Pucuk pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah digeser dari Arsyad Rasjid ke Anindya Bakrie melalui Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu, 14 September 2024 lalu.

Pergeseran itu terjadi karena Arsjad Rasjid tidak menunjukkan keinginan kuat mengakselerasi sinergi antara Kadin dengan program-program Prabowo – Gibran.

Padahal sinergi antara Kadin dengan program-program Prabowo – Gibran telah diminta mayoritas Kadinda (Kadin Daerah/Kadin Provinsi) sejak kemenangan paslon 02 Pilpres 2024 tersebut.

Berbeda dengan Arsjad, Anindya Bakrie langsung memprioritaskan kolaborasi tersebut setelah menjadi Ketua Kadin melalui rangkaian pertemuan dengan para menteri.

Seperti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Mentan Amran Sulaiman, dan terbaru Menteri ATR / BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sumber :

https://nasional.kompas.com/read/202...carbon-trading

Keempat kementerian yang berkenaan langsung dengan pilar-pilar kebijakan ekonomi pemerintahan tersebut, secara serentak mengapresiasi dan memberi selamat kepada terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketum Baru Kadin, sekaligus menegaskan kesiapan masing-masing kementerian untuk bersinergi dengan Kadin di bawah Anindya Bakrie.

Secara paralel, rencana pertemuan kolosal Megawati dan Prabowo yang menjadi bagian dalam rangkaian Rekonsiliasi Merah (pertemuan Megawati - Prabowo dan perdamaian Megawati - Jokowi) dan Payung Merah Biru (perdamaian Megawati - SBY), tampak terus disiapkan oleh Prabowo - Gibran dan koalisi besar pendukungnya.

Tak hanya PDIP, Politisi PDIP Said Abdullah, dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang aktif mendorong pertemuan ini, tetapi juga datang dari Gerindra, PAN, dan Demokrat.

Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-7551...o-jadi-nyata/1
https://www.liputan6.com/news/read/5...oposisi?page=2
https://news.detik.com/berita/d-7553...prabowo-gibran

Bahkan telah turut diperkuat dengan pertemuan Prabowo dan SBY maupun pertemuan Jokowi dan SBY beberapa waktu lalu.

Sumber : https://nasional.tempo.co/read/19195...rabowo-ada-apa

Rangkaian peristiwa ini menegaskan peran aktif pemimpin muda Indonesia seperti Puan Maharani, Agus Gumiwang Kartasasmita, Anindya Bakrie, dan AHY, didukung oleh para pemimpin senior seperti SBY, Aburizal Bakrie, Prabowo, Megawati, dan Jusuf Kalla.

Mereka berusaha memastikan transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo-Gibran berjalan sesuai prinsip yang diusung Prabowo, yakni “duduk satu meja membangun bangsa,” serta selaras dengan prediksi TS (Thread Starter/Penulis) dalam tiga haluan besar: Pertahankan Kuning, Rekonsiliasi Merah, dan Payung Merah Biru.

Dengan demikian, pemerintahan Prabowo - Gibran kini telah siap memasuki pelantikan pada 20 Oktober 2024, dimana konstelasi politik penopangnya akan membentuk keseimbangan 4 poros politik nasionalis. Yakni merah, kuning, biru, putih secara setara, tanpa ada yang lebih besar dari yang lainnya.

Oleh karenanya, fungsi kontrol di dalam eksekutif dan legislatif akan bergerak dari interaksi 4 [oros politik nasionalis tersebut, sehingga akan menghasilkan wajah baru dinamika demokrasi dalam pemerintahan Prabowo - Gibran yang tidak akan berpijak pada komposisi Status Quo maupun oposisi yang ajeg.

Sebab, dinamika tarik menarik politis akan bergantung pada interaksi antar 4 poros politik nasionalis tersebut.