- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Lindungi Anak Kesayangan, Amerika Siap Kirim Sistem Thaad dan 100 Personel ke Israel


TS
si.matamalaikat
Lindungi Anak Kesayangan, Amerika Siap Kirim Sistem Thaad dan 100 Personel ke Israel
Quote:
Untuk menghadapi serangan rudal Iran yang kemungkinan menargerkan infrastruktur penting di Israel, Amerika sebagai sekutu utama kini dilaporkan telah setuju untuk mengirim satu baterai sistem pertahanan udara Thaad plus 100 personel ke Negeri Yahudi. Sejauh ini belum diketahui kapan sistem itu datang, dan unit mana yang akan dikirim ke Israel ?
Menurut informasi dari Associated Press, pada hari Minggu (13/10/2024) Pentagon secara resmi mengatakan bakal mengirim satu baterai patriot dan 100 personel yang akan mengoperasikannya ke Israel. Pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder. Disebutkan jika Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyetujui pengerahan baterai THAAD atas arahan Presiden Joe Biden. Sistem tersebut akan membantu memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada bulan April dan Oktober 2024.
Sebagai informasi bagi Agan, baterai Thaad terdiri dari enam peluncur yang dipasang pada truk, 48 rudal, peralatan radio dan radar. Sistem ini membutuhkan sekitad 100 prajurit untuk mengoperasikannya. Laporan pada bulan April 2024 yang diterbitkan oleh Congressional Research Service menyebut jika US Army saat ini memiliki 7 baterai Thaad. Satu baterai tambahan sedang dipesan dan akan dikirim tahun depan.
Sistem Thaad disebut sebagai pelengkap sistem pertahanan udara Patriot, keunggulan Thaad adalah dapat melindungi wilayah yang lebih luas. Sistem ini bisa mengenai target pada jarak 150 sampai 200 kilometer. Sistem bisa beroperasi pada ketinggian 150 km serta punya radius operasional 200 km. Selain Israel, sistem ini juga pernah ditempatkan di Korea Selatan dan Uni Emirat Arab.
Thaad adalah sistem pertahanan udara yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek atau menengah di fase terminal (akhir) dari lintasannya, merupakan fase ketika rudal mendekati targetnya di atmosfer bagian atas (di luar atmosfer). Rudal yang ditembakkan Thaad memakai metode hit-to-kill, di mana rudal pencegat menghancurkan rudal balistik dengan energi kinetik tanpa membawa bahan peledak. Rudal akan menghantam target langsung dan melepaskan energi kinetik yang cukup besar untuk menghancurkan rudal balistik tersebut.
Thaad hanya digunakan melawan rudal balistik konvensional dan memiliki jalur terbang yang masih bisa diprediksi, sistem tersebut tidak cocok melawan rudal hipersonik yang bisa merubah arah dan jalur penerbangan dengan cepat. Selain itu, rudal hipersonik juga bisa terbang di ketinggian yang lebih rendah jika diluncurkan sebagai glide vehicle, membuat rudal tetap berada di atmosfer dalam waktu yang lama. Hal itu membuat rudal sulit dideteksi dan dilacak oleh radar AN/TPY-2 yang dipakai Thaad.
Untuk melawan rudal hipersonik memerlukan sistem pertahanan yang dapat merespon dengan cepat manuver rudal tersebut di atmosfer. Sistem seperti Next Generation Interceptor (NGI) yang merupakan pengembangan dari rudal Aegis BMD SM-3, yang disebut lebih cocok untuk melawan rudal hipersonik.
Thaad merupakan akronim dari Terminal High Altitude Area Defense, sistem tersebut dibuat oleh Lockheed Martin. Dirancang untuk melindungi pangkalan militer dan infrastruktur penting dari serangan rudal balistik. Thaad merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pertahanan udara berlapis dalam doktrin pertahanan udara Amerika di era modern.
Dalam doktrin sistem pertahanan udara berlapis yang diterapkan Amerika, Thaad biasanya akan diduetkan dengan sistem pertahanan udara lain seperti Patriot dan Aegis BMD SM-3 atau dengan sistem radar lainnya. Pengiriman Thaad ke Israel sebenarnya bukan hal baru, karena pada tahun 2019 satu baterai Thaad telah dikirim ke Negeri Yahudi untuk melakukan pelatihan. Personel militer AS dalam jumlah terbatas juga rutin dikirim ke Israel untuk melakukan latihan dengan IDF (pasukan pertahanan Israel).
Jika sudah tiba di Israel, maka Thaad akan berduet dengan Iron Dome, David's Sling dan Arrow 3. Kehadirannya akan menambah rapat lapisan sistem pertahanan udara Israel. Dengan sistem pertahanan berlapis-lapis, diharapkan bisa membendung serangan rudal balistik yang ditembakkan Iran.
Referensi Tulisan: Associated Press& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera
Menurut informasi dari Associated Press, pada hari Minggu (13/10/2024) Pentagon secara resmi mengatakan bakal mengirim satu baterai patriot dan 100 personel yang akan mengoperasikannya ke Israel. Pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder. Disebutkan jika Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyetujui pengerahan baterai THAAD atas arahan Presiden Joe Biden. Sistem tersebut akan membantu memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada bulan April dan Oktober 2024.
Sebagai informasi bagi Agan, baterai Thaad terdiri dari enam peluncur yang dipasang pada truk, 48 rudal, peralatan radio dan radar. Sistem ini membutuhkan sekitad 100 prajurit untuk mengoperasikannya. Laporan pada bulan April 2024 yang diterbitkan oleh Congressional Research Service menyebut jika US Army saat ini memiliki 7 baterai Thaad. Satu baterai tambahan sedang dipesan dan akan dikirim tahun depan.
Sistem Thaad disebut sebagai pelengkap sistem pertahanan udara Patriot, keunggulan Thaad adalah dapat melindungi wilayah yang lebih luas. Sistem ini bisa mengenai target pada jarak 150 sampai 200 kilometer. Sistem bisa beroperasi pada ketinggian 150 km serta punya radius operasional 200 km. Selain Israel, sistem ini juga pernah ditempatkan di Korea Selatan dan Uni Emirat Arab.
Quote:
Thaad adalah sistem pertahanan udara yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek atau menengah di fase terminal (akhir) dari lintasannya, merupakan fase ketika rudal mendekati targetnya di atmosfer bagian atas (di luar atmosfer). Rudal yang ditembakkan Thaad memakai metode hit-to-kill, di mana rudal pencegat menghancurkan rudal balistik dengan energi kinetik tanpa membawa bahan peledak. Rudal akan menghantam target langsung dan melepaskan energi kinetik yang cukup besar untuk menghancurkan rudal balistik tersebut.
Thaad hanya digunakan melawan rudal balistik konvensional dan memiliki jalur terbang yang masih bisa diprediksi, sistem tersebut tidak cocok melawan rudal hipersonik yang bisa merubah arah dan jalur penerbangan dengan cepat. Selain itu, rudal hipersonik juga bisa terbang di ketinggian yang lebih rendah jika diluncurkan sebagai glide vehicle, membuat rudal tetap berada di atmosfer dalam waktu yang lama. Hal itu membuat rudal sulit dideteksi dan dilacak oleh radar AN/TPY-2 yang dipakai Thaad.
Untuk melawan rudal hipersonik memerlukan sistem pertahanan yang dapat merespon dengan cepat manuver rudal tersebut di atmosfer. Sistem seperti Next Generation Interceptor (NGI) yang merupakan pengembangan dari rudal Aegis BMD SM-3, yang disebut lebih cocok untuk melawan rudal hipersonik.
Quote:
Thaad merupakan akronim dari Terminal High Altitude Area Defense, sistem tersebut dibuat oleh Lockheed Martin. Dirancang untuk melindungi pangkalan militer dan infrastruktur penting dari serangan rudal balistik. Thaad merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pertahanan udara berlapis dalam doktrin pertahanan udara Amerika di era modern.
Dalam doktrin sistem pertahanan udara berlapis yang diterapkan Amerika, Thaad biasanya akan diduetkan dengan sistem pertahanan udara lain seperti Patriot dan Aegis BMD SM-3 atau dengan sistem radar lainnya. Pengiriman Thaad ke Israel sebenarnya bukan hal baru, karena pada tahun 2019 satu baterai Thaad telah dikirim ke Negeri Yahudi untuk melakukan pelatihan. Personel militer AS dalam jumlah terbatas juga rutin dikirim ke Israel untuk melakukan latihan dengan IDF (pasukan pertahanan Israel).
Jika sudah tiba di Israel, maka Thaad akan berduet dengan Iron Dome, David's Sling dan Arrow 3. Kehadirannya akan menambah rapat lapisan sistem pertahanan udara Israel. Dengan sistem pertahanan berlapis-lapis, diharapkan bisa membendung serangan rudal balistik yang ditembakkan Iran.
--------------
Referensi Tulisan: Associated Press& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera






dodolaje dan 12 lainnya memberi reputasi
11
1.1K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan