Ortu Siswa di Sorong Denda Guru Kirim Video Kelakuan Anak Didiknya ke Medsos, Viral Guru Lapor ke Polwan gegara Siswanya Berantem! Lho Kok Bisa?

Orang tua siswa dari SMP Negeri 3 Kota Sorong, Papua Barat Daya, mengajukan tuntutan denda sebesar Rp100 juta kepada seorang guru setelah video anak mereka yang sedang menggambar alis di kelas menjadi viral di media sosial. Video tersebut diduga diambil tanpa izin oleh guru berinisial SA, yang menyebabkan ketegangan antara keluarga siswa dan guru yang dianggap bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut.

Peristiwa ini dimulai ketika guru SA memasuki kelas tempat siswa bernama ES (13) berada. Saat itu, SA melihat ES sedang menggambar alis dengan alat tulis dan merekam aktivitas tersebut tanpa sepengetahuan ES maupun keluarganya. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kota Sorong, Herlin S. Maniagasi, menjelaskan bahwa video tersebut kemudian diunggah ke media sosial, yang membuatnya menjadi viral. Herlin menambahkan bahwa tindakan SA yang mengunggah video tanpa izin dari siswa atau orang tua telah menimbulkan kekecewaan dari pihak keluarga ES.

Keluarga siswa merasa setuju dan menganggap penyebaran video tersebut telah mencemarkan nama baik anak mereka. Kejadian ini menarik perhatian banyak orang dan menimbulkan diskusi mengenai etika dalam pengambilan dan penyebaran konten di media sosial.







Kisah-kisah tersebut menggambarkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh para guru di Indonesia saat ini. Disaat mereka terus berjuang untuk mendidik murid-muridnya di tengah berbagai rintangan yang ada.

Ketika para pengajar ingin memberikan pernyataan tegas demi kebaikan pendidikan, mereka sering kali terhambat karena kemungkinan adanya konsekuensi hukum jika tindakan mereka dianggap terlalu keras atau melanggar HAM atau perlindungan anak. Hal ini membuat mereka harus berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan.

Diharapkan pihak dinas pendidikan dapat memperhatikan masalah ini dan mencari solusi yang tepat agar para guru dapat menjalankannya dengan lebih baik tanpa merasa tertekan oleh aturan yang ada.


Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

VIVA