Pria berinisial RA (36) terlibat dalam tindakan kejahatan yang sangat mengejutkan dengan menjual anaknya yang baru berusia 11 bulan kepada pasangan suami istri di Tangerang tanpa sepengetahuan istrinya. Tindakan ini diduga dilakukan karena RA terlibat dalam perjudian online. Sehubungan dengan hal tersebut, Menkominfo Budi Arie Setiadi pun langsung menegaskan melalui ke sebuah media pada (6/10), bahwa judi online merupakan salah satu bentuk penipuan yang paling merugikan masyarakat.

Budi Arie mengingatkan masyarakat untuk menghindari perjudian online dan tidak terjebak dalam tipu daya tersebut. Ia menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menutup akses judi online agar masyarakat tidak terpengaruh. “Kami meminta agar masyarakat tidak main judi online, jangan mau dibohongi! Judi online adalah penghisap darah rakyat,” ujarnya, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang merugikan.

RA mengaku menjual bayinya karena kesulitan ekonomi, namun uang hasil penjualan tersebut justru digunakan untuk berjudi online. Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol David Kanitero, menyatakan bahwa uang tersebut habis dalam waktu seminggu. Saat ini, RA telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman 15 tahun penjara berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Ketua KPAI Ai Maryati pun ikut memberikan tanggapan terkait masalah ini pada Minggu (6/10/2024), beliau menyatakan sangat prihatin dan mengecam tindakan yang terjadi. Menurutnya, sangat disayangkan ketika seseorang dengan alasan kemiskinan tapi kemudian terjebak dalam aktivitas yang sedang diperangi oleh negara, dan yang lebih parah adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia, di mana anak-anak diperjualbelikan. Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat diterima untuk memperlakukan anak dengan cara yang melanggar hak-hak mereka, apa pun tujuannya.