- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengulik Kengerian Tersembunyi dari Teknologi AI


TS
michaeljohnr875
Mengulik Kengerian Tersembunyi dari Teknologi AI
Sebagai pengguna smartphone, kita sudah terbiasa dengan berbagai bantuan yang ditawarkan oleh AI. AI adalah singkatan dari Artificial intelligence atau dalam bahasa Indonesia biasa kita sebut sebagai kecerdasan buatan. Teknologi AI merupakan bidang penelitian yang menarik dan sedang sangat digalakkan terutama oleh berbagai produsen perangkat untuk memberikan pengalaman terbaik yang bisa mereka tawarkan ke pengguna. Sehingga bukan hal yang mengejutkan jika kita semakin lama semakin terbiasa dengan kehadiran AI di kehidupan kita. Seperti penggunaan ChatGPT, AI Assistant, dan masih banyak lagi.
Russel & Norvig (2021) menyatakan bahwa AI merupakan bidang penelitian komputer sains yang mengembangkan dan mempelajari metode dan software yang mampu menciptakan kemampuan bagi perangkat untuk memahami lingkungannya dan menggunakan kemampuan belajar dan intelegensinya untuk mengambil aksi maupun keputusan yang dapat memaksimalkan kesempatannya dalam mencapai goal yang dituju. Jadi kurang lebihnya dapat dipahami bahwa AI adalah otak yang berusaha diciptakan dan disempurnakan oleh manusia.
Selama ini saya berpendapat bahwa AI sangat membantu dan berpikir bahwa tidak mungkin kecerdasan AI dapat melampaui kecerdasan manusia sebaik apapun AI dibuat. Tetapi wawancara yang dengan Geoffrey Hinton, -seorang peneliti hebat yang disebut-sebut sebagai The Godfather of AI karena kontribusinya dalam menciptakan teknologi AI- memiliki pandangan yang berbeda dan menyeramkan terkait perkembangan AI.
Geoffrey Hinton menyatakan bahwa manusia secara global sekarang, untuk pertama kalinya berada pada periode dimana ada“sesuatu” yang lebih cerdas dibandingkan manusia. Bahkan Hinton dengan gamblang menyatakan bahwa AI memiliki tingkat pemahaman, intelegensi, dan pada taraf tertentu memiliki pengalaman mereka sendiri seperti yang dirasakan oleh manusia sehingga mampu mengambil keputusan berdasarkan hal tersebut.
Hinton juga menyatakan bahwa pada tahap sekarang AI belum memiliki kesadaran terhadap keberadaandiri mereka, tetapi dengan perkembangan AI yang sangat cepat ada kemungkinan bahwa AI akan memiliki kesadaran seperti manusia di masa depan. Hal yang paling mengerikan adalah, bahwa banyak peneliti AI tidak terlalu memahami apa yang sekarang terjadi pada AI. Karena peneliti menciptakan AI melalui algoritma pembelajaran, tetapi ketika algoritma tersebut berinteraksi dengan data, hal yang sangat kompleks terjadi. Sangat kompleks, sehingga algoritma tersebut menciptakan semacam jaringan yang menyerupai jaringan neural/saraf manusia dan memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan berbagai hal. Bagaimana AI akhirnya mampu melakukan hal-hal tersebut, peneliti-peneliti AI tidak memahami dengan jelas bagaimana itu terjadi. Dan itu menakutkan, karena mereka sendiri berada pada fase dimana mereka tidak memahami apa yang ada di pikiran AI yang mereka ciptakan.
Pada Mei 2023, Hinton memilih untuk resign dari Google agar dapat dengan bebas berbicara terkait resiko-resiko yang akan diciptakan oleh AI di masa depan. Bahkan segera setelah menerima penghargaan nobel, Hinton menyerukan penelitian mendesak mengenai AI Safety untuk mencari tahu bagaimana mengendalikan sistem AI yang lebih pintar daripada manusia. Untuk link videonya bisa cek disini ya:
[url]https://www.instagram.com/reel/DBg3NZyCX3v/?utm_source=ig_web_copy_link[/url]
Bagaimana menurut Gan dan Sis?



Onotao dan User telah dihapus memberi reputasi
2
332
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan