar seluruh sejawat dokter dan tenaga kesehatan yang berada di Mamberamo Tengah, serta di seluruh wilayah Papua mendapatkan jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah tersebut," kata Adib melalui keterangan tertulisnya, Senin (11/11/2024).
Berdasarkan laporan kronologis dari IDI cabang Jayawijaya, tindak kekerasan itu terjadi pada Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 13.35 WIT.
Mulanya pelaku masuk ke ruangan apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak "We kam Kasi sa obat paracetamol ka kalian tidak tau kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3".
Lalu pelaku masuk ke ruangan dokter Yordan, kemudian mengambil kursi dan melemparkan ke arah korban.
Sempat tidak mengenai korban, kemudian pelaku mengambil kayu balok 5x5 dan memukul kearah muka dan punggung korban.
Sempat ada pasien yang sedang berobat langsung melerai pelaku. Namun pasien juga dipukul oleh pelaku.
Setelah itu pelaku keluar dan merusak pembatas ruangan yang terbuat dari kayu. Tak cukup hanya itu, pelaku juga mengambil batu untuk dilemparkan ke arah kaca jendela RSUD Lukas Enembe. Setelah itu, baru pelaku keluar dari rumah sakit dan pergi.
Akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka patah tulang di bagian pipi kanan, hidung, dan sejumlah bagian wajah, serta luka memar parah di punggung.
Korban pun sampai harus dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.
https://www.suara.com/news/2024/11/1...keamanan-nakes
Oknum Pejabat Penganiaya Sadis Dokter RSUD Mamberamo Tengah Ditangkap!
Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Senin, 11 Nov 2024 13:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/uzhursky
Mamberamo Tengah - Polisi menangkap YY (50), oknum pejabat yang menganiaya dokter berinisial YS (30) di RSUD Lukas Enembe, Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan. Polisi juga mengamankan barang bukti penganiayaan.
"Saat ini pelaku beserta barang bukti kini telah diamankan di Polres Mamberamo Tengah," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).
Benny juga menjelaskan duduk perkara penganiayaan tersebut. Menurutnya, pelaku awalnya datang ke RSUD Lukas Enembe dan berteriak meminta obat pada Selasa (5/11) sekitar pukul 13.35 WIT.
"Oknum pejabat tersebut masuk ke ruangan apotek rumah sakit sembari berteriak 'We kam kasih sa obat paracetamol ka, kalian tidak tahu kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3'," ujar Benny.
Lebih lanjut pelaku memasuki ruang pemeriksaan kemudian melempar korban menggunakan kursi namun tidak kena. Akibatnya, pelaku memukul wajah dan punggung korban menggunakan balok kayu.
"Kejadian ini membuat korban mengalami luka di pipi kanan, luka lecet di punggung dan keluar darah dari hidung," jelasnya.
"Selain memukul tenaga kesehatan, oknum ASN ini juga melakukan perusakan terhadap pembatas ruangan yang terbuat dari kayu dan melempar kaca jendela rumah sakit," sambungnya.
Korban sendiri telah dirujuk ke Makassar, akibat luka parah yang dideritanya. Korban tepatnya dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar pada Rabu (6/11) atau satu hari setelah penganiayaan.
"Ada 3 patahan di tulang pipi, tulang hidung sama tulang di bawah kelopak mata. Kalau (luka) punggung memar saja, paling parah itu di mukanya," ujar Direktur RSUD Lukas Enembe, Semuel Tandisala kepada detikcom, Senin (11/11).
https://www.detik.com/sulsel/hukum-d...gah-ditangkap.
nanti jikalau banyak kasus kayak gini, dokter dari luar Papua banyak yang nggak mau ke Papua loh




4l3x4ndr4 dan janurhijau memberi reputasi
2
229
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan