Kaskus

News

deniswiseAvatar border
TS
deniswise
Jokowi Melawan Kehendak Reformasi, Ray Rangkuti Sebut Jadi Pemicu Normalisasi Dinasti
Jokowi Melawan Kehendak Reformasi, Ray Rangkuti Sebut Jadi Pemicu Normalisasi Dinasti


Pengamat politik Ray Rangkuti menyampaikan kritik tajam terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait munculnya praktik dinasti politik di Indonesia.

Menurut Ray Rangkuti, Jokowi yang awalnya diharapkan menjadi simbol dari demokrasi yang terbuka bagi semua kalangan, kini justru menyimpang dari harapan tersebut dengan mendorong keluarganya sendiri masuk ke panggung politik nasional.

Hal ini dinilai sebagai bentuk normalisasi nepotisme politik yang dikhawatirkan akan menjalar hingga ke tingkat daerah.

“Karena kalau seorang presiden di level yang paling tinggi di Republik ini mempraktikkan yang disebut dengan dinasti atau nepotisme politik, ya, itu otomatis akan menjalar ke semua tempat,” ujar Ray Ragkuti dilansir dari youtube RKN Media.

“Karena apa? Karena orang nomor satunya saja melakukan, kok. Apa alasan di Gubernur tidak terjadi? Apa alasan di Kabupaten tidak terjadi? Apa alasan di kota tidak terjadi? Mereka akan mereview itu,” lanjutnya.

Ray Rangkuti mengungkapkan bahwa kemajuan Jokowi dari seorang wali kota, gubernur, hingga presiden sebenarnya menjadi simbol tren demokrasi yang menjanjikan.

Tokoh dari daerah yang tidak dikenal sebelumnya berhasil menembus panggung politik nasional, membuka peluang bagi siapa saja, termasuk dari daerah-daerah yang selama ini jarang terwakili, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera, dan Papua.

Namun, optimisme itu mulai runtuh ketika Jokowi mendorong keluarganya, termasuk anak dan menantunya, masuk ke ranah politik.


“Lalu, apa yang bisa kita katakan? Enggak bisa katakan apa-apa lagi, karena wong the top, the topnya itu menormalisasi dengan alasan dipilih,” ujar Ray Rangkuti.

“Itu dilegitimasi lagi oleh Mahkamah Konstitusi, sih, lah itu kan dipilih, alasan dipilih itu. Nah, sejak saat itu mimpi orang NTT, ya kan, Papua, Sumatera untuk jadi calon presiden menurut saya akan sulit,” sambungnya.

Ray Rangkuti menyebut tindakan ini sebagai bentuk pelanggaran terhadap prinsip-prinsip reformasi yang telah diperjuangkan, terutama dalam melawan sentralisasi kekuasaan dan praktik nepotisme.

Ia menekankan bahwa ketika seorang presiden mempraktikkan dinasti politik, hal tersebut akan menjadi contoh buruk yang diikuti di tingkat-tingkat pemerintahan lainnya, dari gubernur hingga kepala daerah.

Dalam Pilkada 2024 mendatang, Ray Rangkuti memperkirakan akan semakin banyak kandidat yang berasal dari lingkaran dinasti politik, melanjutkan tren yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Data yang dikonfirmasi oleh Formappi menunjukkan bahwa hampir 30% anggota DPR saat ini merupakan produk dari dinasti politik, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat.

Ray Rangkuti juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Jokowi sejak 2018, ketika ia melihat indikasi bahwa kepemimpinan Jokowi mulai mirip dengan gaya Orde Baru di bawah Soeharto.

Menurut Ray Rangkuti, langkah-langkah Jokowi yang melawan semangat reformasi akan semakin mempersempit ruang publik untuk berpartisipasi dalam politik.

Karena hanya mereka yang memiliki kekayaan atau hubungan dengan elit politik yang akan mendominasi panggung politik Indonesia di masa depan.***

https://www.bisnisbandung.com/nasion...inasti-politik

Semua tergantung ketua partai, rakyat tinggal memilih apa yg mereka sajikan.. Dan rakyatnya juga mau milih yg kaya gitu
mnotorious19150Avatar border
aldonisticAvatar border
dragunov762mmAvatar border
dragunov762mm dan 2 lainnya memberi reputasi
3
383
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan