Kaskus

News

democrazykreasiAvatar border
TS
democrazykreasi
Tak Sesuainya Gaya Busana dan Selera Erina Gudono dengan Statusnya
Tak Sesuainya Gaya Busana dan Selera Erina Gudono dengan Statusnya

Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi, belakangan ini kembali menjadi sorotan publik. Bukan karena kontribusi atau perilakunya yang mencerminkan status sosialnya sebagai bagian dari keluarga nomor satu di Indonesia, melainkan karena pilihan gaya hidup dan busananya yang dianggap tidak selaras dengan posisinya. Kali ini, warganet mengarahkan perhatian pada gaya berpakaiannya yang dinilai tidak mencerminkan kelas dan prestise yang seharusnya melekat pada seorang istri dari keluarga presiden.

Baru-baru ini, publik menyoroti foto-foto Kaesang dan Erina saat tengah plesiran ke Amerika Serikat. Bukan perjalanan mereka yang menjadi pusat perhatian, tetapi sandal branded yang dikenakan keduanya. Sebuah akun di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dengan nama @KingPurwa mengulik lebih jauh tentang sandal yang dikenakan oleh Erina, yang ternyata berasal dari merek mewah Dior dengan harga mencapai Rp 29 juta. Bukan hanya Erina, sandal Kaesang yang berasal dari Hermes juga menjadi topik pembicaraan. Meski sandal tersebut dibanderol dengan harga sekitar Rp 14 juta, banyak yang berpendapat bahwa Kaesang tidak tampak berkelas saat mengenakannya. Hal ini memicu respons warganet yang menyatakan bahwa "uang tidak bisa membeli kelas."

Fenomena ini menarik untuk dianalisis lebih dalam. Sebagai istri dari putra presiden, ekspektasi publik terhadap Erina jauh lebih tinggi daripada sekadar mengikuti tren fesyen mahal. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa memiliki akses terhadap barang-barang mewah bukanlah jaminan seseorang akan terlihat berkelas. Sebagian warganet bahkan berkomentar bahwa cara Erina dan Kaesang membawa diri dalam situasi publik sering kali terlihat tidak mencerminkan kelas sosial yang mereka miliki. Apakah benar sekadar memiliki barang-barang branded cukup untuk menunjang citra seseorang? Ataukah gaya hidup dan sikap adalah kunci utama?

Memang benar bahwa gaya busana seseorang sering kali dianggap sebagai refleksi dari kepribadian dan status sosial. Namun, masalahnya bukan pada merek yang dipakai, melainkan bagaimana seseorang membawa dirinya. Dalam kasus Erina dan Kaesang, meski mereka mengenakan barang-barang mahal, publik masih merasa bahwa cara mereka berpenampilan jauh dari ekspektasi. Bahkan, ada yang berkomentar bahwa sandal Hermes yang dikenakan Kaesang terlihat seperti sandal biasa yang dijual di pinggir jalan.

Hal ini menjadi bukti bahwa gaya hidup mewah tidak selalu berkorelasi dengan kesan yang diinginkan. Seseorang yang berkelas tidak hanya diukur dari merek pakaian atau aksesori yang mereka kenakan, tetapi dari sikap, tata krama, dan cara mereka berinteraksi dengan dunia luar. Dalam pandangan publik, ada kekosongan antara citra barang mewah yang dikenakan Erina dan Kaesang dengan perilaku serta aura yang mereka tampilkan.

Menjadi bagian dari keluarga presiden bukan sekadar tentang kemewahan dan popularitas. Ada tanggung jawab moral untuk menjaga citra diri yang sejalan dengan status tersebut. Masyarakat memandang mereka bukan hanya sebagai figur publik, tetapi juga sebagai representasi dari keluarga yang menjadi simbol negara. Oleh karena itu, penting bagi Erina untuk tidak hanya berfokus pada penampilan luar, tetapi juga pada bagaimana dirinya memancarkan sikap dan aura yang sepadan dengan posisinya sebagai istri putra presiden.

Pada akhirnya, opini publik tentang Erina dan Kaesang memberikan pelajaran penting: kelas dan keanggunan sejati tidak dapat dibeli dengan uang, tetapi dibangun melalui sikap, perilaku, dan cara seseorang membawa diri dalam kehidupan sehari-hari.
0
169
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan