- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Diberangus Usai Kritik Prabowo, BEM FISIP Unair Beberkan Kajian Pelanggaran HAM


TS
mabdulkarim
Diberangus Usai Kritik Prabowo, BEM FISIP Unair Beberkan Kajian Pelanggaran HAM
Diberangus Usai Kritik Prabowo-Gibran, BEM FISIP Unair Beberkan Kajian Pelanggaran HAM di Indonesia

Tayang: Minggu, 27 Oktober 2024 11:38 WIB | Diperbarui: Minggu, 27 Oktober 2024 11:55 WIB
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
zoom-inlihat fotoDiberangus Usai Kritik Prabowo-Gibran, BEM FISIP Unair Beberkan Kajian Pelanggaran HAM di Indonesia
Dokumen BEM FISIP Unair
Karya seni satire berbentuk karangan bungauntuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP Unair Surabaya.
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (BEM FISIP Unair) melakukan perlawanan etik atas pembekuan kepengurusannnya oleh pihak dekanat.
Salah satu caranya memaparkan bagaimana selama ini BEM mengkaji pelanggaran HAM sebagai salah satu alasan di balik pembuatan seni instalasi bernada satir pada presiden-wakil presiden terpilih 2024.
BEM menegaskan, pihaknya konsisten mengkaji pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia selama satu periode kepengurusan kabinet Panca Aksara BEM Fisip Unair.
Hal ini diungkapkan Presiden BEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayyah ketika dikonfirmasi SURYA terkait pemasangan karya seni satir berbentuk karangan bunga di lingkungan kampus.
Seni instalasi yang memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Taman Barat FISIP itu, jadi penyebab dibekukannya kepengurusan BEM FISIP Unair oleh pihak dekanat.
"Kami ada kajian ilmiahnya tetapi belum kami publikasikan, selama satu periode ini kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM," ungkap Tuffahati, Minggu (27/10/2024).
Dikatakan Tuffa, melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dan kajian.
Termasuk merencanakan karya seni satire terkait dilantiknya Presiden RI Prabowo Subianto dan wakilnya. "Kami sudah merencanakannya 2 pekan menjelang pelantikan presiden," ungkapnya.
Ia berharap, melalui kajian dan karya seni satire tersebut, mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif. Sayangnya, karya seni kreatif yang mengasah daya kritis mahasiswa tersebut berujung pembekuan BEM FISIP Unair.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP.
Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan Senin besok. "Senin besok konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," kata dosen Sosiologi itu. *****
https://surabaya.tribunnews.com/2024...-di-indonesia.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
Kajian pelanggaran HAM tapi belum dipublikasikan.
Pembekuan BEM FISIP Unair Bak Pelemahan Suara Kritis dan Demokrasi, Pakar Politik : Dekan Berlebihan

Tayang: Minggu, 27 Oktober 2024 12:49 WIB
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
zoom-inlihat fotoPembekuan BEM FISIP Unair Bak Pelemahan Suara Kritis dan Demokrasi, Pakar Politik : Dekan Berlebihan
surya/sulvi sofiana (sulvi)
Pakar Politik Unair Surabaya, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD.
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai salah satu kampus demokrasi disegani di Tanah Air, seperti ternoda pembungkaman suara kritis lewat pembekuan BEM FISIP belum lama ini.
Hanya gara-gara BEM FISIP Unair memasang seni instalasi berupa karangan buka dengan foto presiden dan wakil presiden serta caption bernada satir, Dekanat FISIP Unair langsung membekukan organisasi mahasiswa di fakultas itu.
Langkah kekanak-kanakan dan paranoid dekanat itu menjadi sorotan publik dan akademisi. Salah satunya Pakar Politik Unair, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD yang menganggap respons dekanat terlalu reaktif dan berlebihan.
"Sebetulnya langkah dekanat terlalu reaktif dan berlebihan. Karena yang dilakukan BEM FISIP adalah suara kritis terhadap keadaan yang sedang terjadi dan diekspresikan dalam bentuk satire," ungkap Airlangga saat dikonfirmasi SURYA, Minggu (27/10/2024).
Menurut alumnus PhD dari Murdoch University Australia ini, apa yang dilakukan mahasiswa merupakan sikap kritis dan kepedulian pada keadaan politik yang mengalami pelemahan demokrasi. Dan daya kritis ini seharusnya dianggap sebagai bagian dari proses edukasi mahasiswa.
"Itu juga bagian dari bagaimana memperhatikan sikap dosen mereka yang menyampaikan opini kritis. Seharusnya diapresiasi, kalau dari artikulasi atau gagasan salah. Namanya anak muda tidak perlu direpresi seperti itu," ujar dosen pengajar Program Studi Ilmu Politik Unair ini.
Dikatakan Airlangga, apa yang dilakukan dekanat seolah membenarkan pandangan dan presepsi mahasiswa terkait pelemahan demokrasi dan kekhawatiran munculnya otoriterisme. Padahal dalam suasana politik saat ini, pihak kampus seharusnya memberikan ruang berekspresi yang luas.
"Apalagi kampus juga dilindungi kebebasan mimbar akademik. Dan sebetulnya dengan reaksi kampus saat ini akan memicu respons balik yang semakin keras," tegasnya.
Ia pun menekankan jika dalam konteks kehidupan bernegara mengalami masalah pelemahan dekokrasi, maka kampus dan kalangan akademisi intelektual harus merehabitasi opini kritis masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair pada Kamis (24/10) untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP pada Jumat (25/10).
Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan esok. "Senin besok konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," ungkapnya. *****
https://surabaya.tribunnews.com/2024...an-berlebihan.
pembungkaman sikap kritis BEM

Tayang: Minggu, 27 Oktober 2024 11:38 WIB | Diperbarui: Minggu, 27 Oktober 2024 11:55 WIB
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
zoom-inlihat fotoDiberangus Usai Kritik Prabowo-Gibran, BEM FISIP Unair Beberkan Kajian Pelanggaran HAM di Indonesia
Dokumen BEM FISIP Unair
Karya seni satire berbentuk karangan bungauntuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP Unair Surabaya.
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (BEM FISIP Unair) melakukan perlawanan etik atas pembekuan kepengurusannnya oleh pihak dekanat.
Salah satu caranya memaparkan bagaimana selama ini BEM mengkaji pelanggaran HAM sebagai salah satu alasan di balik pembuatan seni instalasi bernada satir pada presiden-wakil presiden terpilih 2024.
BEM menegaskan, pihaknya konsisten mengkaji pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia selama satu periode kepengurusan kabinet Panca Aksara BEM Fisip Unair.
Hal ini diungkapkan Presiden BEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayyah ketika dikonfirmasi SURYA terkait pemasangan karya seni satir berbentuk karangan bunga di lingkungan kampus.
Seni instalasi yang memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Taman Barat FISIP itu, jadi penyebab dibekukannya kepengurusan BEM FISIP Unair oleh pihak dekanat.
"Kami ada kajian ilmiahnya tetapi belum kami publikasikan, selama satu periode ini kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM," ungkap Tuffahati, Minggu (27/10/2024).
Dikatakan Tuffa, melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dan kajian.
Termasuk merencanakan karya seni satire terkait dilantiknya Presiden RI Prabowo Subianto dan wakilnya. "Kami sudah merencanakannya 2 pekan menjelang pelantikan presiden," ungkapnya.
Ia berharap, melalui kajian dan karya seni satire tersebut, mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif. Sayangnya, karya seni kreatif yang mengasah daya kritis mahasiswa tersebut berujung pembekuan BEM FISIP Unair.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP.
Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan Senin besok. "Senin besok konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," kata dosen Sosiologi itu. *****
https://surabaya.tribunnews.com/2024...-di-indonesia.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
Kajian pelanggaran HAM tapi belum dipublikasikan.
Pembekuan BEM FISIP Unair Bak Pelemahan Suara Kritis dan Demokrasi, Pakar Politik : Dekan Berlebihan

Tayang: Minggu, 27 Oktober 2024 12:49 WIB
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Deddy Humana
zoom-inlihat fotoPembekuan BEM FISIP Unair Bak Pelemahan Suara Kritis dan Demokrasi, Pakar Politik : Dekan Berlebihan
surya/sulvi sofiana (sulvi)
Pakar Politik Unair Surabaya, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD.
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai salah satu kampus demokrasi disegani di Tanah Air, seperti ternoda pembungkaman suara kritis lewat pembekuan BEM FISIP belum lama ini.
Hanya gara-gara BEM FISIP Unair memasang seni instalasi berupa karangan buka dengan foto presiden dan wakil presiden serta caption bernada satir, Dekanat FISIP Unair langsung membekukan organisasi mahasiswa di fakultas itu.
Langkah kekanak-kanakan dan paranoid dekanat itu menjadi sorotan publik dan akademisi. Salah satunya Pakar Politik Unair, Dr Airlangga Pribadi Kusman SIP MSi PhD yang menganggap respons dekanat terlalu reaktif dan berlebihan.
"Sebetulnya langkah dekanat terlalu reaktif dan berlebihan. Karena yang dilakukan BEM FISIP adalah suara kritis terhadap keadaan yang sedang terjadi dan diekspresikan dalam bentuk satire," ungkap Airlangga saat dikonfirmasi SURYA, Minggu (27/10/2024).
Menurut alumnus PhD dari Murdoch University Australia ini, apa yang dilakukan mahasiswa merupakan sikap kritis dan kepedulian pada keadaan politik yang mengalami pelemahan demokrasi. Dan daya kritis ini seharusnya dianggap sebagai bagian dari proses edukasi mahasiswa.
"Itu juga bagian dari bagaimana memperhatikan sikap dosen mereka yang menyampaikan opini kritis. Seharusnya diapresiasi, kalau dari artikulasi atau gagasan salah. Namanya anak muda tidak perlu direpresi seperti itu," ujar dosen pengajar Program Studi Ilmu Politik Unair ini.
Dikatakan Airlangga, apa yang dilakukan dekanat seolah membenarkan pandangan dan presepsi mahasiswa terkait pelemahan demokrasi dan kekhawatiran munculnya otoriterisme. Padahal dalam suasana politik saat ini, pihak kampus seharusnya memberikan ruang berekspresi yang luas.
"Apalagi kampus juga dilindungi kebebasan mimbar akademik. Dan sebetulnya dengan reaksi kampus saat ini akan memicu respons balik yang semakin keras," tegasnya.
Ia pun menekankan jika dalam konteks kehidupan bernegara mengalami masalah pelemahan dekokrasi, maka kampus dan kalangan akademisi intelektual harus merehabitasi opini kritis masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair pada Kamis (24/10) untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP pada Jumat (25/10).
Dikonfirmasi terpisah Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi enggan berkomentar lebih lanjut dan membenarkan pertemuan dengan BEM FISIP yang direncanakan esok. "Senin besok konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," ungkapnya. *****
https://surabaya.tribunnews.com/2024...an-berlebihan.
pembungkaman sikap kritis BEM






kumisinsomnia dan 4 lainnya memberi reputasi
1
714
69


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan