Menteri Komunikasi dan Digital mengungkapkan bahwa praktik judi online juga banyak terjadi di kalangan partai politik. Pernyataan ini disampaikan oleh Meutya Hafid dalam rapat kerja dengan Komisi XIII DPR RI pada hari Selasa, 5 November 2024. Beliau mengakui bahwa sebagai anggota partai politik, ia mengetahui bahwa banyak kasus judi online yang terjadi di dalamnya.

Dalam kesempatan itu, Meutya meminta agar semua pihak menyadari bahwa data yang ada menunjukkan bahwa perjudian online tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat umum, tetapi juga di pemerintahan dan sektor pendidikan. Ia menekankan pentingnya kesadaran akan masalah ini dan perlunya tindakan bersama untuk mengatasinya.

"Mohon maaf di parpol banyak juga, saya orang parpol, jadi di parpol kalau dibuka banyak juga," kata politikus Golkar tersebut dengan yakin.

Meutya menegaskan bahwa judi online dapat menjangkau berbagai kalangan, bukan hanya masyarakat kelas bawah. Ia menjelaskan bahwa di kalangan kelas atas, praktik ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti melalui permainan atau metode lainnya. Oleh karena itu, ia mengajak semua orang untuk bersama-sama memerangi masalah ini di lingkungan sekitar kita.







Diharapkan agar informasi yang disampaikan oleh Bu Meutya Hafid dapat segera diperhatikan oleh pihak kepolisian untuk menyelidiki dugaan keterlibatan beberapa anggota partai politik dalam praktik judi online.

Namun, seperti yang telah disebutkan di tulisan diatas ya gansist, kemungkinan besar bahwa anggota partai politik tersebut hanya terlibat dalam permainan judi online, bukan dalam hal mempromosikan atau mengiklankan situs judi tersebut, apalagi menjadi bandar.

Dengan demikian, bisa jadi mereka lebih tepat disebut sebagai korban dalam kasus judi online ini.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Kompas

Tribunnews