Buntut Kasus Guru Supriyani, Camat Baito Dicopot! Rieke Diah Pitaloka Angkat Bicara

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
Buntut Kasus Guru Supriyani, Camat Baito Dicopot! Rieke Diah Pitaloka Angkat Bicara

amekachi

02-11-2024 07:53

Buntut Kasus Guru Supriyani, Camat Baito Dicopot! Rieke Diah Pitaloka Angkat Bicara

Buntut Kasus Guru Honorer Supriyani di Konawe Selatan, Camat Baito Dicopot dari Jabatannya! Rieke Diah Pitaloka Langsung Angkat Bicara

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, telah mengambil langkah untuk mencopot Camat Baito, Sudarsono Mangidi. Pencopotan ini dilakukan sehubungan dengan kasus Supriyani, seorang guru honorer yang diduga melakukan pemukulan terhadap siswanya yang merupakan anak seorang polisi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Konawe Selatan, Anas Masud, mengonfirmasi bahwa pencopotan tersebut memang benar adanya dan Sudarsono akan dinonaktifkan sementara. Ia juga menyebutkan bahwa Sudarsono akan dipindahkan ke Sekretariat Daerah untuk menunggu proses selanjutnya.

Sebagai pengganti Sudarsono, Bupati Surunuddin menunjuk Ivan Ardiansyah yang menjabat sebagai Kepala Satpol PP Konawe Selatan. Pencopotan ini berlaku sejak Selasa, 29 Oktober, sesuai dengan instruksi dari Bupati. Dalam keterangan, diketahui camat yang dicopot dari tugasnya tersebut merupakan salah satu orang yang paling mensupport dan mendampingi Supriyani saat masa persidangan menghadapi kasusnya.

Quote:

Tindakan Bupati Konawe Selatan tersebut pun akhirnya berpotensi membawa konsekuensi hukum setelah ia mencopot Camat Baito, Sudarsono, yang membela Guru honorer Supriyani beberapa waktu lalu. Kejadian ini menarik perhatian masyarakat dan menimbulkan pertanyaan mengenai kewenangan Bupati dalam mengambil keputusan tersebut.

Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR RI dari Komisi VI, menegaskan bahwa Bupati tidak memiliki hak untuk memecat Aparatur Sipil Negara (ASN) secara sembarangan. Ia menjelaskan bahwa pemecatan tersebut harus mengikuti prosedur yang benar dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Dalam Negeri. Hal ini menunjukkan pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang ada dalam pemerintahan.

Selain tidak melaporkan kasus Supriyani, yang merupakan guru honorer di SDN 4 Baito, alasan pencopotan Sudarsono juga terkait dengan kejadian penembakan terhadap mobilnya. Rieke menekankan bahwa tindakan Bupati dalam mencopot Camat tidak dapat dilakukan tanpa mengikuti prosedur yang berlaku, dan hal ini menjadi sorotan di media sosial, termasuk di akun Instagramnya.

“Emangnya bisa Camat dicopot Bupati seperti itu, ya gak bisa lah,” tulis Rieke dalam akun instagramnya.

Spoiler for :

Mudah-mudahan kasus ini dapat segera diselesaikan dengan cepat oleh pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait, karena sebenarnya masalah ini adalah masalah kecil yang seharusnya tidak berlarut-larut hingga menjadi isu besar. Jika dibiarkan, bisa jadi akan semakin banyak orang yang terdampak oleh situasi ini.

Seperti yang dialami oleh camat Baito saat ini, meskipun mungkin banyak orang yang menghormatinya keputusannya saat membela Supriyani, namun perjalanan kariernya hingga menjadi camat tentu tidaklah mudah. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki tantangan tersendiri dalam menjalani tugas dan tanggung jawab mereka. Namun kadang kala, orang lain atau institusi lain lah yang punya andil dalam menentukan karirnya.

Penting untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan juga menetapkan aturan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Terutama mengenai tindakan kekerasan terhadap siswa di sekolah, serta isu yang lebih mendesak yaitu kriminalisasi terhadap para pendidik di Indonesia.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Kompas

Disway