- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Terima Kasih Mulyono, Indonesia Menanti Karaoke Asyik Jokowi - SBY - Megawati


TS
iqbalballe
Terima Kasih Mulyono, Indonesia Menanti Karaoke Asyik Jokowi - SBY - Megawati

Sumber : Benarnews
TS (Thread Starter/Penulis) menggunakan istilah Mulyono di judul, bukan untuk ikut arus mengejek Presiden Jokowi, melainkan untuk mengapresiasi kerja-kerja hebat hasil karya Presiden Jokowi selama 10 tahun terakhir, terlepas dari berbagai kontroversi yang sempat menyelimutinya, juga terlepas dari istilah Mulyono yang kerap bernuansa negatif.
Terima kasih Mulyono, berarti TS mengajak agan-agan/pembaca ikut mengapresiasi Presiden Jokowi yang menghitung hari untuk memasuki pensiun.
Apa pun kesalahan yang pernah dilakukan Presiden Jokowi, TS mengajak semua pihak memaafkannya.
Sebab, sebentar lagi kepemimpinan negara akan berganti dan apa pun masalah yang pernah muncul sebelumnya, akan menjadi pekerjaan rumah pimpinan baru negara.
Tidak akan pernah menjadi solusi progresif seandainya kita membebani pemerintahan baru lewat pencarian solusi yang diikuti dengan terus mengingatkan apa saja kesalahan pemerintah sebelumnya.
Sebab, pencarian solusi adalah untuk masa yang akan datang, bukan untuk masa yang telah berlalu.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo didampingi Gibran di Solo selama hampir 2 jam pada Minggu, 13 Oktober 2024, bertujuan membahas finalisasi kelanjutan Program Jokowi pada Pemerintahan Prabowo.
Pertemuan tersebut patut dianggap sebagai pertemuan puncak transisi pemerintahan, yang didalamnya otomatis juga telah memfinalkan rencana Program Prabowo - Gibran di segala bidang dan susunan kabinet Prabowo - GIbran.
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...-keberlanjutan
Usai pertemuan tersebut yang digelar akhir pekan kemarin, langsung diikuti dengan pelaksanaan kesiapan pelantikan Prabowo - Gibran, yang dipimpin langsung oleh Jokowi dan Prabowo dari atas mobil komando Maung.
Hal ini menandakan segala aspek yang dibutuhkan untuk transisi pemerintahan, sudah final dan tuntas, sehingga dapat dikatakan sepekan ke depan sudah memasuki masa tenang jelang pelantikan Prabowo - Gibran.
Sumber : https://www.metrotvnews.com/read/KXy...owo-naik-maung
Rangkaian suksesnya finalisasi transisi pemerintahan, juga terlihat dari langkah-langkah pendukung yang digaungkan juga oleh mantan Presiden SBY, yang akhir pekan kemarin cukup disorot netizen lantaran tampil asyik karaoke santai di sebuah mall, dengan gaya busana keseharian seperti masyarakat pada umumnya.
Hal tersebut tentu memberikan gambaran kepada kita, masyarakat biasa, bahwa seorang Presiden ketika sudah pensiun pun kembali menjadi seorang rakyat biasa.
Sumber : https://lifestyle.bisnis.com/read/20...i-masa-pensiun
Begitu pula dengan gambaran yang telah kita lihat dari rencana pertemuan Megawati dan Prabowo, dimana wacana yang menaunginya terkonsentrasi pada nuansa pertemuan santai untuk silaturahmi sambil makan nasi goreng. Kapan dan dimana akan dilaksanakan, semua hanya bisa menunggu.
Mengenai apakah pertemuan ini akan mempengaruhi konstelasi final pemerintahan Prabowo - Gibran, menurut TS tidak.
Sebab, seperti dikatakan oleh Gerindra dan PDIP, komunikasi Megawati dan Prabowo tidak pernah putus dan terjalin baik, sehingga apa -apa yang hendak dibahas pada pertemuan Megawati dan Prabowo, dapat dikatakan telah terjadi di jalur telekomunikasi, sedangkan Kopi Darat hanya untuk Gentlement Agreement Yes or No, atau Go or No Go saja.
Sumber :
Oleh karenanya, sepekan mendatang adalah masa tenang untuk mengantarkan telah finalnya seluruh proses transisi pemerintahan, sehingga apa pun yang terlihat di permukaan selama sepekan mendatang, tidak akan mempengaruhi apa pun.
Dengan demikian, TS menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan “Terima Kasih Jokowi” atas kiprahnya selama 10 tahun terakhir, sekaligus mengucapkan "Selamat Datang Prabowo".
Aspek terpenting yang TS nilai perlu menjadi perhatian semua pihak adalah nuansa yang sedang dibangun oleh mantan pimpinan negara, pimpinan negara, dan calon pimpinan negara, yang penuh Cengkrama alih-alih saling Cengkram ini, merupakan hal baru dalam tradisi pergantian pemerintahan Indonesia.
Sejak Indonesia merdeka 1945, belum pernah terjadi nuansa sangat akur dalam pergantian pemerintahan di Indonesia.
Meski jelang pergantian pemerintahan Jokowi ke Prabowo sempat terjadi berbagai masalah sehingga diilanda isu keretakan dan sebagainya, namun hasil akhirnya tidak melanjutkan seteru dan semuanya memilih : Siap Duduk Satu Meja Membangun Bangsa, yang terlihat dari 3 Sikap berikut ini :
1. Menurunnya keinginan Jokowi maupun keinginan orang-orang di sekitar Jokowi membangun kekuatan politik baru, meski sebetulnya atau seharusnya tidak perlu, karena penerus Jokowi sudah mendampingi Prabowo, yakni Gibran, telah menjadi akar keributan beberapa bulan terakhir.
Namun sikap Jokowi di akhir babak yang merelakan semua dan sudah langsung memulai pindah ke Solo untuk pensiun, patut diapresiasi.
Sebab akhirnya kita melihat Jokowi percaya penuh kepada kepemimpinan Prabowo.
Sikap Jokowi tersebut adalah sikap yang baik, dan memang sudah seharusnya setelah ini Jokowi tinggal duduk manis menikmati masa pensiun.
2. Tak ada yang menyangkal karakter keras dimiliki Megawati, maupun Prabowo. Namun fakta bahwa keduanya tidak putus komunikasi dan merencanakan silaturahmi Megawati - Prabowo, apa pun tujuannya, adalah sikap yang baik.
Apalagi, meski Megawati sejak awal Pilpres tampak keras menolak Gibran. Namun di penghujung, Megawati dan PDIP pun sempat mengatakan, tujuannnya bukan untuk mendesak pergantian Gibran dari posisi Wakil Presiden.
Sumber : https://www.jawapos.com/politik/0151...prabowo-gibran
Artinya, kedua belah pihak, Megawati dan Jokowi, yang menjadi sumber perseteruan panjang tahun politik 2024, memungkinkan untuk dipertemukan dan mencapai perdamaian.
Oleh karenanya, sikap terbuka pada segala kemungkinan yang dipasang Jokowi dan Megawati ini, merupakan sinyal bahwa Pertemuan Megawati - Prabowo memang bukan untuk membahas konstelasi politik, melainkan untuk membahas pencarian titik temu kembali Megawati dan Jokowi.
Jika ini terjadi, maka ini adalah sikap yang sangat baik.
3. Sikap yang dipajang mantan Presiden SBY adalah sikap yang paling perlu menjadi contoh dalam penilaian TS.
Gaya asyik keseharian seorang mantan Presiden ketika sudah tidak berkuasa kembali bersikap seperti rakyat biasa, ini patut mendapat jempol, sekaligus perlu menjadi pengingat bagi semua, bahwa sikap seperti yang dilakukan SBY adalah sikap yang paling layak dan pantas bagi seorang mantan Presiden.
Dengan kata lain, sikap SBY patut menjadi contoh bagi mereka-mereka yang masih kesulitan melepaskan diri dari ‘patogen' Post Power Syndrome.
Oleh karenanya, besar harapan TS agar usai pelantikan Prabowo - Gibran dan berakhirnya masa tugas Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, tidak lagi mempertontonkan sikap saling “Cengkram” Jokowi vs Megawati vs SBY.
Sebab, rakyat perlu dipertontonkan dengan budaya yang baik yang mengedepankan “Cengkrama” Jokowi - SBY - Megawati, baik dalam bentuk karaoke 3 mantan Presiden, maupun bentuk lainnya.
Jika ini mampu diwujudkan, maka barulah kita bisa percaya bahwa bangsa Indonesia memiliki peluang besar menjadi Indonesia Emas 2045.






amdar07 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
21.4K
42


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan