Guru Honorer Supriyani Cabut Kesepakatan Damai yang Dimediasi oleh Bupati Konawe Selatan, Sekarang Dirinya malah Disomasi!

Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Supriyani, seorang guru honorer, dan keluarga polisi Aipda WH di Konawe Selatan kini tidak jadi berakhir dengan damai. Meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan damai yang difasilitasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, pada Selasa (05/11), Supriyani memutuskan untuk mencabut izin tersebut.

Awal mula kasus ini adalah ketika Supriyani dituding telah menganiaya seorang siswa yang ternyata adalah anak dari Aipda Wibowo dan istrinya, Nurfitriana. Tuduhan ini menimbulkan konflik yang kemudian diselesaikan melalui mediasi resmi di Rumah Jabatan Bupati Konawe Selatan. Dalam pertemuan itu, kedua pihak sempat sepakat untuk berdamai, bahkan ada momen haru ketika Supriyani bersalaman dan berpelukan dengan Nurfitriana yang menjadi viral di media sosial.

Namun, Supriyani mengungkapkan jika saat kemarin dirinya merasa tertekan selama proses mediasi dan pengakuan tidak sepenuhnya memahami isi surat kesepakatan damai yang ditandatanganinya. Hal ini membuatnya merasa bahwa keputusan yang diambil tidak mencerminkan keinginannya yang sebenarnya.







Dalam situasi ini pun sekarang semakin banyak individu yang mulai merasakan dampaknya, mulai dari pemecatan pak camat, ketua lembaga di Konawe Selatan, hingga berbagai intrik lainnya seperti penembakan mobil yang biasa digunakan oleh Supriyani.

Diharapkan agar kasus ini dapat diungkapkan dengan sejelas-jelasnya oleh pihak yang berwenang, sehingga bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Selain itu, semoga ini juga mendorong perbaikan pada lembaga pendidikan di Indonesia.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa setiap tindakan mempunyai konsekuensi, dan kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.


Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

CNN Indonesia