- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Cerita Manajer Dibajak Perusahaan Lain. Bajak - Membajak Legal Ataukah Ilegal, Gan?


TS
iskrim
Cerita Manajer Dibajak Perusahaan Lain. Bajak - Membajak Legal Ataukah Ilegal, Gan?

"Guys, jadi saya kan sudah lima tahun di sini, tiba-tiba dapet tawaran lebih besar dari perusahaan sebelah," cerita Pak Manajer XXX, Jumat siang kemarin di ruang meeting. Kita yang ada di situ cuma bisa melongo. Nggak nyangka aja, manajer kita yang udah kayak mentor plus teman, tiba-tiba dapet tawaran buat pindah..
Beliau cerita sambil senyum-senyum, tapi kita tahu, di balik senyum itu, ada dilema yang besar. Tawaran yang datang tentu nggak sembarangan, pastinya lebih menggiurkan dari segi gaji sampai fasilitas. Valid pastinya.
Sebagai tim, wajar saja kalau kami merasa terkejut dan nggak rela. Apalagi, nggak bisa dipungkiri, ada rasa iri juga sih. Mikir, "Kok bisa ya dia dibajak? Kenapa harus dia? Kenapa bukan saya?" Haha. Tapi di balik itu semua, muncul satu pertanyaan besar: bajak membajak karyawan ini sebenarnya legal nggak sih? Apa emang boleh perusahaan ngambil karyawan dari perusahaan lain?
Di dunia kerja, praktik bajak-membajak karyawan sebenarnya bukan hal baru, sqya beberapakali mendengarnya termasuk kepala Chef atau koki restauran seringkali dibajak. Di era sekarang, talenta berkualitas memang jadi aset yang paling dicari, dan perusahaan nggak segan-segan buat menggaet orang yang mereka anggap potensial, bahkan kalau itu berarti menarik orang dari perusahaan lain. Kompetisi ketat bikin perusahaan harus berpikir kreatif dan agresif. Nggak cuma soal produk atau layanan, tapi juga soal sumber daya manusia itu sendiri.
Menurut saya, secara hukum sepertinya memang nggak ada aturan khusus yang melarang perusahaan untuk "membajak" karyawan. Selama nggak ada pelanggaran kontrak, ini sah-sah aja. Malah, di beberapa negara dinilai menjadi sebagai bagian dari persaingan yang sehat.
Kalau di Indonesia sendiri, aturan tentang tenaga kerja memang lebih menekankan pada hak dan kewajiban karyawan serta perusahaan, bukan pada praktik rekrutmen karyawan dari perusahaan lain. Artinya, selama nggak ada pelanggaran terhadap hak-hak karyawan atau rahasia perusahaan, ini sebenarnya bukan masalah hukum. Cmiiw.

Namun, walaupun nggak melanggar hukum, praktik ini tetap punya sisi kontroversial. Dari sisi perusahaan yang kehilangan karyawan, tentu aja ini jadi masalah. Kehilangan karyawan, apalagi yang berpengalaman dan punya kontribusi besar, bisa mengganggu kinerja tim dan bahkan seluruh perusahaan. Pastinya. Bayangkan, kita lagi punya proyek penting, tiba-tiba salah satu anggota kunci pergi. Pastinya butuh waktu untuk cari pengganti yang setara atau malah sulit mencari gantinya lagi.
Di sisi lain, buat karyawan yang "dibajak," ini bisa jadi peluang besar. Mereka bisa dapet kompensasi lebih tinggi, lingkungan kerja yang lebih mendukung, atau kesempatan berkembang yang lebih luas. Tentu aja, hal ini positif untuk karier mereka. Tapi, ada juga yang melihat ini sebagai tindakan yang nggak etis, terutama kalau karyawan tersebut menghilangkan rasa loyalitasnya pada perusahaan yang sudah memberi mereka kesempatan berkembang?
Bicara soal etika, bajak-membajak ini juga berkaitan erat dengan loyalitas, apalagi kita tinggal dengan budaya ke-Timuran yang kental, ada rasa sungkannya. Apakah etis bagi seorang karyawan untuk pergi begitu saja setelah sekian lama berada di satu perusahaan? Loyalitas memang penting, tapi dalam banyak kasus, loyalitas ini juga dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya, kan? Kalau perusahaan nggak bisa memenuhi kebutuhan mereka, wajar kalau karyawan akhirnya memutuskan untuk pergi. Hm.
Di dunia kerja yang serba dinamis, loyalitas bukan lagi soal bertahan di satu tempat selamanya, tapi bagaimana seseorang merasa dihargai dan diberi kesempatan berkembang. Jadi, kalau perusahaan ingin menjaga karyawannya dari "pembajakan," mereka perlu menciptakan lingkungan yang kondusif dan memenuhi kebutuhan karyawan. Jangan cuma berusaha menahan karyawan, tapi juga pastikan mereka punya alasan kuat untuk tetap tinggal.
Saya ucapkan selamat untuk pak XXX "mantan" Manajer kami yang mana hari Senin depan gosipnya beliau sudah mulai bekerja si perusahaan barunya. Pertanyaannya sekarang adalah: Adakah kalian disini yang ingin membajak saya?



Original Thread © 2016 - 2024 iskrim™
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Opini | img : Freepik, Depositphotos
Diubah oleh iskrim 12-10-2024 21:22






molenmelon dan 9 lainnya memberi reputasi
10
906
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan