- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenapa Orang Kaya Cenderung Lebih Mudah Hidupnya, Benarkah Previlege?
TS
febi12283
Kenapa Orang Kaya Cenderung Lebih Mudah Hidupnya, Benarkah Previlege?
Eca Aura/Google.com
Pernah dengar Quote dari Bill Gates, yang berbunyi "Jika engkau terlahir miskin itu bukan salahmu, jika engkau mati dalam keadaan miskin, itu adalah salahmu!"
Quote itu yang kemudian menyadarkanku bahwa, kita harus berusaha keras agar hidup kita bisa lebih baik, dalam artian. Kita bisa punya financial freedom agar keturunan kita nanti tidak mengalami banyak kesulitan.
Karena menurut saya, orang kaya cenderung lebih dipermudah dalam segala hal, entah itu pendidikan, koneksi, mencari teman, dll.
Karena pengalaman saya dulu waktu sekolah, anak orang kaya, meski dia bodoh. dia bisa optimal dalam mengejar pendidikan.
Karena dia punya fasilitas yang mendukung. Dimana dia bisa pergi kursus bahasa inggris, menggunakan komputer yang saat itu adalah barang mewah, bahkan bisa mengundang guru untuk datang ke rumahnya.
Dipermudah karena dengan finansial yang bagus, anak akan cenderung punya option yang lebih gampang. Mau kuliah dimanapun bisa, meski gak bisa masuk ITB. Tapi sudah banyak kampus swasta dengan kualitas bonafit namun gak harus pinter-pinter amat, tapi kalau lulus dari sana. Kamu bisa punya connecting yang luas dengan beragam individu.
Berapa banyak artis yang dipermudah hidupnya, karena orangtuanya berasal dari kalangan menengah atas.
Sekali lagi, koneksi itu benar-benar sangat penting, dan itulah Previlege yang sebenarnya.
Meski menyebalkan, tapi itu adalah fakta!
Jadi, kekayaan cenderung memang akan jadi pedang bermata dua.
Jika kita gunakan untuk kebaikan, maka akan banyak orang yang bisa kita bantu, tapi kalau kita sombong dan lalai, kita akan jadi pribadi yang tidak mudah untuk bersyukur atas pemberian yang maha kuasa.
Jadi, saya sendiri tidak suka ada orang yang menghujat orang kaya, karena previlege yang mereka miliki.
Tugas kita adalah mengejar tujuan yang sama, agar kita bisa value yang sama.
Bekerja keras, dan tidak mudah menyerah serta tidak terus-menerus membandingkan hidup kita dengan orang lain.
Apalagi hanya mengeluh, dan merasa bahwa takdir sudah tidak berpihak.
Sedikit cerita saja, saya pernah ngbrol dengan seseorang yang menjual kerupuk dan harus digendong karena beliau tidak punya kendaraan. waktu itu saya tanya "Bapak gak capek/"
bapaknya cuman jawab, "Capek dek, tapi bapak pengen punya kios sendiri, minjam ke bank gak bisa, jadi harus nabung sedikit demi sedikit, terus baru buat produksi sendiri."
Jadi meski cuman tukang pikul kerupuk, bapaknya punya satu hal yang saya kagumi.dia punya vision ke depan bahwa, dia harus punya produksi kerupuknya sendiri, kalau mau hidupnya lebih baik.
So! STAY STRONG.
Quote itu yang kemudian menyadarkanku bahwa, kita harus berusaha keras agar hidup kita bisa lebih baik, dalam artian. Kita bisa punya financial freedom agar keturunan kita nanti tidak mengalami banyak kesulitan.
Karena menurut saya, orang kaya cenderung lebih dipermudah dalam segala hal, entah itu pendidikan, koneksi, mencari teman, dll.
Karena pengalaman saya dulu waktu sekolah, anak orang kaya, meski dia bodoh. dia bisa optimal dalam mengejar pendidikan.
Karena dia punya fasilitas yang mendukung. Dimana dia bisa pergi kursus bahasa inggris, menggunakan komputer yang saat itu adalah barang mewah, bahkan bisa mengundang guru untuk datang ke rumahnya.
Dipermudah karena dengan finansial yang bagus, anak akan cenderung punya option yang lebih gampang. Mau kuliah dimanapun bisa, meski gak bisa masuk ITB. Tapi sudah banyak kampus swasta dengan kualitas bonafit namun gak harus pinter-pinter amat, tapi kalau lulus dari sana. Kamu bisa punya connecting yang luas dengan beragam individu.
Berapa banyak artis yang dipermudah hidupnya, karena orangtuanya berasal dari kalangan menengah atas.
Sekali lagi, koneksi itu benar-benar sangat penting, dan itulah Previlege yang sebenarnya.
Meski menyebalkan, tapi itu adalah fakta!
Jadi, kekayaan cenderung memang akan jadi pedang bermata dua.
Jika kita gunakan untuk kebaikan, maka akan banyak orang yang bisa kita bantu, tapi kalau kita sombong dan lalai, kita akan jadi pribadi yang tidak mudah untuk bersyukur atas pemberian yang maha kuasa.
Jadi, saya sendiri tidak suka ada orang yang menghujat orang kaya, karena previlege yang mereka miliki.
Tugas kita adalah mengejar tujuan yang sama, agar kita bisa value yang sama.
Bekerja keras, dan tidak mudah menyerah serta tidak terus-menerus membandingkan hidup kita dengan orang lain.
Apalagi hanya mengeluh, dan merasa bahwa takdir sudah tidak berpihak.
Sedikit cerita saja, saya pernah ngbrol dengan seseorang yang menjual kerupuk dan harus digendong karena beliau tidak punya kendaraan. waktu itu saya tanya "Bapak gak capek/"
bapaknya cuman jawab, "Capek dek, tapi bapak pengen punya kios sendiri, minjam ke bank gak bisa, jadi harus nabung sedikit demi sedikit, terus baru buat produksi sendiri."
Jadi meski cuman tukang pikul kerupuk, bapaknya punya satu hal yang saya kagumi.dia punya vision ke depan bahwa, dia harus punya produksi kerupuknya sendiri, kalau mau hidupnya lebih baik.
So! STAY STRONG.
hicarla dan amekachi memberi reputasi
2
363
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan