- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Virus Marburg Mematikan Mirip Ebola, Tewaskan 9 Orang di Rwanda


TS
tyogitu
Virus Marburg Mematikan Mirip Ebola, Tewaskan 9 Orang di Rwanda

Sampai tanggal 2 Oktober 2024, Rwanda lagi berhadapan dengan wabah Virus Marburg yang serius. Ini pertama kalinya negara tersebut kena wabah virus yang mematikan ini. Wabah ini diumumkan secara resmi pada 27 September 2024, setelah beberapa kasus ditemukan di sejumlah rumah sakit di berbagai wilayah.
Info Terbaru
- Kasus Positif: 27
- Meninggal Dunia: 9
- Tingkat Kematian: Sekitar 33%
- Wilayah Terdampak: Virus sudah menyebar di 7 dari 30 distrik di Rwanda, termasuk Gasabo, Gatsibo, Kamonyi, Kicukiro, Nyagatare, Nyarugenge, dan Rubavu.
- Meninggal Dunia: 9
- Tingkat Kematian: Sekitar 33%
- Wilayah Terdampak: Virus sudah menyebar di 7 dari 30 distrik di Rwanda, termasuk Gasabo, Gatsibo, Kamonyi, Kicukiro, Nyagatare, Nyarugenge, dan Rubavu.
Banyak kasus yang menimpa tenaga kesehatan, terutama yang bertugas di ruang perawatan intensif. Ini bikin banyak orang khawatir soal keamanan di rumah sakit dan perlunya tindakan cepat buat melindungi para petugas kesehatan.
Penularan dan Gejala
Virus Marburg ini gampang banget menular dan bisa menyebabkan demam berdarah yang parah, mirip dengan Ebola. Gejala awalnya biasanya kayak gini:
- Demam tinggi
- Sakit kepala berat
- Muntah-muntah dan diare
- Sakit kepala berat
- Muntah-muntah dan diare
Kalau sudah parah, penderita bisa mengalami pendarahan hebat dan gagal organ, biasanya dalam waktu seminggu setelah gejala muncul. Virus ini ditularkan dari kelelawar buah ke manusia, lalu bisa menyebar antar manusia lewat kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi.
Penyebab Penularan Virus Marburg
Sumber Penularan Virus Marburg
1. Kelelawar: Virus Marburg awalnya berasal dari kelelawar buah, terutama dari spesies *Rousettus aegyptiacus*. Kelelawar ini adalah inang alami virus. Manusia bisa terinfeksi kalau ada kontak langsung dengan kelelawar yang terinfeksi, misalnya saat berada di gua atau tambang tempat koloni kelelawar itu tinggal.
2. Kontak Antar Manusia:Setelah ada yang terinfeksi, virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain lewat:
- Cairan Tubuh: Virus bisa menular lewat kontak langsung dengan darah, air liur, keringat, muntahan, urine, atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi.
- Permukaan Terkontaminasi: Virus juga bisa bertahan di permukaan benda yang sudah terkena cairan tubuh orang yang sakit, misalnya di pakaian, tempat tidur, atau alat medis.
- Pemakaman: Penularan juga bisa terjadi saat upacara pemakaman yang melibatkan kontak langsung dengan jenazah yang terinfeksi, terutama kalau tidak ada prosedur keamanan yang dipatuhi.
3. Petugas Kesehatan: Banyak petugas medis yang ikut terinfeksi karena merawat pasien Marburg, terutama kalau protokol pencegahan infeksi tidak dilakukan dengan benar.
4. Alat Medis Terkontaminasi: Virus bisa menyebar lewat penggunaan jarum suntik atau alat medis lain yang sudah terkontaminasi.
5. Penularan Seksual: Ada bukti yang menunjukkan bahwa virus Marburg bisa bertahan di semen hingga tujuh minggu setelah orang tersebut sembuh, jadi penularan lewat hubungan seksual juga mungkin terjadi.
Tindakan yang Diambil
Kementerian Kesehatan Rwanda sekarang lagi bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi internasional lain buat mengatasi wabah ini. Beberapa langkah yang sudah dilakukan:
- Pelacakan Kontak: Lebih dari 300 orang yang pernah kontak dengan pasien positif lagi dipantau.
- Protokol Isolasi: Pasien yang terinfeksi sudah diisolasi untuk perawatan, dan rumah sakit memperketat protokol pencegahan.
- Pasokan Darurat: WHO sudah ngirimin bantuan medis dari pusat tanggap darurat di Nairobi buat bantu tenaga kesehatan di Rwanda.
- Kesadaran Masyarakat: Kampanye kesehatan lagi digencarkan untuk kasih tahu warga soal gejala virus ini dan pentingnya lapor kalau ada gejala. Edukasi masyarakat juga ditingkatkan biar semua orang paham aturan kesehatan yang harus diikuti.
Bantuan Internasional dan Riset
WHO juga sedang menyiapkan sumber daya untuk bantu Rwanda atasi wabah ini, termasuk mempertimbangkan penggunaan vaksin eksperimental, seperti yang pernah sukses dipakai waktu wabah Ebola. Walaupun beberapa vaksin sedang dikembangkan, saat ini belum ada yang disetujui buat menangani virus Marburg.
Selain itu, tim ahli dari Africa CDC juga sudah datang ke Rwanda buat bantu dan memastikan upaya pencegahan di wilayah perbatasan biar virusnya nggak menyebar ke negara lain.
~~~~~
Wabah virus Marburg di Rwanda jadi tantangan besar buat kesehatan masyarakat. Aksi cepat dari pemerintah dan dukungan internasional sangat dibutuhkan. Semua orang harus tetap waspada dan patuh sama aturan kesehatan biar penyebaran virus ini bisa dikendalikan.
Video Source = YouTube



brucebanner23 memberi reputasi
1
286
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan