Kaskus

Entertainment

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Nasib Rongsokan Alat Perang, Apakah Dijual Kiloan, Letda Ardi Menjawabnya :D
Nasib Rongsokan Alat Perang, Apakah Dijual Kiloan, Letda Ardi Menjawabnya :D

Minggu lalu, ulang tahun TNI ke 79 dirayakan dengan gegap gempita. Parade alutsista, pesawat tempur, hingga aksi pasukan elit yang gagah berani, semua memukau. Bagi yang jarang melihat pameran militer semacam ini, mungkin sempat terlintas pertanyaan: ke mana perginya alat-alat perang lama yang tak terpakai lagi? Apakah jadi besi tua? Apakah mereka cuma disimpan sebagai hiasan?

Pertanyaan itu muncul juga saat saya sedang sepedaan dengan seorang teman di sekitaran Monas, sebut saja namanya Letda Ardi, kami menanggil akrabnya sebagai Letda, bukan pangkat beneran ya.. tapi candaan kami di tongkrongan, dia Ardi asli orang sipil yang memang tertarik dengan dunia kemiliteran hehe emoticon-Ngakak (S)

Dengan santainya, Ardi menjelaskan bahwa alat-alat perang yang sudah uzur memang dipensiunkan, biasanya jadi besi tua atau bahan peleburan ulang. Tapi, prosesnya nggak asal. Semua senjata ini harus dinonaktifkan terlebih dahulu dan dibongkar sesuai protokol keamanan yang ketat. Tempatnya juga steril, jauh dari jangkauan orang sipil. Karena, katanya, barang-barang ini bisa punya “rahasia kecil" entah soal mekanisme kerja atau sistem komputernya. Yang jelas nggak boleh sampai jatuh ke tangan yang salah. Kalau bocor, bisa-bisa jadi masalah besar sebuah negara.

Jujur, saya agak terpana dengar penjelasan Ardi. Kok bisa ya, senjata yang dulunya berbahaya berubah jadi bongkahan besi tua begitu saja? Di satu sisi, ini menghilangkan potensi bahaya. Tapi di sisi lain, terasa ada sesuatu yang hilang. Senjata-senjata itu pernah punya cerita, pastinya. Mereka menemani pasukan dalam latihan, mungkin bahkan perang. Tapi, akhirnya hanya teronggok sebagai besi tua yang tak punya makna selain nilai jualnya per kilogram. Ada yang bilang itu bagian dari siklus hidup alat perang, dari mulanya benda yang dibanggakan jadi barang yang ditinggalkan.

Nasib Rongsokan Alat Perang, Apakah Dijual Kiloan, Letda Ardi Menjawabnya :D

Di balik itu, proses pemusnahan senjata perang sebenarnya bukan sekadar urusan teknis. Ada sisi lain yang bisa kita renungkan. Pihak militer pastinya punya pertimbangan yang matang dalam memusnahkan alat perang usang ini. Bagaimana mereka harus menjaga agar “rahasia kecil” dari senjata-senjata itu tetap terjaga dari mata-mata yang tak seharusnya melihat? Jangan salah, negara lain mungkin saja ngiler ingin tahu sistem komputer atau cara kerja dari senjata kita yang canggih, bukan? Alat perang yang tidak layak pakai akan dipreteli dan dilebur ulang, semua data rahasia itu seolah terkubur bersama besi tua yang terlupakan.

Apa yang diceritakan Ardi bikin saya merenung. Ternyata, “nyawa” senjata tak berakhir di medan tempur saja, tapi di ruang peleburan! Alat-alat itu diperlakukan dengan hormat, seperti veteran perang yang telah purna tugas. Meski berubah jadi barang yang tak lagi berbentuk, nilai sejarahnya tetap ada. Apalagi, dengan proses yang steril dan penuh kontrol, senjata-senjata ini seolah disucikan dari fungsinya yang dulu membahayakan. Tak ada lagi yang tersisa, hanya kepingan besi dan cerita masa lalu yang tertanam di dalamnya.

Benarkah demikian prosesnya, seperti kata si Ardi? Jika iya, maka sebenarnya ini mengingatkan kita bahwa alat perang sekuat atau secanggih apapun itu juga punya batas waktu. Dan seperti manusia, mereka pun perlu “dipensiunkan” dengan layak. Hm.



Nasib Rongsokan Alat Perang, Apakah Dijual Kiloan, Letda Ardi Menjawabnya :D


Nasib Rongsokan Alat Perang, Apakah Dijual Kiloan, Letda Ardi Menjawabnya :D
Original Thread © 2016 - 2024 iskrim
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Opini | img : Ai  



oneupAvatar border
si.matamalaikatAvatar border
indrag057Avatar border
indrag057 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
935
51
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan