- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Ditutup Lemah, Terjegal Peluang Kemenangan Trump


TS
jaguarxj220
Rupiah Ditutup Lemah, Terjegal Peluang Kemenangan Trump
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah gagal mengawali pekan ini dengan penguatan meski sudah ada kepastian isi kabinet Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Efek kembalinya Sri Mulyani Indrawati menjabat lagi sebagai Menteri Keuangan, begitu juga beberapa nama sentral di pemerintahan sebelumnya yang kembali menduduki posisi strategis, tidak cukup ampuh memberi penguatan pada rupiah.
Mengacu data Bloomberg, rupiah spot melemah 0,19% ke level Rp15.495/US$. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam ketiga di kawasan emerging market Asia setelah baht yang turun 0,83%, lalu won Korsel yang tergerus 0,65%.
Lalu yuan Tiongkok juga turun 0,16%, yuan offshore melemah 0,15%, peso juga turun 0,07% serta dolar Hong Kong 0,01%.
Sementara mata uang negara maju Asia seperti dolar Singapura dan yen Jepang juga melemah masing-masing 0,25% dan 0,21%.
Hanya dolar Taiwan dan ringgit yang masih menguat sampai sore ini masing-masing sebesar 0,32% dan 0,08%.
Rupiah yang dibuka menguat tadi pagi namun gagal menutup hari dengan kinerja lebih perkasa, adalah karena terjegal penguatan indeks dolar AS.
Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS dibanding enam mata uang utama dunia, sore ini makin perkasa di kisaran 103,63 atau menguat 0,14%.
Penguatan dolar AS yang melibas mayoritas mata uang di Asia adalah karena sentimen dari Negeri Paman Sam. Prospek kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang menguat, turut mengungkit pamor dolar AS. Yield Treasury, surat utang AS, naik 0,8 bps disusul kenaikan harga minyak mentah jenis WTI 0,7%.
Investor khawatir bila Trump menang, ia akan menyorongkan proposal pengenaan tarif atas barang-barang impor untuk melindungi lapangan kerja di dalam negeri.
Bloomberg Asia Dollar Index sore ini turun 0,2%, sedangkan indeks MSCI AC Asia Pacific Index turun 0,5%.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...enangan-trump/
Yah, Gagal deh.. USD memang setrong...
Efek kembalinya Sri Mulyani Indrawati menjabat lagi sebagai Menteri Keuangan, begitu juga beberapa nama sentral di pemerintahan sebelumnya yang kembali menduduki posisi strategis, tidak cukup ampuh memberi penguatan pada rupiah.
Mengacu data Bloomberg, rupiah spot melemah 0,19% ke level Rp15.495/US$. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam ketiga di kawasan emerging market Asia setelah baht yang turun 0,83%, lalu won Korsel yang tergerus 0,65%.
Lalu yuan Tiongkok juga turun 0,16%, yuan offshore melemah 0,15%, peso juga turun 0,07% serta dolar Hong Kong 0,01%.
Sementara mata uang negara maju Asia seperti dolar Singapura dan yen Jepang juga melemah masing-masing 0,25% dan 0,21%.
Hanya dolar Taiwan dan ringgit yang masih menguat sampai sore ini masing-masing sebesar 0,32% dan 0,08%.
Rupiah yang dibuka menguat tadi pagi namun gagal menutup hari dengan kinerja lebih perkasa, adalah karena terjegal penguatan indeks dolar AS.
Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS dibanding enam mata uang utama dunia, sore ini makin perkasa di kisaran 103,63 atau menguat 0,14%.
Penguatan dolar AS yang melibas mayoritas mata uang di Asia adalah karena sentimen dari Negeri Paman Sam. Prospek kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang menguat, turut mengungkit pamor dolar AS. Yield Treasury, surat utang AS, naik 0,8 bps disusul kenaikan harga minyak mentah jenis WTI 0,7%.
Investor khawatir bila Trump menang, ia akan menyorongkan proposal pengenaan tarif atas barang-barang impor untuk melindungi lapangan kerja di dalam negeri.
Bloomberg Asia Dollar Index sore ini turun 0,2%, sedangkan indeks MSCI AC Asia Pacific Index turun 0,5%.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...enangan-trump/
Yah, Gagal deh.. USD memang setrong...







soelojo4503 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
429
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan