Wadidaw! Rusia Denda Google US$2 desiliun gegara Blokir Propaganda Pro-Rusia di YouTube, Kalau Nggak Sanggup Bayar Konsekwensinya Apa?

Ketika membahas pelanggaran aturan yang dilakukan oleh perusahaan asing di suatu negara, hal ini merupakan fenomena yang umum terjadi di seluruh dunia. Banyak negara menghadapi masalah serupa, termasuk Indonesia yang tidak terpengaruh oleh situasi ini.

Contohnya, beberapa waktu lalu saat masa kepemimpinan Menkominfo Budi Arie Setiaji, Indonesia juga mengalami kasus pelanggaran yang melibatkan perusahaan asing terutama di dunia internet. Situasi ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di negara lain, tetapi juga di tanah air kita.

Akibat dari pelanggaran tersebut tidak hanya berupa denda, tetapi bisa berakhir pada penutupan usaha di Indonesia. Dalam beberapa kasus, perusahaan yang melanggar bahkan bisa diblokir oleh Kominfo, sehingga tidak dapat beroperasi lagi di negara ini.







Denda yang mencapai US$20 desiliun tentu menjadi beban yang sangat berat bagi Google untuk penyediaannya. Angka sebesar itu jelas bukan jumlah yang mudah untuk dilunasi oleh perusahaan sebesar Google.

Mengingat kemungkinan besar Google tidak akan mampu membayar denda tersebut, mungkin Kominfo Rusia akan mengambil langkah serupa seperti yang dilakukan Kominfo Indonesia di masa lalu, yaitu memblokir situs-situs yang terbukti melanggar aturan.

Kita hanya bisa menunggu informasi terbaru dari Rusia mengenai perkembangan situasi ini. Semoga keputusan yang diambil dapat memberikan kejelasan bagi semua pihak yang terlibat.


Sumber Tulisan dan Gambar:

CNN Indonesia

Kompas