Ngeri! Pelaku Tawuran di Jakbar Siram Polisi dengan Air Keras, Ngaku karena Dendam

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
Ngeri! Pelaku Tawuran di Jakbar Siram Polisi dengan Air Keras, Ngaku karena Dendam

amekachi

26-09-2024 00:03

Ngeri! Pelaku Tawuran di Jakbar Siram Polisi dengan Air Keras, Ngaku karena Dendam

Ngeri! Seorang Pelaku Tawuran di Jakbar Siram Polisi dengan Air Keras, Ngaku karena Dendam

Tawuran antara pemuda atau pelajar di Indonesia masih menjadi masalah yang sering terjadi. Salah satu contohnya terlihat dari kabar media yang menerangkan mengenai tawuran di Jakarta Barat baru-baru ini. Dalam kejadian itu, bahkan polisi yang berusaha menghentikan aksi tersebut mengalami luka-luka. Kejadian tawuran tersebut menunjukkan betapa seriusnya situasi yang menimpa masyarakat, terutama kalangan remaja.

Banyak faktor yang memicu terjadinya tawuran, seperti perbedaan kelompok, masalah pribadi, atau bahkan pengaruh lingkungan. Hal ini tentu saja sangat merugikan, tidak hanya bagi para pelaku, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar mereka. Bayangkan saja, petugas kepolisian yang bersenjata pun bisa sampai terkena imbasnya ketika berdekatan dengan para pelaku tawuran tersebut, terus bagaimana jika yang berada di sana adalah warga sipil biasa.

Quote:

Pada hari Sabtu, 21 September 2024, sekitar pukul 04.30 WIB, anggota unit Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya sedang menjalankan tugas mereka untuk membubarkan sebuah tawuran yang terjadi di kawasan Joglo Raya, Jakarta Barat. Situasi yang awalnya tampak terkendali tiba-tiba berubah menjadi berbahaya ketika dua anggota polisi, Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksana dan Bripda Gerald D'Hargado, diserang dengan air keras oleh para pelaku tawuran.

Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian berhasil menangkap beberapa pelaku tawuran dan mengidentifikasi salah satu penyerang yang menggunakan air keras. Pelaku yang diketahui dengan inisial ISE (23) menyatakan bahwa tindakannya didorong oleh rasa dendam. Ia merasa puas dan tidak menyesal meskipun tindakannya salah sasaran, karena ia justru mengincar petugas polisi.

Dalam pengakuannya, ISE mengungkapkan bahwa ia telah mempersiapkan air keras untuk menyerang dua anggota polisi tersebut. Ia mengaku dendam karena pernah menjadi korban penyiraman air keras pada tahun 2023, yang mengakibatkan mata kirinya mengalami kebutaan. Saat konferensi pers pun ISE terlihat tenang dan tidak menunjukkan rasa bersalah, bahkan ia sempat melirik ke arah kamera dengan senyuman tipis, menunjukkan sikap percaya diri saat dipanggil oleh polisi.

Spoiler for :

Tindakan yang dilakukan ISE, salah satu pelaku tawuran di Jakarta Barat tersebut sangat mengerikan sekali ya gansist. Ia tampak tidak merasa menyesali perbuatannya meskipun korban yang terkena air keras adalah orang yang tidak bersalah. Sangat jelas bahwa dalam kejadian tawuran tahun 2023 yang membuat mata ISE buta, bukanlah polisi yang terlibat, melainkan sesama pemuda yang terlibat dalam tawuran kala itu.

Peristiwa ini mengingatkan kita akan dampak negatif dari tawuran yang masih sering terjadi di Indonesia. Tawuran tidak hanya merugikan para pelakunya, tetapi juga mengancam keselamatan orang-orang di sekitarnya. Kita perlu menyadari bahwa tindakan kekerasan seperti ini hanya akan membawa lebih banyak masalah dan penderitaan.

Semoga pihak kepolisian dapat bekerja lebih efektif dalam menangani masalah tawuran di negara kita. Diperlukan upaya yang lebih serius untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Melalui kerjasama antara masyarakat dan aparat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai bagi semua.

Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

Serambinews

detikNews

Suara