- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2 Santriwati di Cihara Dicabuli Pengasuh Ponpes, Lapor Polda Banten Minta Keadilan


TS
belajar.crypto
2 Santriwati di Cihara Dicabuli Pengasuh Ponpes, Lapor Polda Banten Minta Keadilan

LEBAK, iNews.id - Nasib memilukan dialami dua mantan santriwati pondok pesantren (ponpes) di Desa Lebakpendeuy, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Mereka menjadi korban dugaan pencabulan dan pelecehan seksual yang dilakukan seorang pengasuh ponpes.
Kejadian ini sudah pernah dilaporkan ke polisi pada Juli 2024 namun sampai sekarang tak ada kejelasan. Korban didampingi keluarganya lalu mendatangi Unit PPA Polda Banten untuk meminta kejelasan penanganan kasusnya, Senin (28/10/2024).
Miris! Santriwati di Bangkalan Diduga Dilecehkan Pengasuh Pesantren
Baca Juga
Miris! Santriwati di Bangkalan Diduga Dilecehkan Pengasuh Pesantren
"Kami ingin menanyakan perkembangan penanganan kasus ini setelah bulan Juli 2024 lalu membuat laporan pengaduan ke Polda Banten. Keluarga ingin memastikan progres penyelidikannya," ujar Marsa, juru bicara keluarga korban, Selasa (29/10/2024).
Dia menjelaskan, kedua korban yang melapor ini masih satu keluarga.
Miris! Ayah-Anak Cabuli Santriwati di Bekasi, Beraksi sejak 2020
Baca Juga
Miris! Ayah-Anak Cabuli Santriwati di Bekasi, Beraksi sejak 2020
"Kedua masih sepupu, sama-sama pernah mondok di sana tapi beda waktu. Untuk diduga pelaku sendiri ya masih orang yang sama," kata Marsa.
Salah satu korban sebut saja Mawar berusia 21 tahun berdomisili di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. Sementara satu korban lainnya Bunga (nama samaran) usia 23 tahun warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
Guru Ngaji Diduga Cabuli Santriwati di Bekasi, Polisi Tangkap 2 Pelaku
Baca Juga
Guru Ngaji Diduga Cabuli Santriwati di Bekasi, Polisi Tangkap 2 Pelaku
"Mawar mengaku disetubuhi sebanyak 6 kali oleh pelaku T selama kurun waktu Mei 2020 sampai Agustus 2020 saat berusia 16 tahun. Saat itu da masih mondok di sana. Hingga pada Agustus Kiai T menikahkan korban dengan mantan santri secara mendadak," ujar Marsa.
Keluarga Mawar sempat kaget dengan adanya pernikahan mendadak tersebut.
Namun tak kuasa menolak ketika diyakinkan rencana pernikahan tersebut hasil salat istikharah sang kiai dan harus dilaksanakan.
Heboh Warga Karangmukti Bekasi Geruduk Ponpes, Diduga Santriwati Dicabuli
Baca Juga
Heboh Warga Karangmukti Bekasi Geruduk Ponpes, Diduga Santriwati Dicabuli
Berbeda perlakuan dengan korban lainnya, Bunga mengaku mendapat pelecehan seksual seperti dipeluk dari belakang, dipegang tangannya dan di Kiai T duduk di atas pangkuannya.
"Bunga mendapat pelecehan seksual saja tidak disetubuhi. Bunga mengaku pada tahun 2023 lalu, sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk memulangkannya dari pondok. Ketika sudah di rumah pun Kiai T masih sering menghubungi korban bilang kalau dia suka ke Bunga," ucapnya.
Sejumlah Santriwati jadi Korban Pelecehan Pengasuh Ponpes di Cilacap
Baca Juga
Sejumlah Santriwati jadi Korban Pelecehan Pengasuh Ponpes di Cilacap
Atas pengakuan Bunga pada tahun 2023 inilah, Mawar yang memendam kegelisahan selama bertahun-tahun akhirnya bercerita kepada sang suami Y Januari tahun 2024. Dia mengaku telah disetubuhi Kiai T sebelum menikah dengan Y.
"Saya merasa bersalah menyembunyikan ini semua. Akhirnya saya cerita Januari 2024. Suami marah lantas menelepon Kiai T. Saya tidak tahu kalau waktu itu suami minta uang ke Kiai T," ucap Mawar.
"Setelah itu Kiai T mengirimkan uang sebanyak Rp25 juta lalu suami baru cerita uang itu akan digunakan untuk tes DNA. Lantas kami berdua mencari rumah sakit di Tangerang tapi lebih dari 5 rumah sakit biayanya mahal uangnya tidak cukup," ujar Mawar.
Pada Juli 2024, Mawar memberanikan untuk terbuka kepada ayahnya. Dia menceritakan semuanya dan keluarga langsung syok tak menyangka kejadian yang dialami Bunga juga menimpa Mawar. Bahkan ada tindakan persetubuhan sebanyak 6 kali.
Setelah mendengar pengakuan Mawar, keluarga sempat memanggil Kiai T ke kediaman salah satu korban di Kecamatan Wanasalam. Di hadapan keluarga korban dan pelaku, Kiai T yang sempat mengelak namun akhirnya mengakui perbuatannya.
"Waktu itu yang hadir perwakilan keluarga baik dari pelaku dan korban. Pelaku mengaku di hadapan kami telah melakukan, hanya sayangnya tidak kami rekam. Tapi banyak kok saksinya," kata ayah Mawar.
Keluarga akhirnya melaporkan dugaan pelecehan seksual dan pencabulan tersebut ke Polda Banten. Menurut keluarga, mereka didampingi oleh LBH salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) dan UPTD PPA Kabupaten Pandeglang.
Sholat Istikarah Sebagai Petunjuk Allah
jika seorang kyai sudah shalat istikarah meminta petunjuk allah swt,
dan allah swt memberikan petunjuk bahwa santiwati tsbt boleh di genjot oleh sang kyai,
maka keluarga santriwati seharusnya ikhlas menerima petunjuk allah swt tsbt

Konten Sensitif

Diubah oleh belajar.crypto 01-11-2024 13:16






waloni dan 3 lainnya memberi reputasi
4
276
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan