- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Karyawan EY Diduga Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Bekerja
TS
tyogitu
Karyawan EY Diduga Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Bekerja
Karyawan EY Diduga Meninggal Dunia Akibat Kelelahan Bekerja
ada berita duka dari EY (Ernst & Young ), salah satu firma akuntansi global. Di pertengahan 2024, seorang karyawan berusia 28 tahun meninggal dunia diduga karena kelelahan parah akibat tekanan kerja. Kabar ini viral setelah beredar di media sosial.
Ceritanya, korban sering kerja lembur hingga larut malam karena ngerjain proyek audit besar dengan tenggat waktu yang ketat. Saking fokusnya, doi sering mengabaikan makan dan istirahat. Di malam terakhir, korban masih terlihat di kantor sampai dini hari, sibuk nyiapin laporan penting buat klien. Esoknya, korban gak masuk kantor, gak ada kabar sama sekali, akhirnya ditemukan gak sadarkan diri di apartemennya dan dinyatakan meninggal dunia di tempat oleh pihak medis.
Menurut laporan awal dokter, penyebabnya adalah serangan jantung mendadak, yang kemungkinan besar dipicu oleh stres kerja berlebihan dan kurang tidur. Pihak keluarga dan rekan-rekan korban bilang, kelelahan berat adalah faktor utamanya. Ini memicu diskusi panas soal budaya kerja di industri keuangan, terutama di EY yang dikenal dengan tekanan kerja tinggi dan jam lembur panjang, apalagi saat musim audit tahunan.
EY sendiri udah kasih pernyataan resmi, mereka menyampaikan belasungkawa dan berjanji bakal melakukan investigasi serta mengevaluasi kebijakan kerja mereka. Meskipun perusahaan mengklaim punya program kesehatan mental dan keseimbangan kerja-hidup, kenyataannya banyak karyawan masih ngerasa ditekan buat kerja lebih keras, seringnya ngorbanin waktu istirahat mereka.
Insiden ini jadi pengingat penting buat industri keuangan dan perusahaan besar lainnya biar lebih serius perhatiin kesehatan fisik dan mental karyawan mereka. Banyak netizen juga ikut bersuara, mengkritik budaya “kerja sampai mati” yang dianggap gak manusiawi. Semoga kejadian ini jadi pembuka mata buat banyak perusahaan buat bikin program dukungan yang nyata, bukan sekadar formalitas.
EY berjanji akan lebih memprioritaskan kesejahteraan karyawan, tapi publik masih menunggu langkah nyata yang akan diambil biar kasus serupa gak terulang lagi.
~~~~~
Kematian karyawan EY yang diduga akibat kelelahan bekerja ini mengangkat kembali diskusi kritis tentang budaya kerja yang keras di industri akuntansi dan keuangan. Tekanan pekerjaan yang tinggi dan jam kerja yang panjang telah lama menjadi bagian dari dunia profesional ini, namun kasus ini menjadi bukti bahwa dampaknya bisa sangat fatal. Diharapkan, dengan adanya kasus ini, perusahaan-perusahaan dapat lebih serius dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih seimbang antara tuntutan profesional dan kesehatan pribadi.
Sumber
Sumber 1
Sumber
Sumber 1
bang.toyip dan 3 lainnya memberi reputasi
4
993
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan