Kembali Terjadi! Cewek Uganda Jual Diri dan Tawarkan Jasa Pacar Sewaan di Bali

Salah satu masalah yang sangat mengganggu masyarakat adalah semakin banyaknya praktik prostitusi di negara ini ya gansist. Hal seperti itu menjadi perhatian serius karena tidak hanya melibatkan warga lokal, tetapi juga sekarang banyak pramuria yang berasal dari luar negeri.

Di tengah upaya kepolisian Indonesia yang sudah berjuang keras untuk menanggulangi tindakan yang tidak bermoral ini, tantangan semakin bertambah dengan adanya pramuriaan yang dilakukan oleh orang asing. Situasi ini tentu saja menambah beban bagi pihak yang berwenang dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di negerinya.







Di Bali, LN kembali menawarkan jasanya melalui sebuah situs, dengan tarif yang bervariasi antara US$ 225 hingga US$ 650. Dudy juga menyebutkan bahwa LN mengaku telah menjajakan diri lima kali di Nepal dan hanya sekali di Bali, di mana ia mendapatkan penghasilan sekitar Rp 3,5 juta.

Sebelum dideportasi, LN ditahan di Rudenim Denpasar selama 28 hari. Ia telah diterbitkan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan namanya kini telah dimasukkan ke dalam daftar penakalan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Kasus LN menunjukkan bahwa praktik prostitusi di Bali melibatkan beberapa wanita asal Uganda, termasuk JN yang juga dideportasi setelah tertangkap melakukan hal yang sama di kawasan Kuta dan Seminyak.

Mudah-mudahan kepolisian dan lembaga terkait lainnya dapat segera menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting agar masyarakat merasa aman dan nyaman dari praktik yang meresahkan ini.


Sumber Tulisan dan Gambar:

detikTravel

detikTravel