Kaskus

Entertainment

penyukabiruAvatar border
TS
penyukabiru
Apa Itu Medioker?

Apa Itu Medioker?

Medioker. Sering banget denger kata ini dilempar di sana-sini. Di medsos, di obrolan sehari-hari, kadang malah di kritik kerjaan. Tapi, sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan *medioker*? Dan kenapa kita kayaknya parno banget jadi orang yang "biasa aja"? Yuk, kita obrolin soal ini bareng-bareng!

---

1. Medioker Itu Apa, Sih?
emoticon-Bingung
Pertama, kita definisiin dulu. Medioker itu istilah buat orang, karya, atau apa pun yang nggak buruk, tapi juga nggak luar biasa. Kalau diibaratkan, kayak siswa yang nilainya 60-70. Lulus, tapi ya nggak bikin orang bilang “wah.” Medioker itu, ya, *average* aja, ada di tengah-tengah. Nggak jelek, tapi nggak spektakuler.

2. Stigma Jadi Medioker

Di zaman sekarang, jadi biasa aja sering banget dianggap negatif. Banyak banget tuntutan buat jadi yang “terbaik,” atau minimal “berbeda.” Seakan-akan, kalau kita nggak istimewa, kita kalah. Tapi sebenarnya, jadi medioker bukan berarti nggak punya value. Dunia butuh orang biasa juga, kok.

3. Efek Sosial Media & Budaya “Highlight Reel”

Ini dia, salah satu alasan kenapa banyak dari kita ngerasa takut jadi biasa-biasa aja: sosial media. Semua orang cuma nunjukin momen terbaik mereka di sana. Akhirnya, kita ngerasa semua orang luar biasa, padahal itu cuma highlight. Nggak ada yang tiap hari hidupnya cuma pencapaian terus, kan? Jangan sampai terjebak ngeliat hidup dari kaca filter Instagram.

4. Pressure untuk Jadi “Luar Biasa”

Sejak kecil, kita mungkin sering diajarin kalau sukses itu cuma untuk yang terbaik. Tapi kenyataannya, nggak semua orang bisa jadi juara satu. Jadi biasa aja itu bukan kegagalan, dan sering kali, itu adalah pencapaian tersendiri. Fokus sama hal yang kita bisa nikmati dan kuasai, bukan sekadar apa yang dianggap orang hebat.

5. Medioker Bukan Berarti Nggak Berkembang

Kalau udah ngerasa biasa aja, apakah kita berhenti berkembang? Nggak juga. Medioker bisa jadi berarti kita terus belajar, tapi dengan kecepatan sendiri, nggak perlu buru-buru ngejar ekspektasi orang lain. Di situ juga, kita bisa nemu makna dari tiap perjalanan yang kita ambil, tanpa keharusan jadi yang paling top.

6. Medioker dan Keseimbangan Hidup

Orang yang ngejar jadi luar biasa terus-menerus seringkali ngorbanin keseimbangan hidup. Sementara, mereka yang hidup dengan pace santai mungkin lebih bahagia karena nggak terlalu ngebet untuk terus berkompetisi. Ini bukan soal mana yang lebih baik, tapi kadang, hidup biasa-biasa aja justru bikin kita lebih puas dan damai.

7. So, Embrace Your Pace!

Kalau kamu merasa biasa aja, nggak perlu panik. Kita semua punya perjalanan masing-masing. Jadi medioker bukan berarti nggak punya bakat atau nggak berkembang, tapi lebih ke menerima bahwa kita semua punya posisi dan jalan sendiri. Terus lakukan yang terbaik dari versi diri kita, nggak perlu selalu bikin orang lain “wow.”

---


Jadi, mungkin sekarang kita bisa sedikit lebih chillsoal urusan “medioker.” Karena pada akhirnya, hidup ini nggak harus selalu spektakuler atau dipenuhi pengakuan. Kadang, yang kita butuhin cuma kedamaian di diri sendiri dan menerima kalau biasa aja pun, nggak apa-apa. Jadi, mari kita stop ngebandingin diri dan mulai embrace hidup kita yang apa adanya. Selamat menikmati perjalanan medioker kita!

Sumber gambar https://images.app.goo.gl/W95iXscekNgRUUxY6
mukagedekAvatar border
tiokyapcingAvatar border
senjaperenunganAvatar border
senjaperenungan dan 2 lainnya memberi reputasi
3
236
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan