- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Temuan Kasus Keracunan Kudapan asal China, BPOM Menghentikan Penjualan Latiao


TS
dragonroar
Temuan Kasus Keracunan Kudapan asal China, BPOM Menghentikan Penjualan Latiao
Temuan Kasus Keracunan Kudapan asal China, BPOM Menghentikan Penjualan Latiao
- Senin, 4 November 2024 | 12:11 WIB
Latiao snack berlumur chili oil (Tangkapan layar YouTube yingchengofficial) (https://youtube.com/shorts/NMsqqrY6P...feature=shared )
RADAR MALANG - Latiao, camilan khas China yang tengah viral telah masuk ke pasar Indonesia dan banyak disukai oleh masyarakat.
Bahan dasarnya beragam, ada yang terbuat dari kulit tahu, tepung gandum, dan ada juga yang menggunakan tepung kacang.
Lalu diberikan campuran gula, garam, penyedap rasa, lada, wijen, cumin, serta bubuk cabai.
Pada umumnya berbentuk panjang dan dipelintir, tetapi ada juga yang dibentuk seperti lembaran kotak dan bulat.
Warna merah lumuran dari chili oil membuat orang yang melihatnya tergoda untuk mencoba.
Bisa dibeli dengan harga yang amat murah.
Sekarang ini sangat mudah untuk menemukan latiao, selain di e-commerce seperti Shopee dan TikTok Shop, snack China tersebut banyak dijual oleh pedagang kaki lima dan beberapa warung.
Tak jarang, kantin-kantin sekolah juga ada yang menjualnya.
Jangankan orang dewasa, pastinya anak-anak juga sangat menggemari snack viral ini.
Tekstur yang unik dan rasa micin yang kuat membuat ketagihan orang yang memakannya.
Baru-baru ini berdasarkan laporan yang diterima oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ada kasus keracunan latiao di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu di Sukabumi, Riau, Lampung, Bandung Barat, Tangerang Selatan, Wonosobo, dan Pamekasan.
Hal ini membuat BPOM turun tangan, mereka menyelidiki beberapa produk latiao yang beredar di pasaran.
Hasil pengujian laboratorium mengungkapkan terdapat indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk latiao yang menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan, seperti pusing, mual, sakit perut, dan muntah.
BPOM menghentikan penjualan latiao, serta melakukan penarikan dan pemusnahan produk-produk yang telah menyebabkan keracunan.
BPOM terus memantau kepatuhan para importir dan mereka diminta untuk segera melapor proses penarikan dan pemusnahan. (Najwa Azelia Putri Nasution)
https://radarmalang.jawapos.com/kese...atiao?page=all
- Senin, 4 November 2024 | 12:11 WIB

Latiao snack berlumur chili oil (Tangkapan layar YouTube yingchengofficial) (https://youtube.com/shorts/NMsqqrY6P...feature=shared )
RADAR MALANG - Latiao, camilan khas China yang tengah viral telah masuk ke pasar Indonesia dan banyak disukai oleh masyarakat.
Bahan dasarnya beragam, ada yang terbuat dari kulit tahu, tepung gandum, dan ada juga yang menggunakan tepung kacang.
Lalu diberikan campuran gula, garam, penyedap rasa, lada, wijen, cumin, serta bubuk cabai.
Pada umumnya berbentuk panjang dan dipelintir, tetapi ada juga yang dibentuk seperti lembaran kotak dan bulat.
Warna merah lumuran dari chili oil membuat orang yang melihatnya tergoda untuk mencoba.
Bisa dibeli dengan harga yang amat murah.
Sekarang ini sangat mudah untuk menemukan latiao, selain di e-commerce seperti Shopee dan TikTok Shop, snack China tersebut banyak dijual oleh pedagang kaki lima dan beberapa warung.
Tak jarang, kantin-kantin sekolah juga ada yang menjualnya.
Jangankan orang dewasa, pastinya anak-anak juga sangat menggemari snack viral ini.
Tekstur yang unik dan rasa micin yang kuat membuat ketagihan orang yang memakannya.
Baru-baru ini berdasarkan laporan yang diterima oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ada kasus keracunan latiao di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu di Sukabumi, Riau, Lampung, Bandung Barat, Tangerang Selatan, Wonosobo, dan Pamekasan.
Hal ini membuat BPOM turun tangan, mereka menyelidiki beberapa produk latiao yang beredar di pasaran.
Hasil pengujian laboratorium mengungkapkan terdapat indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk latiao yang menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan, seperti pusing, mual, sakit perut, dan muntah.
BPOM menghentikan penjualan latiao, serta melakukan penarikan dan pemusnahan produk-produk yang telah menyebabkan keracunan.
BPOM terus memantau kepatuhan para importir dan mereka diminta untuk segera melapor proses penarikan dan pemusnahan. (Najwa Azelia Putri Nasution)
https://radarmalang.jawapos.com/kese...atiao?page=all
Diubah oleh dragonroar 05-11-2024 07:03




soelojo4503 dan kakekane.cell memberi reputasi
2
383
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan