Kisruh internal Kadin yang sempat menghadapi dualisme kepemimpinan antara Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie akhirnya mencapai titik temu.

Pasalnya pertemuan Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid yang difasilitasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghasilkan kesepakatan damai. Ketiganya bertemu di rumah dinas Bahlil pada Jumat 27 September 2024.

Usai perdamaian keduanya, Kadin menggelar diskusi ekonomi yang dihadiri langsung oleh Hashim Djojohadikusumo, menandai bentuk dukungan penuh Blok Hambalang terhadap perombakan Kadin yang digerakkan mayoritas Kadin Daerah dan mendapuk Anindya Bakrie sebagai Ketum Baru Kadin.

Anindya Bakrie sebagai Ketum Baru Kadin pun baru saja mengumumkan susunan pengurus baru, dimana Arsjad Rasjid didapuk menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, serta tak luput, masuknya Raffi Ahmad menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Kreatif.

Nantinya, usai pelantikan Prabowo – Gibran, Kadin menjadwalkan pagelaran Munas IX Kadin untuk mengesahkan struktur baru Kadin agar selaras dengan arah ekonomi Prabowo - GIbran

Sumber :

https://finance.detik.com/berita-eko...n-pertimbangan

Di sisi lain, perkembangan politik lainnya adalah soal pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan tersebut sudah dipastikan akan kembali menghidangkan Nasi Goreng masakan Megawati untuk disuguhkan kepada Prabowo.

Selain itu, Informasi terkini menyebut bahwa pertemuan akan digelar sebelum 10 Oktober 2024 atau 10 hari sebelum pelantikan Prabowo - Gibran

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...ti-dan-prabowo
https://kaltim.tribunnews.com/2024/1...-tempat-netral

Dua peristiwa yang telah diurai di atas, menunjukkan tren positif jelang momentum puncak Transisi Pemerintahan (Pelantikan Prabowo - Gibran).

Fakta bahwa dua pihak bertikai dalam spektrum Kadin (Anindya Bakrie vs Arsjad Rasjid) akhirnya menemukan kata sepakat untuk berdamai dan bekerja sama, tampak selaras dengan fakta dua pihak bersaing di Pilpres 2024 (Megawati vs Prabowo) juga berpijak pada semangat yang sama, yakni sepakat untuk berdamai dan bekerja sama.

Oleh karenanya, visi misi Prabowo soal Semua PIhak Duduk Satu Meja Membangun Bangsa, akan memiliki awalan yang sangat baik, sehinnga, pemerintahan mendatang memiliki peluang untuk melaju progresif.

Kerjasama semua pilar Nasionalis (Hambalang, Teuku Umar, Cikeas, Mangunsarkoro, Permata HIjau, Dharmawangsa, Solo) akan menghasilkan soliditas Poros Nasionalis sebagai penggerak utama arah nasional, sehingga tak rentan digoyang oleh pergolakan berbasis Agama.

Sebagaimana telah TS (Thread strater/penulis) paparkan pada tulisan-tulisan/thread-thread sejak awal 2024, kemenangan Prabowo - Gibran yang memukul telak Poros Islamis, menjadi titik tolak dimulainya dominasi Poros Nasionalis yang solid dan kuat sebagai pengendali arah negara.

Sumber :

Dengan demikian, pemerintahan mendatang seharusnya bisa menjadi gong dimulainya akselerasi modernisasi pola berpikir, etika bersikap, dan standar bertindak secara berkala dalam jangka menengah panjang.  Semoga semoga sukses dan lancar !