- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tinggal Di kota Kecil Gaji Kecil Atau Kota Besar Namun Gaji Besar Juga?
TS
febi12283
Tinggal Di kota Kecil Gaji Kecil Atau Kota Besar Namun Gaji Besar Juga?
Idntimes.com
Kenyataan tinggal di Indonesia, bahwa pusat ekonomi berada di jantung pulau jawa, hal ini tentu membuat ketimpangan sosial terutama di daerah-daerah yang harus ikhlas dengan upah minimum yang rendah.
Belum lagi persoalan tenaga kerja yang tidak semua wilayah mendapatkan pembagian yang adil. Sarana infrastruktur, pendidikan dan lokasi bisnis yang kadang tidak seperti daerah maju lainnya.
Hal itu kemudian mengusik saya sebagai putra daerah dengan upah mininum rendah, tinggal di sebuah kota yang minim pekerjaan dan susah untuk berkembang, terutama jika kamu tidak punya pendidikan yang baik.
Meski tidak serendah daerah jawa tengah, tapi cukup bisa membuat darah survival saya kesulitan untuk mengelola keuangan yang sedikit, dengan pengeluaran yang cukup banyak di era sekarang ini.
Ironi tersebut memancing banyak teman saya pergi ke luar kota, sebagian besar menuju daerah yang menjadi pusat bisnis. ada yang berhasil, namun ada yang stagnan, tidak bisa bersaing dengan ribuan orang yang punya mimpi sama.
Terkadang sering saya bertanya, 'Apakah di kota itu kamu bisa menabung?" jawaban teman seringkali membuat saya kebingungan, bahwa mereka sulit untuk menabung karena meski gajinya besar, tapi biaya hidup yang cukup menguras kantong mereka.
terutama untuk mereka yang tidak punya tempat tinggal, harus rela mengambil di daerah pinggiran kota tapi dengan risiko jauh dari tempat kerja dan menghabiskan waktu yang panjang di perjalanan.
Kenyataan tinggal di Indonesia, bahwa pusat ekonomi berada di jantung pulau jawa, hal ini tentu membuat ketimpangan sosial terutama di daerah-daerah yang harus ikhlas dengan upah minimum yang rendah.
Belum lagi persoalan tenaga kerja yang tidak semua wilayah mendapatkan pembagian yang adil. Sarana infrastruktur, pendidikan dan lokasi bisnis yang kadang tidak seperti daerah maju lainnya.
Hal itu kemudian mengusik saya sebagai putra daerah dengan upah mininum rendah, tinggal di sebuah kota yang minim pekerjaan dan susah untuk berkembang, terutama jika kamu tidak punya pendidikan yang baik.
Meski tidak serendah daerah jawa tengah, tapi cukup bisa membuat darah survival saya kesulitan untuk mengelola keuangan yang sedikit, dengan pengeluaran yang cukup banyak di era sekarang ini.
Ironi tersebut memancing banyak teman saya pergi ke luar kota, sebagian besar menuju daerah yang menjadi pusat bisnis. ada yang berhasil, namun ada yang stagnan, tidak bisa bersaing dengan ribuan orang yang punya mimpi sama.
Terkadang sering saya bertanya, 'Apakah di kota itu kamu bisa menabung?" jawaban teman seringkali membuat saya kebingungan, bahwa mereka sulit untuk menabung karena meski gajinya besar, tapi biaya hidup yang cukup menguras kantong mereka.
terutama untuk mereka yang tidak punya tempat tinggal, harus rela mengambil di daerah pinggiran kota tapi dengan risiko jauh dari tempat kerja dan menghabiskan waktu yang panjang di perjalanan.
Beberapa teman saya yang berhasil, bisa merajut kehidupan yang lebih baik adalah bekerja di luar negeri. Menjadi TKI di korea dan Jepang, dan membawa uang untuk membeli tanah atau membangun usaha kecil di sini.
Hemat saya adalah, sulit untuk bisa membangun sebuah kerajaan indah, apabila gaji yang diterima ternyata tidak jauh beda dengan pengeluaranmu yang harus kamu keluarkan dari kantongmu.
Rumput tetangga kadang tidak selalu hijau, bersyukur akan dirimu mungkin adalah hal yang baik. dan mencari peluang emas di tanah kelahiranmu sendiri.
fadilrojul dan said1518 memberi reputasi
2
334
15
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan