Tolak Mediasi, Guru Honorer Supriyani Minta Kasus Dugaan Pemukulan Siswa Dilanjutkan ke Pengadilan! Aipda WH Dikabarkan Stres

Supriyani, seorang guru honorer di Konawe Selatan, kini menolak untuk melakukan mediasi setelah dugaan kasus penganiayaan atas anak Aipda WH dengan gagang sapu terus bergulir. Proses mediasi antara Supriyani dan keluarga Aipda WH pun tidak berhasil, karena Supriyani memilih untuk membawa terus kasus ini ke pengadilan.

Aipda WH, yang merupakan ayah dari anak yang diduga menjadi korban, bertugas sebagai Kanit Intelkam di Polsek Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Supriyani atas masalahnya, dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak pernah memukul siswa berumur 6 tahun tersebut.







Namun sebuah pernyataan juga disampaikan oleh pengacara Aipda Wibowo, Laode Muhram Naadu, pada hari Senin, (28/10/2024). Ia menjelaskan bahwa klaim mengenai permintaan uang damai dari Supriyani kepada kliennya hanyalah informasi yang tidak akurat dan sepihak. Laode menegaskan bahwa informasi tersebut tidak mencerminkan kebenaran dan perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Kasus ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi suatu masalah. Penting untuk melakukan pengecekan fakta terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan, agar kita tidak terjebak dalam informasi yang salah atau berputar.

Selain itu, kita juga harus ingat untuk tidak hanya mendengarkan satu sisi cerita. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan mencari bukti yang kuat sangatlah penting sebelum memutuskan untuk melanjutkan suatu masalah ke jalur hukum. Dengan cara ini, kita bisa lebih bijak dalam menanggapi isu-isu yang ada di sekitar kita.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Tribun Sumsel

Kompas