Tapanuli Tengah - Satu video yang memperlihatkan pengawal pribadi (walpri) calon Bupati Tapteng nomor urut 2 Masinton Pasaribu disebut sempat mengeluarkan pistol beredar. Peristiwa itu disebut terjadi saat adanya kericuhan dala debat Pilkada Tapteng.

Dalam video yang dilihat detikSumut, Sabtu (9/11/2024), keributan terjadi di antara kelompok pendukung calon. Sementara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati sudah berada di atas panggung untuk melakukan debat.

Petugas kepolisian terlihat berada di antara pendukung untuk menghentikan keributan. Ada seorang pria berbaju hitam terlihat berada di depan panggung.

Awalnya berdiri diam, pria itu kemudian mendatangi pendukung pasangan calon nomor urut 1, Khairul Kiyedi Pasaribu dan Darwin Sitompul. Pria itu terlihat memegang sesuatu benda di dekat pinggangnya sambil melihat ke arah pendukung yang tengah ribut.

Khairul Kiyedi yang awalnya berada di atas panggung terlihat turun dan menegur pria berbaju hitam itu. Kiyedi sempat menunjuk ke arah pistol yang diduga disimpan pria berbaju hitam itu.

Ada seorang personel polisi yang mendekati pria berbaju hitam yang diduga pengawal pribadi Masinton itu. Khairul Kiyedi Pasaribu membenarkan informasi kejadian itu.

"Itu sebelum debat berlangsung, tapi sudah selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, mulai saling sindir antara pendukung," kata Kiyedi saat dikonfirmasi detikSumut.

Kiyedi menyebut keributan itu dipicu karena saling sindir antara pendukung kedua paslon. Selain itu, kata Khairul, diduga ada pendukung paslon nomor urut 2 yang melempar botol air mineral ke barisan pendukungnya. Khairul mengatakan kericuhan itu berlangsung 10-20 menit.


"Jadi, adalah yang melempar aqua di situ ke pendukung kita, salah satu Ketua Partai Buruh yang melempar itu. Jadi, emosi lah, mulailah tinggi,dorong-dorongan. Biasalah, mungkin saling sindir antara kedua belah pihak, polisi ada saat itu untuk melerainya," tuturnya.

Menuru Kiyedi, walpri Masinton Pasaribu sempat datang ke barisan pendukungnya sambil memegang senjata. Khairul mengaku langsung turun dari panggung begitu melihat hal itu.

"Tiba-tiba walprinya Pak Masinton itu datang menarik senjata ke tempat duduk pendukung kita, saya turun, saya bilang 'kau ngapain pegang senjata'. Ini Kapolres ada, Kabag Ops, Kasat Reskrim ada, lengkap semua. Jadi, kenapa harus pegang pistol," jelasnya.

Kiyedi pun menyayangkan aksi walpri tersebut. Menurutnya, tugas walpri tersebut adalah melakukan pengamanan kepada Masinton, bukan malah mengeluarkan senjata dan masuk ke barisan pendukung.

"Kan Pak Masinton masih di atas saya bilang, ngapain, 'bukan ini yang kau jaga, yang kau jaga Pak Masinton', saya bilang. Datang Pak BS (Bachtiar Sibarani) ngasih mikropon biar Pak Masinton bilang sama pendukungnya biar aman. Rupanya pak Masinton tanggapannya beda, malah marah-marah, maki-maki Pak BS. Tapi , karena ricuh nggak kedengaran percakapannya, cuman tunjuk-tunjuk. Kita pun kalau bukan walprinya datang ke tempat pendukung kita, saya nggak akan turun dari podium," kata Kiyedi.

Kiyedi mengaku langsung menemui Kapolres Tapteng AKBP Basa untuk meminta agar wapti tersebut dinamakan."Saya sampaikan sama Pak Kapolres, disampaikan pak Kapolres saat itu, saya amankan katanya," pungkasnya.

Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor menyebut sedang menyelidiki peristiwa kericuhan itu. Kericuhan sendiri diketahui terjadi saat debat yang berlangsung di Hotel Pia Pandan.

"Masih kami periksa dan dalami kejadian tadi malam," kata AKBP Basa Emden Banjarnahor saat dikonfirmasi, Sabtu (9/11).

Basa menyebut tidak ada yang diamankan atas insiden tersebut. "Tidak ada," jelasnya.

Sumur:
detik.com


padahal dilokasi ada kapolres tapi brani kyk gitu
super sekali

siapa itu walprinya? sipil atau wereng
kalau sipil, wajib di kerangkeng
kalau wereng atau loreng wajib diberi hukuman berat