Juru bicara Front Pembela Islam, Habib Novel Bamukmin, menilai cuitan provokatif produser Metro TV, Janes Simangunsong di Twitter, hanya cari sensasi dan tidak perlu ditanggapi serius.

"Itu mah cari sensasi doang. Ngapain kita komentarin sampah begitu. Terlalu murah FPI menanggapi provokasi enggak bermutu," kata Novel kepada Rimanews, hari ini.

Janes Simangunsong memposting cuitan, "Ni FPI perlu dikerasin juga. Bakar markasnya bisa kan. Gua bersedia jadi relawan tapi kita perlu keroyokan juga. Harus banyak biar pada ngaca". Postingan Janes ini ramai diperbincangkan di media sosial dan berujung ajakan boikot Metro TV kemudian menjadi tranding topic di Twitter.

Dalam foto capture yang beredar, postingan "bakar markas FPI" Janes disandingkan dengan cuitannya beberapa tahun lalu. Ada kicauan jorok Janes tentang ormas besutan Habib Rizieq Shihab itu pada tanggal 4 Mei 2012, 10 April 2012, dan 4 April 2011. Foto itu pun menuai reaksi netizen yang menyebut pernyataan Janes tidak pantas.

Setelah ramai dihujat netizen, akun @jane_cs milik Janes pun mendadak hilang dan hanya tersisa beberapa foto kerjanya sebagai produser acara tiga 60 di Metro TV.

Novel menjelaskan, selain cuitan Janes banyak pernyataan yang menyudutkan FPI hanya numpang tenar lantaran FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tengah menjadi sorotan setelah berhasil mengumpulkan jutaan umat Islam untuk menuntut proses hukum kasus penistaan agama Ahok.

"Kita menghabiskan energi, kalau cuma ngomentari provokasi-provokasi itu. Kita lagi fokus ngawal kasus Ahok, buat sidang perdana tanggal 13 Desember sampai vonis nanti," ujarnya.

GNPF MUI, kata dia, bahkan akan mengawal kasus pennistaan agama itu sampai berkekuatan hukum alias inkrah. Matroktiffuu

Semoga diberi Hidayah