Jakarta -

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) mengatakan program Kredit Mesra  (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) mirip seperti pinjaman online (pinjol). Bedanya, Kredit Mesra lebih manusiawi.

Program yang diboyongnya semasa menjabat Gubernur Jawa Barat itu bakal dipakai jika terpilih di Pilgub 2024. Dia yakin Kredit Mesra dapat membantu masyarakat menghindari jerat pinjol ilegal.

"Kan saya ada Kredit Mesra itu, Kredit Mesra itu tuk melawan pinjol ilegal yang kesannya mudah tapi menjerat, kalau di pasangan Rido kan tanpa agunan, sama kayak pinjol juga mungkin yah tapi versi lebih manusiawi," ujar Ridwan Kamil seusai senam bareng warga di Waduk Aseni, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (28/9/2024).

RK meyakini programnya bisa membantu masyarakat agar tak terjerat pinjol. Seperti diketahui, belakangan banyak masyarakat terjerat pinjol dengan bunga berlipat.

"Nanti berkelompok untuk mengurangi resiko, dengan berkelompok mereka saling memberitahu, saling mengingatkan dan saling mendukung kalau ada masalah, insyaAllah itu jadi solusi melawan pinjol ilegal," jelas dia.

Sebelumnya RK mengatakan, bakal membawa program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) dari Jawa Barat (Jabar) ke Jakarta. Menurut Ridwan Kamil, program itu sukses diterapkan saat dia menjadi Gubernur Jawa Barat.

RK menjelaskan program kredit Mesra adalah pinjaman dari bank tanpa agunan. Masyarakat bisa mengajukan pinjaman itu dengan syarat diajukan secara berkelompok, sasaran program in adalah masyarakat yang tidak bisa mengakses pinjaman bank secara konvensional.

"Siapa yang disasar? Golongan yang nggak bisa pinjam ke bank, makanya disebutnya kredit kelompok karena ia tidak punya agunan, kalau pake bank konvensional kan minta agunan, kalau ini kan nggak, asal berkelompok, satu, dua, tiga, empat, lima," kata Ridwan Kamil di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).

Ridwan Kamil mengklaim dengan skema pengajuan kredit secara berkelompok maka masyarakat lebih bertanggung jawab. Menurutnya program Kredit Mesra tepat untuk masyarakat ekonomi kelas bawah.

"Kalau satu ada kendala, empatnya ikut bertanggung jawab, nah ini sudah dipraktekkan dan berhasil. Saya sampling ke mana-mana rata-rata butuh modal untuk golongan ekonomi bawah," jelasnya.

detik.com