2 Prajurit TNI di Markas UNIFIL Terluka Diserang oleh Israel, Begini Tanggapan Jokowi

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
2 Prajurit TNI di Markas UNIFIL Terluka Diserang oleh Israel, Begini Tanggapan Jokowi

amekachi

12-10-2024 06:22

2 Prajurit TNI di Markas UNIFIL Terluka Diserang oleh Israel, Begini Tanggapan Jokowi

2 Prajurit TNI di Markas UNIFIL Terluka setelah Diserang oleh Militer Israel, Begini Tanggapan Presiden Jokowi Gansist!

Setiap kali terjadi konflik atau peperangan, dampaknya pasti sangat besar, dan banyak orang yang tidak terlibat langsung pun bisa menjadi korban. Situasi ini menunjukkan betapa rumitnya masalah yang muncul akibat ketegangan antara berbagai pihak tersebut.

Contohnya, saat ini di Lebanon, ada laporan bahwa anggota pasukan perdamaian PBB dari Indonesia telah menjadi korban akibat meningkatnya ketegangan di daerah itu. Hal ini mengingatkan bahwa konflik tidak hanya mempengaruhi keterlibatan mereka yang sedang bermasalah, tetapi juga orang-orang yang sedang berusaha menjaga perdamaian.

Kejadian seperti ini sangat menyedihkan dan menunjukkan betapa pentingnya upaya untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai. Kita semua seharusnya berusaha keras agar bisa mendamaikan pihak-pihak yang sedang berkonflik tersebut, agar jangan terjadi lagi korban di kawasan Lebanon, terutama dari kalangan sipil.

Quote:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait serangan yang dilakukan pasukan Israel terhadap penjaga perdamaian PBB di markas UNIFIL di Lebanon, yang mengakibatkan dua anggota TNI terluka. Jokowi menyatakan bahwa situasi dalam perang memang seringkali berbahaya dan tidak terduga. Hal ini ia sampaikan kepada wartawan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada hari Jumat, 11 Oktober 2024.

"Memang keadaannya dalam perang seperti itu," ungkap Jokowi kepada wartawan yang meliput.

Dua prajurit TNI yang mengalami serangan dalam kejadian tersebut mengalami luka ringan. Jokowi memperingatkan pentingnya kewaspadaan di medan perang, mengingat risiko yang ada. Ia mengingatkan semua pihak, terutama yang berada di lokasi, untuk selalu berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel tersebut dengan tegas, menyatakan sebagai pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB. Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Kedua prajurit TNI yang terluka saat ini telah mendapatkan perawatan medis dan dalam kondisi stabil setelah kejadian yang terjadi di menara pemantau di Naqoura, Lebanon selatan.

"Peristiwa serangan terhadap para pasukan penjaga perdamaian PBB tersebut merupakan pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan Resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL" seperti yang dikutip dari mediadetik.com. Sedangkan Retno Marsudi, selaku Menlu RI, mengonfirmasi bahwa luka-luka yang diderita mereka berasal dari peluru yang ditembakkan oleh tank Merkava milik tentara Israel.

Ketika kita membahas tentang pelanggaran, tentu tidak bisa dipisahkan dari sanksi yang harus diterima pelakunya ya gansist. Harapannya, tindakan yang dilakukan Israel tersebut akan mendapatkan respon yang tegas dari PBB. PBB sebagai organisasi yang menaungi negara-negara di seluruh dunia diharapkan dapat memberikan hukuman yang pantas bagi Israel atas pelanggaran yang telah dilakukannya.

Namun apapun itu, semoga situasi di Lebanon segera membaik dan perdamaian dapat terwujud dengan cepat. Semua orang tentu menginginkan kehidupan yang damai dan harmonis di kawasan tersebut.

Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

Sukabumi Update