- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Santri Bunuh Seniornya di Ponpes Gresik


TS
belajar.crypto
Santri Bunuh Seniornya di Ponpes Gresik

RADAR GRESIK-Pihak Pondok Pesantren Al Mustofa Kedamean Gresik buka suara terkait peristiwa tewasnya salah satu santri senior di Kedamean, Gresik.
Diketahui, peristiwa dugaan penganiayaan hingga menyebabkan kematian itu terjadi pada Kamis (31/10) di Pondok Pesantren (ponpes) Al Mustofa yang berada di Kecamatan Kedamean, Gresik.
Perwakilan Pondok Pesantren Al Mustofa, Nur Yahya Hanafi, menjelaskan kejadian bermula saat terduga pelaku berinisial HMD (15), asal Kecamatan Wringinanom, bersama tujuh rekannya keluar pondok tanpa seizin pengurus sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Gempita Bulan Bahasa di SMP Sunan Giri Menganti Gresik, Kreativitas dan Literasi Bersinar
Kemudian, korban berinisial AKH (18), asal Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean, yang merupakan wakil kepala ruang pondok mengetahui hal tersebut.
Setelah mengetahui adanya santri yang keluar pondok tanpa seizin pengurus, korban bersama pihak keamanan mencari keberadaan para santri, termasuk terduga pelaku.
"Korban bersama pihak keamanan mencari santri yang keluar dari pondok dengan membawa mobil dan membawa pulang enam santri," ujarnya kepada awak media, Senin (4/11). Namun, terduga pelaku bersama satu santri lainnya saat itu tidak berhasil ditemukan.
Baca Juga: Ngerinya Modus Penipuan Arisan Bodong di Gresik, Pelaku Justru Tantang Laporkan Korban ke Polisi
"Korban kemudian memberikan sanksi potong rambut kepada enam santri yang keluar tanpa izin, karena dinilai merupakan pelanggaran," jelasnya.
Selang beberapa lama kemudian atau Jumat (1/11) sekitar pukul 00.30 WIB, terduga pelaku bersama satu temannya kembali ke pondok. Namun, terduga pelaku dikagetkan dengan fakta bahwa santri yang sebelumnya keluar tanpa izin telah mendapatkan sanksi berupa potong rambut. Sontak, hal itu membuat terduga pelaku naik pitam lantaran tidak terima temannya diberikan sanksi.
Terduga pelaku mengambil bata ringan yang ada di sekitar pondok dan menghampiri korban yang saat itu sedang tidur. Pelaku memukul korban dengan bata tersebut hingga korban mengalami pendarahan.
Korban dilarikan ke rumah sakit Anwar Medika dan kemudian dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.
Baca Juga: DPRD Gresik Minta Sistem Pencairan Bantuan kepada Masyarakat Jadi Satu Tahap, Cegah Masalah 2023 Terulang
Pria yang juga anggota DPRD Gresik itu tidak menyangka kejadian memilukan terjadi di pondok pesantren. Mengingat, sanksi pelanggaran juga diberikan kepada santri yang melanggar sebagai konsekuensi.
Pihaknya juga akan mengikuti proses hukum dan akan memberikan perlindungan kepada kedua belah pihak.
"Ini juga menjadi evaluasi dan catatan bagi pondok kami. Kami mengikuti proses hukum yang saat ini berjalan," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek AKP Suhari mengatakan aksi pelaku sempat terekam CCTV yang berada di kamar lokasi kejadian saat melakukan penganiayaan terhadap korban AKH hingga meninggal dunia.
"Semua kejadian penganiayaan terekam CCTV di TKP dan sudah kami amankan sebagai barang bukti, kemudian kami limpahkan ke Unit PPA Polres Gresik," pungkasnya. (yud/han)
Santri Itu Keren

binatang saja mengikuti naluri dan fitrahnya untuk membesarkan anak mereka sendiri
sedangkan manusia justru dirusak agama, agar melawan fitrahnya untuk tidak mau mengasuh dan membesarkan anak mereka sendiri dgn membuang anaknya ke pesantren
Diubah oleh belajar.crypto 06-11-2024 08:38






bhagarvani dan 4 lainnya memberi reputasi
5
221
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan