- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Gelegar Sambo Jilid Dua di Episentrum Bumi Hangus Diskusi Kemang


TS
iqbalballe
Gelegar Sambo Jilid Dua di Episentrum Bumi Hangus Diskusi Kemang

Sumber : JPNN
Pada Sabtu, 28 September 2024, Forum Tanah Air menyelenggarakan diskusi bertajuk “Silatruahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan.
Diskusi tersebut, menurut salah satu pembicara yang diundang, yakni Refly Harun, bermaksud menyoroti pemerintahan Jokowi dan bagaimana prediksi pemerintahan Prabowo Subianto.
Selain Relfy Harun, ada puluhan orang yang hadir seperti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu, dan beberapa pensiunan jenderal TNI.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Refly mengaku sudah melihat kelompok massa yang menggelar unjuk rasa di depan hotel. Namun saat itu dia tidak mengetahui apa yang mereka protes.
Ketika diskusi hendak dimulai pukul 10.30 WIB, tiba-tiba sekelompok orang masuk ke dalam ruangan dan mengubrak-abrik peralatan seperti spanduk, layar televisi, dan beberapa barang lain sembari berterikan: “bubar-bubar”!
"Setelah itu mereka keluar, tapi situasi sudah tidak lagi kondusif. Kami kemudian menggelar konferensi pers dan tak lama potongan video pembubaran itu viral di media sosial," kata Refly.
Refly menambahkan bahwa tidak ada satu pun polisi yang masuk dan mencoba menghentikan tindakan kelompok tersebut.
Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/articl...s/c5yjle8nqd4o
Tak lama setelah viral, polisi telah menangkap pelaku dan menetapkan dua orang sebagai tersangka. Salah satu tersangkanya yaitu Fhelick E. Kalawali.
Baru-baru ini, beredar video yang menunjukkan sosok Fhelick tengah menghadiri acara Partai Golkar. Terlihat dirinya mengenakan baju batik dan berkumpul dengan rekan-rekannya yang mengenakan pakaian loreng.
Diduga mereka tergabung dalam Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Sumber : https://kabarterkini24.com/2024/10/0...-acara-golkar/
Kisruh pembubaran paksa diskusi publik yang diwarnai kekerasan oleh para pelaku dan dibiarkan oleh polisi yang hadir di lokasi, kemudian menyingkap keterkaitan sistematis para pelaku dengan organ AMPG underbow Partai Golkar, tentu saja mengguncang nasional.
Sebab, seluruh mata kini sedang menyoroti kembali Raja Jawa dan Bahlil Lahadahlia, serta gejala ditayangkannya Gelegar Sambo Jilid 2 dari pemeriksaan 30 Polisi Aktif atas dugaan terlibat operasi sistemik bumi hangus demokrasi di Grand Kemang. Omong kosong besar jargon Polri Presisi.
Sumber :
https://megapolitan.kompas.com/read/...ran-diskusi-di
https://www.pojoksatu.id/nasional/10...gawa-raja-jawa
Meletusnya gempa politik skala besar di Grand Kemang merupakan peristiwa yang sangat menarik untuk ditelaah, lantaran episentrum ini melibatkan sejumlah tangan terlihat dan tak terlihat hampir dari seluruh elemen tingkat tinggi politik nasional.
Perhatikan sejumlah aspek berikut ini :
1. Peserta diskusi Forum Tanah Air (FTA) melibatkan tokoh-tokoh besar nasional seperti Abraham Samad, Refly Harun, Said Didu, dan Din Syamsuddin.
Tak hanya itu, lebih menarik lagi ada kehadiran mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi, figur kunci dalam kegagalan dekrit Gus Dur tahun 2001, ketika laras tank berputar dari semula mengarah ke luar Istana Negara, menjadi mengarah ke Istana Negara.
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...sopir?page=all
Bahkan, turut dihadiri Mantan Danjen Kopassus Mayjend (Purn) Soenarko, yang sempat disorot atas dugaan keterlibatannya pada Kerusuhan People Power 22 Mei 2019 yang diwarnai peristiwa kerusuhan Tanah Abang - Petamburan dan penembakan kepada massa pendukung FPI.
Peristiwa mencekam itu berujung pemutihan (ditutup) kasus Mayjend Soenarko oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto, kemudian berlanjut menjadi Perdamaian Jokowi - Prabowo pada Agustus s/d Oktober 2019.
Bagi yang mencermati historis jangka menengah panjang, semua tentu memahami bahwa Jenderal Fachrul Razi adalah loyalis Megawati, dan Mayjend Soenarko adalah loyalis Prabowo.
2. Diskusi FTA yang dihadiri dua jenderal militer penting bagi Megawati dan Prabowo ini, membahas evaluasi 10 tahun pemerintahan Jokowi.
Bukan kebetulan, diskusi ini digelar jelang pertemuan Megawati dan Prabowo yang bahkan sudah didukung penuh oleh Presiden Jokowi yang beberapa hari kemarin menunjukkan sikap progresif kian akrab dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sumber :
https://www.antaranews.com/berita/43...emajuan-negara
https://news.detik.com/berita/d-7566...tian-pancasila
3. Pemilik Hotel Grand Kemang adalah Sandiaga Salahudin Uno dan Rosan Perkasa Roeslani.
Sandiaga Uno adalah mantan kader Gerindra yang sempat menduduki Wakil Gubernur DKI, kemudian melenggang di PIlpres 2019 dengan formasi Prabowo - Sandi, kini menjabat Menteri Pariwisata dan berlabuh di PPP.
Rosan Perkasa Roeslani adalah Mantan Ketum Kadin yang kemudian menjadi Wakil Ketua TPN Jokowi - Maruf, Dubes RI untuk Washington DC, hingga Ketua TKN Prabowo - Gibran dan kini menjabat Menteri Investasi.
Sumber :
https://megapolitan.kompas.com/read/...l.grand.kemang
https://www.inilah.com/profil-rosan-roeslani
4. Para pelaku pembubaran paksa Diskusi FTA di Grand Kemang bergerak secara tak terduga dan tertangkap kamera para peserta yang terusir dari acara, bercengkrama dengan polisi yang hadir di tempat, dan melenggang tanpa halangan setelah melakukan kekerasan psikis dan fisik kepada peserta diskusi.
Bahkan tercuat kalimat “Kalau lu mau main fisik dengan kita, sekuriti, jangan. Karena kita perintah langsung" yang viral dan membuat geger nasional.
Terlebih, kemudian mencuat juga tangkapan video pimpinan pelaku pembubaran paksa ini hadir di acara Rapimnas Golkar, bersama kelompok ormas AMPG.
Sumber :
https://rmol.id/read/2024/09/30/6388...-brigjen-djati
https://www.jpnn.com/news/refly-haru...i-grand-kemang

Kalimat perintah langsung yang diucapkan pelaku yang teridentifikasi sebagai bagian dari AMPG ini, kemudian diterjemahkan seluruh publik nasional sebagai “Orang Golkar” sebagaimana digaungkan IPW, juga diterjemahkan sebagai “Orangnya Bahlil” sebagaimana digaungkan Mardigu, serta “Suruhan Raja Jawa” sebagaimana dilayangkan Said Didu.
Sumber :
https://www.metrotvnews.com/read/KXy...n-ormas-parpol

5. Bukan kebetulan, Bahlil Lahadahlia yang lahir di Maluku, memang memiliki faksi etnis Maluku tersendiri dalam peta perpolitikan dan peta per-gangster-an etnis tersebut.
Jika kita tengok huru-hara Kadin antara Anindya Bakrie vs Arsjad Rasjjid, tangan-tangan Bahlil Lahadahlia menjadi penggerak utama perlawanan Arsjad Rasjid, melalui sosok Ketua Kadinda Maluku Utara Umar Ali Lessy yang berperan mengorganisir seluruh perlawanan Arsjad Rasjid.
Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...jid-1726312144
Bukan juga kebetulan, Umar Ali Lessy adalah partner organisasi Bahlil Lahadahlia sejak 20 tahun lalu.
Umar Ali Lessy ikut Bahlil Lahadahlia sejak era HMI (2003), Hipmi (2015), dan Kepala BKPM (2019), hingga akhirnya Bahlil Lahadahlia menyokong Arsjad Rasjid menjabat Ketum Kadin (2021), lantaran Indika Energy pimpinan Arsjad Rasjid menyokong penerus Bahlil di Hipmi pada 2019.
Sumber : https://rmol.id/read/2015/04/07/1982...mi-ke-presiden
Umar Ali Lessy yang kemudian memimpin Kadin Maluku Utara pun menjadi figur sentral dalam pergerakan Arsjad Rasjid di Kadin, sebagai penghubung Bahlil Lahadahlia ketika masih menjabat Menteri Investasi.
Apakah benar kata Mardigu soal tangan Bahlil Lahadahlia di belakang pelaku BUMI HANGUS kebebasan bicara di Grand Kemang, kita hanya bisa menunggu.
Namun yang jelas, penegasan Refly Harun soal ucapan pelaku "Kalau lu mau main fisik dengan kita, sekuriti, jangan. Karena kita perintah langsung", menunjukkan ada "Orang Kuat" di belakang para pelaku.
Sampai polisi pun mudah dibeli untuk membiarkan kekerasan dan lolosnya pelaku.
6. Polisi lebih menggegerkan lagi. Sebab, seluruh elemen nasional kini melayangkan tekanan tajam kepada Polisi, imbas langkah-langkah yang diambil Polsek dalam pembiaran kekerasan dan pembiaran pelaku lolos.
Kemudian langkah yang diambil Polres Jaksel yang malah hendak meng-kriminalisasi penyebar video viral soal PELAKU dan KEBOBROKAN POLISI, hingga langkah aneh Kapolri yang cuma katakan “tindak tegas pelaku” di tengah tuntutan seluruh nasional bahwa yang harus ditindak tegas adalah polisi.
Sumber :
https://www.liputan6.com/news/read/5...-kemang-jaksel
https://metro.tempo.co/read/1922990/...ompok-mana-pun
Tuntutan untuk menindak tegas polisi, akhirnya mendorong Propam Polda Metro Jaya membuka pengusutan terhadap 11 Polisi Aktif atas pelanggaran prosedur, yang kemudian dalam 1 hari jumlahnya meningkat menjadi 30 Polisi Aktif diperiksa atas pelanggaran prosedur dari tingkat Polsek hingga Polres Jaksel.
Sumber :
https://www.tribunnews.com/nasional/...vr-cctv-disita
https://metro.tempo.co/read/1923657/...kusi-di-kemang
Bahkan tersiar kabar Kapolres Jaksel turut diperiksa. Jelas ada pergerakan sistemik polisi dalam letusan episentrum Grand Kemang. Dalam satu hari meningkat dari 11 menjadi 30, besok dan lusa berapa? Sangat layak kita sebut : SAMBO JILID DUA.
TS (Thread Starter/Penulis) mengajak semua pihak tertawa sejenak, melihat kelakuan wereng coklat yang tidak pernah PRESISI ini, namun mengaku paling PRESISI dan menuntut kenaikan anggaran Polri hingga Rp 160 Triliun.
Sumber : https://nasional.tempo.co/read/18788...-16531-triliun
Jumlah yang jauh di atas anggaran Makan Bergizi Gratis dan anggaran IKN. Bahkan jika kedua anggaran tersebut digabung, juga anggaran tiga matra TNI digabung, tetap tidak mengalahkan anggaran jumbo POLISI GEMBROT.
Lembaga yang mengaku SIMBOL DEMOKRASI bernama POLRI ini, malah menjadi kaki tangan dalam BUMI HANGUS DEMOKRASI.
Mari tertawa terbahak-bahak melihat ketololan yang MAHA TIDAK PRESISI ini. Namun demikian, TS apresiasi penuh nyali Propam Polda Metro Jaya memulai rangkaian melawan gerombolan Sambo Jilid Dua. Mudah-mudahan Propam Polda Metro Jaya tidak diberangus oleh Mabes Polri.
Ketika kita merujuk pada uraian-uraian di atas, tentu pertanyaan kita kemudian adalah siapa orang kuat yang paling memungkinkan menggerakkan para pelaku, untuk menyerang sebuah episentrum yang menjadi titik lebur antara tiga kubu politik besar Pilpres 2024 ini?
Biar bagaimana pun, berlangsungnya diskusi di Grand Kemang ini adalah titik lebur antara para peserta yang merupakan loyalis Anies (Samad, Said Didu, Din Syamsuddin) - Megawati (Fahcrul Razi) - Prabowo (Soenarko) dengan pemilik hotel yang merupakan loyalis Jokowi - Prabowo (Rosan) dan Ganjar (Sandiaga), yang digelar jelang Pertemuan Megawati - Prabowo yang sudah didukung oleh Jokowi.
Untuk menjawab ini, TS akan memberikan kisi-kisi sebagai berikut :
Pertama, militer di belakang Megawati dan Prabowo akan bersatu jika terjadi Rekonsiliasi Merah (Pertemuan Megawati - Prabowo dan Perdamaian Megawati - Jokowi) dan Payung Merah Biru (Perdamaian Megawati - SBY).
Hal ini sudah barang tentu tidak disukai oleh suatu lembaga yang banyak lagak. Sebut saja Polisi. Bukan nama sebenarnya.
Kedua, terjadinya kerjasama Megawati - Prabowo yang sudah didukung Jokowi, otomatis akan membuat para pendukung Jokowi yang selama ini menjadi PENJILAT dan kerap CATUT NAMA PRESIDEN untuk bergerak bebas Super VVVVVVVIP, akan gigit jari.
Sebab, ketika Jokowi dan Megawati renggang, pihak-pihak penjilat ini mati-matian selebrasi dan gebuki Megawati agar terkesan PALING BELA JOKOWI. Sebut saja Bahlil. Bukan nama sebenarnya.
Ketiga, dua jenis pihak yang diurai di atas dengan nama samaran (jika terdapat kesamaan nama dengan figur atau lembaga nyata, hanya kebetulan semata atau hasil insinuasi maupun hasil sangkaan pembaca semata), adalah pihak yang paling merugi jika terjadi KONSOLIDASI NASIONAL DUDUK SATU MEJA MEMBANGUN BANGSA. Sehinnga, kedua jenis pihak itu berkepentingan untuk mengacak-acak, agar tetap relevan.
Oleh karenanya, TS mengajak semua pihak mendukung Propam Polda Metro Jaya agar berhasil membekuk jaringan Sambo Jilid Dua di balik episentrum Grand Kemang.
Jangan sampai berhenti pada tumbal eksekutor lapangan-nya saja. Sebab, jika pada akhirnya tidak terkuak siapa "Orang Kuat" di belakang eksekutor lapangan ini, maka semakin terang benderang kenyataan pahit baha tidak ada yang namanya PRESISI.
Mari kita tertawakan sekali lagi.












scan88 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
42.6K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan